⌗ ▹ 36

3.3K 355 182
                                    

Bagian ketiga puluh enam

- Happy Reading -

★ Please vote and comment ★

Helloo, siap berpisah dengan Laura dan Revalio?
Please watch the MV kkeyy??~

__ ⚘️ __

we grow together, we learn together

Pagi itu matahari bersinar dengan terang meskipun sebagian binarnya ditutupi oleh awan. Lalu lalang kendaraan dijalanan terpantau lancar meskipun cukup padat. Dapat disimpulkan bahwa hari ini adalah hari yang cerah karena kicauan burung yang terbang di cakrawala.

Revalio dan Laura baru saja sampai di parkiran mobil yang berada di depan FISIP. Revalio sengaja mengantarkan istrinya terlebih dahulu untuk mengawali semester tiga di hari pertamanya. Mereka berdua kembali melakukan rutinitasnya dengan kondisi yang sedikit berbeda, yaitu go publik.

Mereka berdua masih berada di dalam mobil dengan senyuman yang tidak pernah terlepas dari bibir Revalio Hadibrata ketika netranya memandangi calon ibu dari anak-anaknya yang saat ini terlihat manis dengan rambut yang dibiarkan tergerai. Jepitan rambut warna-warni juga terpasang indah sehingga menambah kesan ceria untuk gadisnya.

"Reval jangan liatin aku terus kaya gitu.." Suara lembut itu kembali menyapa rungu Revalio. Dapat ia lihat gadisnya menunduk, menyembunyikan pipinya yang terasa panas ketika suaminya justru makin gencar memandangi tanpa berkedip.

Revalio menyahut manja, dengan memegang bahu kecil istrinya untuk dibawa menghadapnya. "kenapa? kalo ga liatin kamu terus, nanti hariku suram"

Celetukan itu semakin membuat pipi Laura memerah hingga ketelinga, apalagi kini posisi mereka adalah berhadapan. "apasih Reval~"

Revalio tertawa gemas, pemuda itu langsung menarik tubuh istri cantiknya untuk ia peluk erat. "Gemes banget sih istri aku?" Kini Laura tak memiliki pilihan lain selain menyembunyikan wajahnya yang benar-benar merah di dada bidang suaminya.

"aku anterin ke kelas ya?"

Pertanyaan itu membuat Laura yang awalnya menyembunyikan wajahnya mendongak. "lho, ngga usah Reval, kan kamu ada kelas juga. Nanti kamu telat."

"Gapapa, masih ada lima belas menit lagi." Jawaban pemuda itu sembali mengecek jam yang melingkar apik di tangan kirinya. "lagian aku mau nunjukin ke orang-orang kalo kamu cuma punya aku."

Lagi-lagi debaran menyenangkan itu kembali membuat Laura tersenyum manis, gadis itu tak memiliki alasan untuk menolak pujaan hatinya.

Revalio membuka pintu miliknya, kemudian berjalan ke sisi lain mobil untuk membukakan pintu mobil di samping gadisnya. Pemuda itu segera menggenggam tangan Laura untuk berjalan memasuki gedung dimana Laura akan memulai kelas hari ini.

Sudden Marriage [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang