21. Tied Red Thread

326 34 29
                                    

"Hwaan!"

Haru berteriak dari ujung koridor memanggil Lee Hwan yang berjalan sembari menggendong ransel nya. Pemuda itu seketika menoleh kebelakang. Ia mengernyitkan kening kemudian melambai ke arah Haru.

"Tunggu aku, ayo kita berjalan bersama." ujar Haru saat sudah berdiri di dekat Lee Hwan dengan nafas terengah.

"Kau kenapa? tumben sekali banyak diam." tanya Haru setelah menyadari adanya perubahan pada diri Hwan.

"Tidak ada apa-apa Haru, aku baik-baik saja." balas Hwan sembari tersenyum manis.

Haru menelisik, merasa sedikit curiga pada sahabatnya itu. Namun tak lama ia kembali tersenyum cerah sampai mata nya menyipit lucu. "Baiklah! aku sebenarnya ingin menanyakan sesuatu padamu, tapi. . . " ucapan Haru menggantung sejenak.

"Aku kan belum memberitahu pada Hwan jika di rumah ku ada vampir, kalau aku bertanya soal kak Taehyun pasti Hwan akan curiga." gumam nya dalam hati.

Haru pun lantas menggelengkan kepala cepat. "Ah tidak jadi! bukan hal penting kok, hanya ingin bertanya semalam kau makan makanan yang enak atau tidak?" Haru merangkul bahu Hwan dan berjalan beriringan menuju kelas.

Sedangkan Hwan yang mendengar pertanyaan yang benar-benar tidak penting itu malah memicingkan mata karena merasa heran dengan tingkah Haru.

"Yang aneh itu kau Haru, bukan aku." ujar nya di sambut kekehan ringan oleh Haru.

"Ayolah~ " goda pemuda berambut pink itu. Hwan yang malas pun mempercepat langkah nya meninggalkan Haru.

Kini pelajaran dimulai dengan tenang, Haru dan Hwan duduk bersebelahan. Ketika suasana begitu tenang, Hwan tiba-tiba berdiri dan terburu-buru izin pada guru pengajar untuk pergi ke toilet.

"Pasti itu sudah di ujung." gumam Haru melihat gerak gerik Hwan.

Ia pun turut berdiri dan juga izin kepada guru untuk mengijinkannya ke toilet dengan alasan sudah tak tahan ingin buang air.

Padahal Haru hanya mencari alasan supaya bisa keluar dari kelas yang membosankan itu. Ia pun berjalan menuju ke toilet dengan santai, dan sesampainya disana ia tidak mendapati Lee Hwan.

"Lee Hwan! kau buang air besar apa bagaimana?!" ujar Haru dengan nada tingginya, agar Hwan yang ada di dalam bilik dapat mendengarnya.

Sedang Haru saat ini berdiri di depan wastafel untuk cuci muka sembari berkaca. Di pantulan nampak Hwan baru saja keluar dari toilet dengan gelagat anehnya.

"Kenapa kau menyusulku?" tanya Hwan yang sekarang tengah mencuci tangannya di sebelah Haru.

"Suasana di kelas membuat ku mengantuk, jadi aku ingin cuci muka." jawab Haru disusul dengan cengiran lebar nya.

"Cepatlah kembali, guru bisa memarahi mu jika tahu kau membolos." balas Hwan.

Haru yang mendengar itu terdiam dengan alis yang sudah mengernyit, menatap Hwan dari cermin.

"Kau aneh tahu, kau tidak biasanya memberiku nasehat seperti ini. Biasanya kan kau yang mengajakku membolos!" sindir Haru pada Hwan.

"Terserah kau saja, aku mau kembali." 

"Dan aku ingin tetap disini." sahut Haru ketika tubuh Hwan beranjak pergi meninggalkan Haru di toilet sendirian.

Haru menatap curiga pada perilaku Hwan baru-baru ini. Anak itu terlihat berbeda dari biasanya, yang biasanya ceria dan berisik kini jadi lebih banyak diam. Membuat Haru bertanya-tanya apa yang terjadi pada Hwan, jika ingin berubah menjadi lebih baik menurut Haru itu terlalu tiba-tiba.

Bloody Diamond || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang