34. My Cutie Love

410 38 32
                                    

Haru berjalan menunduk di lorong sekolahan. Ia sebisa mungkin menutupi wajah nya, takut jika siswa-siswa lain melihat dirinya. Sudah dua hari pemuda itu tak menampakkan diri di sekolahan. Pasti mereka semua mencari keberadaannya untuk memprotes nya.

Saat tubuhnya berbelok di sebuah tikungan, tubuhnya menubruk seseorang. Ia lantas mendongak dan mendelik kaget kala melihat Hwan dihadapannya.

"Hwan. . . ?!" Bisiknya.

Pemuda tan itu juga tak kalah terkejut bertemu dengan Haru setelah dua hari tak berjumpa.

"Haru, akhirnya kau masuk sekolah." Ujar nya dengan senang.

Berbeda dengan Haru yang sudah memasang wajah waspadanya, netranya bergerak untuk memastikan tidak ada seorang pun yang melihat dirinya. Aneh nya ia heran dengan temannya itu karena bersikap biasa saja.

"Hwan, pelankan suara mu. Bisa bahaya kalau mereka melihat kita."

"Bahaya kenapa? Mereka tidak melakukan apapun pada ku setelah pemeriksaan waktu itu."

"Benarkah? Kenapa bisa begitu?" Haru menaikkan kedua alisnya, merasa heran karena ternyata mereka tidak perduli lagi akan hal ini.

"Aku tidak tahu, mungkin saja kalau mereka sebenarnya percaya padamu."

Haru terdiam bingung. Ia juga yakin kalau sebenarnya keluarga Halstead itu sudah memanipulasi bukti. Tapi ia tidak tahu apa yang sudah mereka lakukan hingga membuat dokter itu berbicara seperti itu.

"Mereka tidak memprotes mu?"

"Tidak kok, mereka biasa-biasa saja."

Haru akhirnya bisa bernafas lega setelah begitu resah kalau semua orang memprotesnya karena di anggap menyebarkan berita palsu.

"Haru. . . kau baik-baik saja?" Tanya Hwan mengibaskan tangannya di depan wajah Haru.

Pemuda itu tersadar dari lamunannya dan ia tersenyum kikuk. "Aku baik-baik saja. Ayo kita ke kelas." Ajak nya. Keduanya pun berjalan ke kelas dengan tenang.

Haru terpikirkan sesuatu karena ia merasakan ada kejanggalan. Ia tidak bisa mencium aroma tubuh Hwan. Lebih tepatnya, tidak ada aroma darah atau feromon apapun seperti manusia biasa. Seharusnya ia bisa merasakannya, tapi ini benar-benar aneh karena Hwan tak memiliki aroma.

Ia menggelengkan kepalanya untuk menghalau pikiran buruknya. Ini adalah kali pertamanya hidup sebagai vampir slave. Tidak ada yang tahu identitas terbarunya saat ini, dan tidak akan ia biarkan orang lain mengetahuinya.

"Apa kau bertemu dengan mereka?"

Mereka yang dimaksud adalah keluarga Halstead, Haru lupa untuk menanyakan ini. Semenjak dua hari yang lalu terjadi perkelahian besar dengannya dan ketiga vampir Outcast itu. Ia berharap jika Hwan tidak mengalami hal yang sama.

"Tidak, aku belum melihat mereka lagi." Jawab Hwan lirih.

"Tentu saja, kalau mereka menghadang mu pasti kau tidak hidup sampai saat ini. . ."

"Apa?"

Haru bergumam lirih sampai Hwan tak bisa mendengarnya dengan jelas. Haru pun menggelengkan kepala sembari tersenyum tipis.

"Tidak. . . kita harus tetap berhati-hati pada mereka." Kata Haru dan di angguki oleh Hwan.

***

Haru pulang dari sekolahan dan langsung pergi mencari Taehyun. Kakak nya itu pasti tengah tidur di lantai atas, dan benar saja saat ia membuka pintu kamar yang berada di ujung itu. Ia melihat Kak Taehyun terpejam di atas ranjang.

Bloody Diamond || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang