Sudden Marriage [lizkook]

⌗ ▹ 3

Vote n comment juseyoo!

Bagian Ketiga

— Happy Reading —

"started to get to know each other"

Revalio's side

Siapa yang tidak kenal dengan Revalio Hadibrata? Sosok dengan wajah tampan yang hampir tidak masuk akal dan merupakan putra satu-satunya dari pengusaha yang sukses di bidang properti. Sedangkan Revalio sendiri kini digaung-gaungkan menjadi seorang most wanted di salah satu kampus negeri ternama nomor 1 di Indonesia.

Tahun ini adalah tahun keduanya menempuh pendidikan sebagai mahasiswa di fakultas ekonomi dan bisnis. Namun siapa yang akan mengira jika dia akan dinikahkan begitu saja dengan orang yang tidak dikenal? Hampir terlihat seperti sebuah mimpi omong kosong.

Stress? Jangan ditanya.

Sedari tadi pemuda itu sibuk menjambaki rambutnya, ia terduduk di sofa yang ada di markas bersama dengan teman-temannya. Masih syok terhadap keputusan keluarganya yang semena-mena. Gila saja, dia masih dua puluh tahun. Terlalu muda untuk menikah dan berkeluarga. Tidak salah kan?

"Val, udah napa.. gue kasihan banget lihat lo kaya gini." Ujar Jeremy sambil menepuk beberapa kali punggung Revalio untuk memberi semangat.

"Bener, lagian nikah muda nggak semenakutkan itu kayanya." Mario melanjutkan ucapan Jeremy, masih berniat memberi semangat. Meskipun dia pecinta wanita, tapi kalau tiba-tiba dinikahkan Mario juga tidak sanggup. Mentalnya belum kuat.

Kemudian terdengar tawa dari Bisma. "Halah tai lo semua, emang udah pernah ngerasain?"

"Sialan lo Bis, namamya juga lagi ngehibur biar sohib kita gak sepaneng." Ujar Mario agak marah. Bisma benar-benar sialan dan tidak tau waktu.

Yusel pun ikut menimpali sambil cengengesan, "tau tuh Bisma. Lo juga ikutan deh, memperbaiki suasana hati pak bos yang lagi suntuk-suntuknya."

Reval hanya menghela nafas pasrah, ia sama sekali tidak menyangka orang tuanya akan setega ini. At least beri waktu kenalan atau basa-basi dulu. Bukan langsung menikahkan sat set begini. The bad news is he doesnt fucking know tentang siapa yang akan menjadi istrinya nanti.

"Lo abis ngapain? Setahu gue orang tua lo chill aja." Ujar Ernest Pradipta, cogan yang paling kalem diantara semua yang ada disana. Typical soft boy.

Makin berpikir mereka semua jadi ikut bingung, apa karena Om Surya dan Tante Irena ingin segera menimang cucu makanya Revalio buru-buru dinikahkan. Setau mereka Revalio bukan anak yang bandel dan penurut.

Mendengar pertanyaan Ernest, Ravel hanya menggeleng. Ia benar-benar tidak tau apa-apa. Terlalu tiba-tiba untuk dicerna.

"Wah parah anjir orang tua lo." Yusel dapat merasakan seberapa tertekannya Ravel saat itu.

Jeremy menyahut. "Tapi kalo cakep kayanya gue ga masalah."

"Yeeee goblok! Kalo lo mah apa-apa diembat kaya Mario." Yusel menjawab Jeremy.

"Gue diem ya anjing!" Sentak Mario tidak terima.

Reval hanya menyimak dan terus memikirkan bagaimana kedepannya, ditengah kebingungan yang mendera, tiba-tiba sebuah notifikasi muncul.