⌗ ▹ 8

3.4K 418 83
                                    

Bagian Kedelapan
CW! HARSH WORD

— Happy Reading —

Please vote and comment <3

"Jadi yang nakal itu aku atau kamu?" - Laura

Suara degungan mobil menginterupsi sekelompok pemuda yang kini sedang bersantai di markas milik mereka sambil bermain uno. Satu dari mereka mengernyitkan alis, merasa familiar dengan suara mesin mobil itu.

Jeremy, orang pertama yang menyadari kedatangan Revalio langsung menegurnya.

"Lah anjir dateng lo val?" Jeremy sedikit kaget saat melihat Revalio telah memasuki markas dengan santai.

"Kenapa?" Yang ditanya malah menjawab seadanya.

"Lah katanya sange, gimana sih lu?" Jawaban Mario membuat mereka semua refleks menepuk jidat.

"Kata sapa anjing." Maki Revalio.

"Loh, tweet lo tadi menjelaskan segalanya bro. Paham lah gue kalo masalah ginian." Ujar Mario sok tau.

Ya meskipun memang benar sih.

Revalio mengelak, "Kaga anjing, so tau banget lo."

Mario menggeleng-gelengkan kepala. Berdebat dengan Revalio tidak ada habisnya, pemuda itu akan selalu mengelak.

"Udah gila ila lu val, malam pertama bukannya sama bini lo." Tambah Yusel.

Bisma menganggukkan kepala setuju. "Hooh, bini lu cantik val. Kaga takut diculik apa?"

Revalio menghendikan bahu, "nggak ada yang tau password apartemen gue selain papa sama mama."

Revalio lalu mendudukkan dirinya di samping Yusel, lalu menyomot sebuah keripik kentang yang tergeletak diatas meja.

"Kita tau." Ucapan santai Ernest refleks membuat semua menoleh kearahnya dengan wajah shock, tak terkecuali Revalio.

Cari ribut nih anak, pikir mereka semua.

Seketika raut wajah Revalio menjadi serius.

"Busett alamat ribut." Yusel sudah pergi dari samping Revalio, merasa merinding dengan tatapan tajam Revalio kepada Ernest.

"Gue bercanda val."

Akhirnya Ernest kembali membuka suara, dan mereka semua selain Revalio mau tak mau harus tertawa agar tidak terlalu canggung.

"Lagian sapa juga yang berani nikung lo val hahaha." Yusel tertawa, menepuk bahu Revalio dan berniat mencairkan suasana. Lalu duduk kembali di samping Revalio.

Bisma menimpali, "Betull, bercanda doang kita mah."

Jeremy yang melihat itu hanya tersenyum kecil, ternyata Revalio itu posesif dan pencemburu sekali ya?

Revalio menghela nafas, setelah itu ia memilih untuk memainkan ponselnya dalam diam.

Mario menelan ludahnya tidak enak, dirasa mood Revalio memang sudah tidak baik setelah Ernest menyeletuk.

Sudden Marriage [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang