11. Recovered

495 59 0
                                    

Haru berjalan menuntun sepedanya melalui trotoar. Ia sedang menuju ke rumah saat ini, karena harus mengajar ilmu bela diri membuatnya pulang sedikit terlambat dan kini langit juga sudah mulai gelap. Haru berjalan sangat santai sampai tidak menyadari jika saat ini ia tengah diikuti oleh beberapa orang.

"Anak manis, kenapa kau berjalan sendirian~?" goda salah satu pria yang kini merangkul punggung Haru.

Pemuda bersurai pink itu tersentak kala kini ada empat pria yang berjalan beriringan bersamanya. Haru tahu jika mereka adalah preman jalanan yang baru ditemuinya hari ini.

"Mau apa kalian?" tanya Haru, dingin.

"Tidak ada, kami ingin menemani anak cantik seperti mu." ujar salah satunya sembari mencuri dagu Haru.

Haru yang mulai merasa risih pun menendang lutut pria di sebelahnya. Ia menjauhkan diri kala mereka terkejut dengan tindakan tiba-tiba Haru. Ke empat preman itu nampak marah dengan apa yang dilakukan Haru.

Pemuda itu membuang sepedanya dan bersiap mengambil kuda-kuda untuk melawan ke empat preman itu. Para preman itu menggeram dan kesal dengan perbuatan Haru, hingga kini mereka ber empat juga berniat menyerang Haru. Terjadilah perkelahian lawan satu antara mereka.

Haru yang sudah memegang sabuk hitam nampak sangat mampu untuk melumpuhkan ke empat preman itu. Namun, jangan di pandang sebelah mata karena mereka ber empat juga bukan preman biasa yang juga sangat ahli dalam berkelahi. Haru yang hanya seorang diri nampak mulai kelelahan untuk melawan ke empat pria itu yang menyerang nya secara bersamaan.

"Kalian hanya berani mengeroyok, jika kalian mampu lawan lah aku satu persatu bajingan!" tantang Haru dengan nyali nya.

Preman-preman itu naik pitam, merasa terinjak-injak oleh Haru. Salah satu di antara mereka maju menyerang Haru. Pemuda itu dengan mudah menahan kepalan tangan preman itu dengan telapak tanganya, kemudian mengambil pergelangan tanganya dan memutarnya ke belakang tubuh si preman. Haru menendang lutut preman itu hingga tersungkur.

Tak hanya itu, satu per satu dari mereka maju melawan Haru. Tak ada yang bisa membuat Haru terjatuh sampai sejauh ini. Akan tetapi, ketika Haru tengah berkelahi dengan salah satu dari mereka, seorang preman memukul kepalanya dengan tongkat panjang. Haru merasa jika ini sangat tidak adil, ia membenci tindakan seperti ini. Pemuda itu lantas tersungkur ke bawah dengan kepalanya yang sudah pusing.

Kesempatan itu digunakan oleh para preman-preman itu untuk mengeroyok Haru. Memukuli pemuda manis itu dengan brutal, hingga membuat luka di wajah Haru. Bahkan bibir pemuda itu sudah mengeluarkan darah segar, dan lebam di mana-mana.

'Woosh!

Saat itu juga mereka terkejut kala ada sebuah bayangan dengan cepat menyerang mereka. Para preman itu kebingungan karena tak dapat melihat sosok yang tengah menyerang mereka. Seseorang yang menyerangnya dengan gerakan secepat kilat. Preman-preman itu bahkan tak punya kesempatan untuk melawan ataupun melihat apa yang tengah menyerang mereka. Hingga sekarang semua preman itu sudah terjatuh satu persatu tak sadarkan diri.

Jillian berhenti, tubuhnya terpaku kala melihat tubuh Haru yang tergelatak tak sadarkan diri. Ia pun dengan cepat mendekat, mengangkat kepala Haru dengan tanganya. Jillian mati-matian menahan hasratnya saat ini kala aroma segar dari darah Haru menusuk indra penciumannya. Pria itu pun tanpa berlama-lama langsung membawa Haru untuk pulang kerumah dan melesat seperti angin.

***

Sekarang Haru terbaring tak sadarkan diri. Sekujur tubuh nya penuh dengan luka memar, dan wajahnya juga terlihat sangat buruk. Dengan lebam dimana-mana dan kening serta bibirnya yang robek mengeluarkan darah.

Bloody Diamond || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang