22. Regarding Halstead and Hwan

309 30 10
                                    

Mundur ke beberapa bulan yang lalu, dimana kedua netra hazel Lee Hwan bersirobok dengan netra kelam milik tuan Halstead— Mark Halstead. Saat itu ia tengah menunggu Haru di dekat gerbang, berencana untuk menghadang sahabat nya itu. Hwan bersandar pada dinding, dan menatap anak-anak lain yang berlalu lalang di hadapannya. Sudah menjadi kebiasaannya untuk datang lebih awal dan menunggu Haru agar dapat memasuki kelas bersamaan.

Suasana seketika menjadi riuh kala sebuah mobil mewah memasuki pelataran sekolah, melewati Hwan yang menatapnya dengan penuh kekaguman. Anak-anak lain yang melihat itu nampak langsung berkuruman mendekati mobil mewah itu, melihat tuan pemilik yang bak seorang pangeran kerajaan.

Pintu mobil hitam mengkilat itu terbuka dan keluar dua orang lelaki dari sisi kanan dan kiri, mengenakan seragam yang sama dengan mereka namun lebih tertutup. Disusul oleh seorang gadis berambut pirang dengan kacamata hitam menutupi mata indah nya. Semua orang yang menyaksikan itu seketika terhipnotis oleh keindahan mereka, tampan dan juga cantik.

Seseorang berbisik mengatakan jika mereka adalah satu keluarga Halstead yang baru saja pindah dari Amerika, datang ke sekolahan mereka dengan membawa perhatian. Lee Hwan yang penasaran baru saja tiba di antara kerumunan itu, ikut melihat betapa keren-nya mereka.

Sontak matanya tertuju pada salah satu pemuda dengan tubuh sedikit lebih kurus dan rambut coklat nya yang menyala dibawah sinar matahari. Lee Hwan tak mengedip kan matanya sama sekali, seakan terhipnotis oleh ketampanan pemuda itu.

Tubuh nya menyingkir kala mereka semua membuka jalan untuk para pangeran itu lewat. Bahkan Hwan tetap tak berkedip melihat mereka bertiga melintas di hadapannya. Begitu indah dan juga tampan. Lee Hwan tak bisa mengalihkan perhatiannya, ia sudah jatuh cinta.

Jika ada yang mengatakan cinta pada pandangan pertama itu mustahil, tidak bagi seorang Lee Hwan. Karena anak itu benar-benar sudah jatuh cinta. Ia berani bertaruh dan bersedia jika ada yang meminta nya untuk berteriak menyuarakan perasaannya saat ini. Karena ia benar-benar dibuat jatuh cinta oleh pemuda bermarga Halstead itu.

Hwan pun tersadar kala mereka sudah tak terlihat di pandangannya. Dengan semangat dan jantungnya yang berdebar ia berlari ke arah lain untuk mencari Haru, sahabatnya yang dilupakannya untuk sejenak. Ia tak sabar untuk memberitahu Haru perihal datangnya murid baru dengan pesona yang luar biasa itu. Ia yakin jika Haru pasti akan langsung jatuh cinta pada mereka.


***

Salah dengan seluruh pemikiran Lee Hwan jika Haru akan menyukai tiga bersaudara Halstead yang baru saja pindah ke sekolahnya. Baru pertama kali melihat mereka, Haru sudah terjalin hubungan tidak baik dengan para Halstead itu. Teruma Mark, yang beberapa kali memberikan interaksi tak baik pada Haru.

Apa yang bisa Hwan lakukan ketika melihat sahabatnya beradu mulut dengan Mark? ia hanya bisa terdiam kaku karena saking mengagumi sosok Mark yang bisa dilihatnya dalam jarak begitu dekat meskipun tengah cekcok dengan Haru. Hwan tak memikirkan itu, ia hanya terus memandangi betapa atraktif nya pemuda berkulit putih itu dengan rambut coklat nya yang indah.

Entah sebuah keberuntungan atau memang takdir nya ketika Mark tanpa ragu mendekatinya, bahkan sempat memberikan godaan kecil untuknya. Hwan bisa dibuat tak berdaya sebab jantungnya yang terus berdetak kencang dibuat Mark. Interaksi intens pertama yang mereka lakukan adalah ketika Hwan hendak mengantarkan buku ke perpustakaan. Saat itu lah hubungan mereka terjalin sebagai teman.

Mulai dari situ mereka berdua bertukar nomor telephone rumah, dan setiap malam Mark akan terus menelfon Hwan. Mengajaknya berbicara bahkan bertemu. Lee Hwan yang memang sudah jatuh cinta pada Mark tentu saja tak pernah ragu untuk menolaknya, ia justru dibuat sangat bahagia dengan perilaku manis Mark padanya.

Bloody Diamond || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang