Bagian kedua puluh
- Happy Reading -
★ Please vote and comment ★
"Swastamita, aku dan kamu."
Revalio telah sampai di rumah keluarga pradipta setelah pulang dari kampus. Disana ia melihat istrinya sedang membantu sang bunda menyiapkan makanan di dapur. Tanpa berpikir panjang, Revalio memilih untuk naik dan masuk ke kamar Laura untuk menaruh barang-barang yang ia bawa saat kuliah.
Revalio memilih merebahkan tubuhnya sejenak, pemuda itu agak lelah setelah kuliah, padahal aktivitasnya biasa saja. Selain itu, Revalio juga berpikir apa yang harus ia lakukan agar Laura tidak marah lagi.
Mari kita ingat betapa antinya pemuda itu pada Laura. Tapi lihat sekarang? Seorang Revalio Hadibrata justru menyusahkan dirinya sendiri untuk membujuk Laura.
Hm.. apa yang disukai gadis itu selain es krim dan bunga ya kira-kira?
Kepalanya bising sekali, dan semua itu karena istrinya.
Ah, memikirkannya saja membuat Revalio pusing
Revalio menoleh saat pintu terbuka tiba-tiba, menampilkan presensi istrinya yang sedikit terkejut dengan kehadiran Revalio yang sudah berada disana.
Laura tidak menyadari kapan pemuda itu datang, bahkan suara mesin mobilnya pun tidak terdengar. Namun Laura nampak mengabaikannya dan berjalan melewati Revalio begitu saja ke bagian meja rias.
Revalio bangun dan mencekal tangan Laura yang hendak kembali keluar dari sana setelah mengambil sebuah ikat rambut pada meja rias di kamarnya.
Tidak ada yang berbicara, hanya keduanya yang saling melempar tatapan dengan arti berbeda.
"Masih marah?"
Suara tegas dan dalam itu akhirnya mengalun lembut kedalam telinga Laura yang membuat Laura agak bergidik.
Laura menggelengkan kepalanya, namun bibirnya mengerucut.
Revalio menjilat bibir bawahnya saat melihat ekspresi Laura yang menggemaskan. Gadis itu sering kali membuat ekspresi seperti itu sejak pertama kali mereka bertemu.
"Gue tadi nggak buka jaketnya La." Ujar Revalio tiba-tiba, menjelaskan chatnya untuk Laura. Ia sadar bahwa Laura marah karena godaannya melalui chat tadi.
Laura menghendikan bahu nya malas. "Aku udah tau kok."
"Tau dari mana?" Revalio berucap sambil sedikit menaikan sebelah alisnya. Merasa kaget karena tiba-tiba gadis itu sudah tau saja padahal dia tidak bilang apa-apa.
Laura menghela nafasnya, "Kamu belum gila Revalio, nggak mungkin kamu keliling kampus sambil nunjukin itu ke semua orang."
Sejenak Revalio terdiam. Benar juga sih, namun setelahnya ide jahil kembali mengkontaminasi otaknya.
"Nunjukin 'itu' apa maksud lo?"
Wajah sok polos itu membuat Laura melipat bibirnya kedalam. Suaminya benar-benar jahil. Kalo tidak gengsi, jahil, ya berbicara kasar. Untung saja tampan.
"Tau ah aku males sama kamu." Wajah Laura makin memberengut, memukul dada Revalio yang tentu saja tidak berefek apapun pada yang dipukul.
"Terus kenapa masih marah?" Revalio kembali bertanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah milik Laura yang langsung memerah alami tanpa komando.
Laura menelan ludahnya dan menarik lalu membuang nafasnya lagi dengan pelan. Gadis itu mencoba tenang dan menundukan kepala meskipun pipinya masih sedikit menggembung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudden Marriage [lizkook]
FanfictionFollow me before read ♥︎ (17+) Ini cerita tentang Revalio Hadibrata, seorang pemuda yang selalu mengutamakan gengsi, dan Laura Kinanthi, seorang gadis cantik yang harus menjadi seorang istri dari Revalio secara tiba-tiba karena sudah jadi sebuah per...