2. Vampire

873 57 3
                                    


Setelah kejadian beberapa saat lalu- kini Haru memposisikan tubuhnya berdiri di dekat ranjang dengan kasur king size disalah satu kamar yang ada dirumah ini. Wajahnya harap-harap cemas melihat kondisi seorang pria tampan yang tengah memejamkan mata setelah terkena pukulannya.

Bersama seorang pria paruh baya yang memiliki aura wajah yang sama. Orang itu duduk didekat si tampan sembari memeriksa tubuh yang tengah terbaring itu.

"Bagaimana? apa dia baik-baik saja? apakah dia terluka parah? apa dia mati?" rentetan pertanyaan keluar begitu saja dari mulut Haru.

Pria paruh baya itu menghela nafas pelan. Kemudian membawa tubuhnya untuk berdiri berhadapan dengan Haru.

"Tuan muda baik-baik saja, Nona." ucap orang itu dengan sopan.

Haru sangat cemas. "Apa yang sebenarnya terjadi padanya?" tanya Haru sembari menggigiti kuku jarinya.

Orang itu kembali menghembuskan nafas pelan. "Apa anda akan percaya jika saya menjelaskan semuanya?" tanya nya memastikan.

Alih-alih menjawab pertanyaan Haru, pria paruh baya itu justru kembali melontarkan pertanyaan yang membuat Haru mengernyit kan kening dalam.

"Maksud mu?"

"Hanya saja. . . saya khawatir jika anda menganggap semua yang saya ucapkan hanya lelucon."

Pria paruh baya itu menyunggingkan senyuman sinis seolah-olah tengah menyindir Haru.

"Katakan saja semuanya. Aku khawatir dengan keadaanya karena merasa bersalah!"

Sejujurnya ini membutuhkan banyak pertimbangan bagi pria asing itu, pasalnya ini menyangkut identitas mereka yang sebenarnya.

"Anda percaya jika saya mengatakan bahwa kami berdua adalah vampir?"

Kening yang semula tertekuk itu semakin terlihat jelas.

"What! kau bercanda?!" tuding Haru disertai kekehan.

"Yang benar saja, jaman sekarang mana ada vampir? kau mencoba membodohi ku ya?!"

Orang itu memutar bola matanya malas setelah mendengar tuduhan Haru. Tentu saja tidak akan ada yang percaya ucapanya.

"Sudah saya duga, jika anda akan berkata seperti itu." ucap si pria paruh baya.

"Tuan Muda mengalami Renflied Syndrom, dimana tubuhnya akan merasa lemas, lesu, juga sakit di beberapa bagian tubuhnya. Itu karena beliau sudah menahan selama satu abad dimana terakhir kali beliau meminum darah manusia." Jelas si pria paruh baya dengan sopan.

( Renflied Syndrom: tubuh vampir yang merasa lemah karena tidak mendapat nutrisi dari darah manusia)

Haru semakin tidak mengerti. Ia antara mau percaya atau tidak percaya oleh ucapan yang menurutnya hanya cerita yang dibuat-dibuat.

"Kau tidak sedang mengada ngada kan?" tudingnya.

Pria paruh baya itu kembali menghela nafas lelah. Sepertinya menjelaskan hanya dengan kata-kata tidak akan membuat pemuda manis dihadapanya percaya.

"Kau tidak bisa menjawab nya!" ucap Haru lagi setelah melihat orang itu hanya diam. Haru mengedikan bahunya remeh.

Lalu entah bagaimana ceritanya, pria paruh baya itu tiba-tiba saja menghilang dari hadapannya. Tentu saja hal itu tidak luput dari penglihatan Haru. Pemuda manis itu berjengit kaget.

Netranya bergerak ke segala arah- mencari si pria paruh baya yang tiba-tiba saja menghilang.

"Disini!" Haru membawa netranya ke sudut dinding. Disana, orang yang sedari tadi ia cari. Tengah berdiri di sudut ruangan.

Bloody Diamond || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang