⌗ ▹ 33

5.8K 436 350
                                    

Bagian ketiga puluh tiga

- Happy Reading -

★ Please vote and comment ★

"Just love you."

⚠️ This chapter is contain 18+ content ⚠️

notes: tolong jangan jadi siders yaa.. aku sedih :(

Kicauan burung menjadi satu hal yang di dengar oleh Laura pertama kali setelah terbangun dari tidurnya yang lelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kicauan burung menjadi satu hal yang di dengar oleh Laura pertama kali setelah terbangun dari tidurnya yang lelap. Indra penciumannya pagi ini disambut dengan bau Lavender yang familiar dan bercampur aroma maskulin yang sudah lama tak ia hirup.

Aroma maskulin kesukaannya.

Apa?

Bau lavender dan bau maskulin?

Sebentar, seperti ada yang salah. Bukan kah harusnya yang tercium adalah aroma teh khas pengharum ruangan yang berada di apartemen Kaira?

Perlahan mata bulatnya mengerjap pelan, dengan kepala yang masih berdenyut. Laura dengan sekuat tenaga mencoba mengumpulkan kesadarannya untuk memastikan.

Kedua mata bambinya berpendar panik saat pemandangan yang tersaji di hadapannya kini bukanlah kamar milik Kaira, tetapi merupakan kamar yang ia tinggalkan selama sebulan lamanya.

Laura merasa sukar menelan ludahnya ketika mulai menyadari jika situasi yang sekarang ini terjadi padanya benar-benar salah total. Gadis itu bangun dan mulai mengais memori tentang kemarin malam, bagaimana ia bisa berakhir di kamar ini dengan tidak sadar.

Lama mengingat dengan memegangi kepalanya, akhirnya gadis itu berhasil membawa beberapa peristiwa yang terjadi semalam seperti saat ia berdandan sore itu, kemudian Kaira mengajaknya pergi ke sebuah tempat bernama club.

Lalu setelah itu... ia meminum minuman bernama wine, dan kesadarannya menghilang.

Gila.

Laura meremas rambutnya, berusaha mengingat-ingat dengan lebih detail untuk apa yang terjadi setelah ia meminum minuman bernama wine kemarin. Sekelebat bayangan muncul saat Revalio datang secara tiba-tiba.

Lalu apalagi? Apalagi yang dilupakan olehnya?

Laura semakin susah menelan ludah ketika kepalanya mulai ingat bahwa setelah Revalio datang, hanya ada memori dimana mereka berciuman sepanjang malam, dan.. dan semuanya terjadi.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya sembari mengusap rambutnya kasar. "Laura bodoh.." desisnya pada dirinya sendiri.

Laura kini menelan ludahnya dengan susah payah, secara perlahan tangan kecil itu  menyingkap sedikit selimutnya untuk mengintip sesuatu dibalik selimutnya.

Sedetik kemudian ia dibuat hampir menjerit saat melihat dirinya sama sekali tak menggunakan busana, dengan bercak merah yang memenuhi dada hingga lehernya. Belum lagi ia melihat pakaian-pakaian yang berserakan di lantai.

Sudden Marriage [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang