⌗ ▹ 7

3.3K 400 62
                                    

Vomment Please! ♥︎
Tandai kalau typo yaaa~

Bagian Ketujuh

- Happy Reading -

"Day one, too much surprise."

Pernikahan yang sempat membuat mereka takut telah berlalu. Saat ini Revalio dan Laura sudah duduk manis di dalam sebuah mobil dengan supir pribadi keluarga Revalio yang ditugaskan untuk mengantar mereka.

Sedari tadi sama sekali tidak ada yang membuka suara. Hanya ada canggung. Sampai-sampai supir yang membawa mobil agak mencuri pandang kearah sepasang pemuda dan pemudi itu.

"Iki nikah beneran opo ndak yo mas'e sama mbak'e ini. Orang habis nikah kok diem-dieman" Ujarnya dalam hati heran.

Tiba-tiba saja Revalio memecah keheningan yang menyelimuti mereka.

"Lo nggak capek?"

Laura menoleh ke arah Revalio setelah mendengar pertanyaannya. "nggak terlalu.. kamu capek ya?"

Revalio mengangguk jujur dan Laura hanya tersenyum kikuk setelah melihat jawaban Revalio, bingung harus menjawab apalagi.

Dengan sedikit gugup Laura bertanya untuk memastikan.

"Habis ini kita kemana Reval?"

"Apartemen gue." Laura hanya mengangguk-angguk.

Ah jadi mereka tidak mampir ke rumah utama keluarga Hadibrata terlebih dahulu. Nampaknya keluarga Hadibrata benar-benar keluarga yang santai dan membiarkan mereka berdua bebas dengan pilihannya.

Sepertinya kedua orang tua mereka juga sudah menyiapkan rumah siap huni, namun tidak ada salahnya mereka memilih tinggal di apartemen yang lebih strategis plus dekat dengan kampus mereka untuk saat ini.

"Emmm, nanti kalo kita udah nyampe aku siapin air hangat dan pijat kamu deh." Ujar Laura sambil tersenyum, mungkin dengan itu Laura bisa menghilangkan lelah Revalio.

Revalio sedikit terkejut, "emang lo bisa?"

"Apa?" Laura mengernyit.

"Pijitin orang."

Laura mengangguk, "bisa kok, waktu itu bunda minta pijit. Katanya pijitan aku enak."

Revalio hanya mengangguk seadanya setelah mendengar celotehan gadis itu. Ia tidak berniat memanjangkan obrolan juga.

Revalio memilih untuk melihat keluar jendela mobil. "Nggak usah, nanti gue mau ketemu sama anak-anak."

Laura terkejut. "Lho, katanya capek?"


Bukan apa-apa, Laura hanya khawatir dengan kondisi tubuh suaminya, bagaimana kalau nanti suaminya makin lelah.

"Udah nggak capek." Laura mengulum bibirnya gemas. Revalio benar-benar tidak bisa ditebak dan berubah-ubah.

"Bener? Gamau dirumah aja?" Laura memastikan sekali lagi.

"Udah nggak usah nanya mulu lo. Emang kalo gue di rumah mau ngapain?" Revalio bertanya dengan wajahnya yang galak, tatapan itu menghunus ke bola mata bambi milik Laura.

Sudden Marriage [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang