Semenjak saat itu, Edmund dan juga lelaki manis bernama Taehyun itu sering bertemu dan mulai menjalin hubungan yang begitu dekat. Edmund mengakui bahwa ia jatuh cinta dengan Taehyun, begitupun lelaki manis itu yang juga merasa nyaman bersama dengan Edmund.
Taehyun awalnya begitu terkejut ketika mengetahui bahwa kekasihnya itu adalah seorang Vampir, makhluk kegelapan dari dunia bawah. Ia dan Edmund bertengkar hebat dan memutuskan untuk meninggalkan Edmund. Ia tidak mau berhubungan dengan seorang Vampir seperti Edmund.
Akan tetapi, Edmund berusaha dengan sangat keras untuk membuktikan bahwa ia benar-benar mencintai Taehyun tanpa sebuah tujuan atau sekedar memanfaat Taehyun. Ia bersumpah demi dirinya sendiri bahwa ia benar-benar mencintai Taehyun. Ia berusaha untuk meyakinkan dan membuktikan bahwa perasaanya itu benar-benar tulus dan sungguh-sungguh.
Taehyun juga tidak bisa membohongi perasaannya sendiri bahwa hatinya telah terikat dengan Edmund. Ia tahu bahwa ia juga sangat mencintai Edmund, tapi dengan identitas Edmund yang begitu mengejutkan dirinya membuat Taehyun harus berusaha untuk pergi dan menghindar. Ia tidak mau membuat Edmund dalam masalah di dalam duniannya.
Namun, sekuat apapun ia mencoba. Sebesar apapun usahanya untuk melepaskan Edmund, Taehyun tetap tidak bisa. Pada akhirnya, hatinya hanya menginginkan Edmund. Usahanya untuk membenci Edmund berakhir sia-sia. Hatinya benar-benar sudah terikat, benang merah sudah mengikat dirinya dengan Edmund sampai saat ini.
Kini pemuda berdarah vampir itu kembali menginjakkan kakinya ke dunia manusia setelah melarikan diri dari Northstead Land. Ia telah berjanji untuk bertemu dengan Taehyun di atas tebing yang tak jauh dari hutan kota.
Ia hampir saja terjungkal saat keluar dari logam bercahaya itu. Ia menegakkan tubuhnya dan melihat seorang lelaki dengan punggung kecilnya yang duduk membelakanginya. Surai lembutnya yang terbawa angin dan fitur wajah kecilnya yang terlihat begitu indah dari samping membuat Edmund sekali lagi tak bisa bernafas dengan lancar.
Vampir muda itu pun berjalan mendekat lalu merebahkan pantatnya tepat di samping sang kekasih. Ia tersenyum lebar melihat wajah cantik sang pujaan hati, begitupun Taehyun yang juga tersenyum manis ke arahnya.
"Apa aku terlalu lama?"
Taehyun menunduk malu, baginya menanti sang pujaan adalah moment yang begitu menegangkan di hidupnya. Karena jantungnya akan terus berderap kencang saat ia menanti kedatangan Edmund.
"Selama apapun kau pergi, aku akan tetap menunggumu."
Edmund tak bisa berkata lagi, hatinya selalu bungah mendengar kata-kata manis dari bibir Slave nya. Seolah, Taehyun adalah satu-satunya malaikat yang berhasil mencairkan hatinya yang beku. Setiap kali kalimat-kalimat lembut itu keluar dari mulut Taehyun, Edmund akan selalu merasa senang. Perasaanya pada Taehyun semakin besar hari demi hari.
"Aku ingin memberikan mu sesuatu."
Edmund memasukkan tangannya kedalam saku jubahnya, mengambil sesuatu yang sudah ia siapkan dari lama. Sebuah buku bersampul kulit yang sudah agak tua. Itu adalah buku yang sering ia baca, ia ingin memberikan buku itu kepada Taehyun sebagai hadiah.
Taehyun dengan senang hati menerima buku kulit itu. Ia tersenyum cerah dan perlahan membuka lembar demi lembar buku tersebut. Hanya ada tulisan yang sulit untuk ia baca, tulisan latin yang ia tidak faham apa artinya. Namun, netra coklatnya yang bak bintang di langit malam itu menyala terang. Memancarkan sebuah kekaguman melihat sebuah lukisan yang begitu indah.
Lukisan wajah yang begitu tampan, indah, dan juga menakjubkan seperti sebuah ukiran. Lukisan wajah yang sangat mirip dengan sosok laki-laki yang kini duduk disebelahnya. Edmund tersenyum hingga matanya menyipit dan lesung pipinya nampak begitu jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Diamond || NOMIN
FanficTatanan dunia sejatinya tidak ada yang tahu. Bagaimana kita hidup dan berkembang menyesuaikan tempatnya. Bagaimana jika yang sebenarnya terjadi adalah bukan hanya manusia yang menempati planet ini? bagaimana jadinya jika kita hidup berdampingan deng...