⌗ ▹12

3.7K 454 149
                                    

Bagian kedua belas

— Happy Reading —

Please vote and comment

"The scary Revalios"

Revalio dan Laura telah sampai apartemen. Selama di perjalanan, Revalio hanya memdengarkan celotehan random Laura. Namun Revalio bersyukur karena perundungan yang terjadi tidak membuat gadis itu merasa trauma.

Laura hanya duduk di meja makan sambil memperhatikan Revalio yang sibuk mondar-mandir di kitchen untuk membuat omelette. Pemuda itu bersikeras untuk memasak dengan alasan ingin.

Diam-diam gadis itu meringis karena gerakan Revalio yang kaku. Terlihat sekali bahwa Revalio sama sekali tidak pernah sibuk menggunakan dapur di apartemennya yang super mewah ini.

"Revalio jangan besar-besar apinya." Peringat Laura saat melihat nyala api yang terlalu besar. "Kamu mau goreng omelette, bukan goreng ikan lele. Nanti gosong." Lanjutnya sambil tersenyum.

"Bacot lo, komen mulu dari tadi." Semburnya.

Laura meringis, "kamu salah terus soalnya. Padahal nggak apa-apa loh aku aja yang masak buat kita berdua. Aku gapapa kok kalo cuma masak, masih kuat."

"Lo jangan geer deh, gue lagi mood masak doang bukan karena khawatir sama lo." Revalio menjelaskan dengan galak.

Dahi Laura berkerut samar. "Yang bilang kamu khawatir sama aku siapa Reval? Aku cuma bilang kalo aku gapapa dan masih bisa kuat."

Iya juga ya? Revalio bodoh.

"Anjinglah, bodoamat." Laura tertawa, samar-samar ia melihat wajah Revalio yang sedikit memerah. menurutnya saat Revalio salting adalah saat-saat paling lucu sedunia.


Revalio kembali membuka suara, "Gue abis ini mau keluar." Pemuda itu telah selesai dengan omelettenya, kemudian mengambil piring di rak untuk menyajikannya.

"Keluar kemana?" Laura mengernyit heran.

"Mau nyari orang yang rese ngirim foto kita ke base sama beresin orang yang rese ke lo tadi."

Sontak Laura membulatkan mata.

"Heh, nggak usah Revall, katanya tadi nggak mau di apa-apain kalo aku udah bilang ke kamu?"

"Siapa yang bilang nggak mau ngapa-ngapain? Tetep gue apa-apain lah meskipun nggak sampe kena DO." Revalio berujar dengan nada sombong.

Laura membulatkan matanya, "Ih nggak boleehh!"

Mendengar Laura melarangnya Revalio memutar kedua bola matanya malas. Selalu saja gadis itu, memangnya dia mau terima-terima saja begitu? Lihat, mukanya bahkan sudah penuh dengan goresan.

"Lo kira lo doang yang rugi? Gue juga. Nanti kalo berita ini di denger media dan sampai ke orang tua gue bisa-bisa mereka langsung confirm hubungan gue sama lo. Gue sih nggak mau."

Mendengar itu Laura kembali bersedih. Huft, ternyata pemuda itu memang benar-benar belum menyukai statusnya. Namun seperti biasa gadis itu selalu menutupinya.

"Hapus aja yang di base Reval, nggak usah nyari orangnya gitu.."

"Emangnya lo siapa ngatur-ngatur gue? Gue berhak nentuin apa yang mau gue lakuin."

Sudden Marriage [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang