27. Welcome, Brother

341 36 28
                                    

Haru baru saja pulang dari supermarket, diikuti oleh Jillian yang berjalan di belakangnya. Pemuda itu memasuki rumah dengan langkah riang. Tanpa disadari jika saat ini ada seseorang yang menunggunya di ruang tengah.

"Akito, kami pulang!" teriak Haru.

Seorang pria yang mendengar suara Haru lantas menolehkan kepalanya kebelakang dengan antusias. Tanpa kacamata yang menutupi matanya, pria itu nampak berbinar melihat Haru.

"Haru. . . !"

Haru terpaku kala ia melihat Kakak tersayangnya itu muncul dari balik sofa yang membelakanginya. Ia terlalu terkejut sampai raut wajahnya nampak begitu lucu.

"Kak Taehyun. . . ?"

"Haruuu!" Taehyun dengan cepat menghampiri Haru dan memeluk tubuh kecil Adiknya itu dengan sangat erat.

"Kakak!"

Haru tanpa ragu membalas pelukan Taehyun tak kalah erat. Ia sungguh merindukan Kakaknya itu, sampai air matanya menumpuk di pelupuk mata saking rindunya.

"Apa kabar, kakak?" tanya nya.

"Kakak baik Haru, bagaimana dengan mu?"

Taehyun memandangi wajah adiknya itu dengan binar, ia juga sangat merindukan sang Adik yang sudah lama ditinggalkannya itu.

"Haru baik-baik saja, Kakak." jawab Haru kembali memeluk tubuh Taehyun.

Keduanya saling berpelukan sampai melupakan ada seorang Jillian yang menatap keduanya dengan pandangan kosong. Ia juga tak kalah terkejutnya kala mendapati orang asing di rumah ini.

"Dia. . . siapa Haru?" tanya Kak Taehyun setelah menyadari keberadaan Jillian di belakang.

"O-oh. . . itu. . . eum, dia adalah Jillian." Haru terbata-bata untuk memperkenalkan Jillian pada sang Kakak. Sekarang ia takut untuk mengenalkan dua orang yang tinggal bersamanya kepada kak Taehyun.

"Apa dia keponakan Pak tua yang berada dirumah ini?"

"Pak tua. . . ?" Haru mengernyit bingung.

"Apa itu saya, tuan muda?"

Mereka menoleh ke arah Akito yang baru saja tiba dengan membawa segelas minuman.

"Ini minuman anda, tuan. . . " Akito meletakkan segelas minuman itu di atas meja.

"Ya, kau yang aku maksud A . . . kito?" telisik Taehyun dan di angguki oleh si pria setengah baya itu.

"Apa kakak sudah bertemu dengan Akito?"

"Ya, kakak sudah mengobrol dengan Akito saat kalian pergi."

Haru menggigit bibir dalamnya dengan rasa khawatir, "Apa kakak sudah tahu, siapa Akito sebenarnya?"

"Tentu saja, kakak tahu."

Bagus, sekarang Haru tidak bisa berdiri dengan tenang. Jantungnya berdegup dengan sangat kencang sekarang. Ia takut jika Kak Taehyun tahu identitas Akito dan Jillian yang sebenarnya.

"Akito adalah pelayan dirumah ini, dan dia adalah keponakannya."

"Apa?" Haru terjengit mendengarnya.

Bloody Diamond || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang