⌗ ▹ 22

3.2K 401 96
                                    

Bagian kedua puluh dua

- Happy Reading -

★ Please vote and comment ★

"Listen to me."

Revalio baru sampai di depan kampus, tepat di gate satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revalio baru sampai di depan kampus, tepat di gate satu. Bugatti hitamnya terparkir di tepi jalan dengan apik. Pemuda itu sedang dalam keadaan kurang memiliki mood apalagi ketika setelah mendapat kabar dari teman-temannya jika Laura kembali menjadi topik gosip akun-akun sampah kampus.

Kedua mata tajamnya semakin menajam tatkala melihat Laura tengah berbincang dengan seorang pemuda dari kejauhan. Ada sedikit rasa geram ketika melihat kedekatan Laura dengan beberapa pemuda di kampusnya.

Mengapa gadis itu tidak menghindar saja sih?

Atau justru gadis itu belum tau bahwa dirinya kembali menjadi topik hangat? Rasa nya kepala Revalio pening sekali. Sungguh.

Revalio mengambil ponselnya, dan mendial nomor Laura disana tanpa pikir panjang.

Laura nampak seperti tidak sadar dengan panggilan Revalio karena ponselnya berada pada mode slient. Si gadis dengan paras ayu itu masih tetap pada aktifitasnya, menjawab setiap pertanyaan basa-basi dari Theo Mahendra sewajarnya.

Rasanya akan tidak sopan ketika ada kakak tingkat yang berniat baik dengan menghampirimu dan menawarkan sebuah tumpangan tapi justru kamu tidak menjawab basa-basinya.

Revalio menekan pipi bagian dalamnya sambil memperhatikan gadisnya dalam diam. Tidak tahan, pemuda itu segera turun dari mobilnya dan berjalan menghampiri gadisnya dengan langkah tergesa.

Suara lembut khas Laura saat menjawab pertanyaan dengan seadanya mulai terdengar di telinga Revalio. Hal itu membuat sang pemuda mempercepat langkahnya, perasaan kesal kembali menggerogoti hatinya entah mengapa.

Netra sehitam jelaga itu menelisik ke raut wajah Laura yang kini sedang kebingungan dengan sebuah tangan yang tiba-tiba memegang pergelangan tangannya, gadis itu segera menatap kearah si pelaku dan terkejut saat mendapati suami nya sudah berada disana sambil menatap tajam.

"Gue udah nunggu lo dari tadi, ayo pulang."

Theo yang melihat hal itu segera turun dari vespa matic miliknya, melepas helm yang tadinya setia menjadi pelindung kepalanya. Menatap santai netra jelaga yang kini menatapnya penuh dengan hawa permusuhan.

"I warn you." Suara penuh penekanan itu berasal dari bilah bibir Revalio.

" Suara penuh penekanan itu berasal dari bilah bibir Revalio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudden Marriage [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang