3. New Student

966 75 4
                                    

Langit masih begitu gelap, namun pemuda berambut pink itu sudah terbangun sedari pagi. Niatnya akan pergi ke dapur untuk membuat sarapan seperti biasa yang sering ia lakukan dulu dirumah lama. Namun langkahnya memelan ketika tubuh kurus itu sudah sampai di ambang pintu dapur.

Netranya menatap punggung lebar pria paruh baya yang tengah berkutat dengan panci juga spatula. Aroma masakan yang harum masuk kedalam Indra penciuman si pemuda manis.

"Heum. . . aroma apa ini? harum sekali." ia mulai mendekat untuk melihat.

"Nona Haru, anda sudah bangun rupanya." sapa Akito yang masih sibuk dengan kegiatannya.

Sebenarnya Haru bertanya-tanya. Ia pikir dirinya lah yang pertama kali terbangun di jam sepagi ini. Karena ia baru saja melihat Akito berkutat di dapur pukul lima pagi.

"Kau bangun sepagi ini?" tanya Haru penasaran.

"Sebenarnya. . . kalau boleh jujur saya tidak tidur Nona."

Bola mata Haru membelalak mendengar perkataan Akito.

"Hah?! kau yang benar saja?!"

Siapa yang tidak terkejut mendengarnya. Bagaimana bisa ada orang yang tidak tidur selama dua puluh empat jam.

"Saya serius, entah itu kelebihan kami atau justru sebaliknya hahaha!" jawabnya sembari tertawa ringan.

"Oh—  aku baru saja melupakan fakta bahwa kau adalah seorang vampir."

Suasana hening seketika. Haru yang terus memperhatikan Akito yang masih memasak tiba-tiba terpikirkan oleh pria tampan yang belum menampakan batang hidung nya setelah terakhir kali melihatnya.

"Akito, bagaimana keadaan pria itu?" tanya Haru penasaran.

"Tuan muda Lee? beliau baik-baik saja. Tapi tubuhnya masih sedikit lemah dan perlu istirahat untuk pemulihan." yang ditanya pun menjawab tanpa menolehkan kepalanya.

"Apa dia sering mengalami hal seperti itu?" tanya Haru sekali lagi.

"Tuan muda akan merasa lemah ketika dia tidak bisa lagi menahan rasa hausnya terhadap darah murni. Biasanya ia bisa menahan selama kurang lebih seratus tahun. Selama itu pun kita tidak meminum darah manusia."

"Lalu? bukankah para vampir memang meminum darah manusia?"

Tampaknya yang lebih muda semakin penasaran tentang mereka, dan Akito pun mau tidak mau harus memberitahu satu persatu tentangnya. Tentang bangsanya, tentang makhluk seperti apa mereka sebenarnya.

"Nona Haru. . . kami para vampir memiliki kasta. Dimana kasta tertinggi dipegang oleh vampir origin, seperti kami. Keturunan Raja juga klan besar lainya dominan diduduki oleh kasta Origin. Mereka vampir keturunan darah murni dari kedua pasangan yang berdarah murni."

(vampir origin: kasta tertinggi dari pada kasta lainya. Biasanya vampir origin adalah keturunan raja dan juga vampir terkuat, bahkan lebih kuat dari werewolf)

Kalimat panjangnya tak berhenti meskipun kini Akito tengah berpindah tempat. Kedua tanganya sibuk menyajikan nasi goreng yang sudah matang. Begitu juga Haru yang terus saja mengekorinya demi mendengarkan cerita tersebut.

"Kami vampir origin adalah vampir yang paling istimewa dari kasta lainya. Vampir seperti kami tentu saja bisa berkeliaran di siang hari, bahkan ketika matahari tengah terik pun kami sanggup. Tetapi setelah itu kekuatan kami akan melemah."

"Lalu makanan ini?" tanya Haru sembari menunjuk beberapa makanan yang sudah tersaji di atas meja makan.

"Itu juga salah satu keistimewaan kami nona. Kami vampir origin juga bisa memakan makanan manusia. Tetapi meskipun begitu, kami tidak bisa mencerna nutrisi dari semua makanan manusia. Kami hanya bisa mengasup nutrisi dari darah manusia." final Akito sampai disitu.

Bloody Diamond || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang