⌗ ▹ 16

4K 476 145
                                    

Bagian keenam belas

— Happy Reading —

Please vote and comment

"Euphoria."

Sore ini apartemen Revalio sedikit ramai lantaran mereka berdua tengah bersiap-siap dengan agenda pertama yang telah disepakati mereka berdua. Laura sibuk di dapur untuk menyiapkan camilan, dan Revalio membersihkan ruang keluarga mereka agar mereka bisa nonton dengan nyaman.

Saat asyik membuat popcorn, Laura mendengar kegaduhan yang diyakininya berasal dari Revalio yang sedang bersih-bersih.

"La, penyedot debunya dimana?"

Sebuah teriakan menggelegar, membuat Laura tersenyum geli. "Di gudang Reval.."

"Oh iya, thanks."

Saat baru akan membereskan yang lain tiba-tiba Revalio memanggil lagi.

"La! kaos ijo gue udah lama nggak kelihatan. Itu dimana?"

Sejenak Laura mengingat-ingat. "Kaos ijo yang tulisannya chillin and chills?"

"Iya la." Sahut Revalio lagi.

"Ada di almari kamu yang paling atas, ditumpukin nomor tiga dari bawah."

Bagaimana tidak tau jika belakangan ini semua urusan rumah tangga mereka beres oleh Laura. Meskipun begitu, nilai Laura saat kuliah juga tidak terpengaruh sama sekali. Revalio akui, Laura pandai memanage waktu dengan sangat baik.

"...Oh iya ada, makasih."

"Iya suamikuu"

Laura bersenandung, kali ini ia membuat sushi. Dengan makan sushi mereka bisa kenyang dan aktivitas menonton mereka tidak akan terganggu dengan rasa lapar.

Saat baru akan menata salmon pada lipatan sushi, tiba-tiba Revalio berjalan cepat kearahnya sambil menunjukan layar yang ternyata mendapat panggilan video dari sang mama mertua, mama dari Revalio.

Revalio segera mengangkat panggilan tersebut dan melambaikan tangan pada mamanya.

"Hai ma"

"Dih, apaan malah kamu yang angkat cengar-cengir lagi." Ucap suara mamanya dari sebrang sana.

"Ma, anak sendiri loh ini."

"Yang bilang kamu anak tetangga siapa? Lagian mama bosen lah lihat kamu, mau lihat mantu mama aja"

"Apa banget." Meskipun begitu Revalio tetap berjalan mendekati Laura dan mengarahkan kamera pada Laura lagi.

"Hallo mantu cantik, repot nggak ngurus Revalio?" Sapaan Irena saat melihat wajah Laura yang serius karena memasak.

Laura tersenyum dengan manis, gadis itu masih menggulung suhi. "Enggak mama, Revalio itu baik banget sama akuu~"

Mata Irena memicing. Sedikit tidak percaya. "Bener?"

"Iya mamaa.."

"Masih moodyan?"

"Masih lah ma, orang itu sifat dari mama." Sahutan Revalio membuat Irena membukatkan mata.

"Kurang ajar kamu! Nuduh-nuduh mama." Revalio hanya memutar bola malas setelah itu.

"Kamu lagi apa sih? Kelihatannya asik banget masaknya. Mama jadi pengen nyobain deh.."

Revalio membulatkan matanya. Waduh, jangan sampai mamanya kesini. Kalo kesini nanti netfix n chill nya bersama Laura akan berantakan guys.

"Lah enak aja! Nggak, nggak ada kesini-kesini. Laura sama Revalio lagi mau quality time."

Sudden Marriage [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang