Tak Mau Melepaskanmu

178 12 1
                                    

"Ma... Ginela mau berangkat latihan dulu ya."
"Ya hati-hati. Sama Ghaly?"
"Iya!" seru Ginela yang sudah sampai di ruang tamu.

Kemudian Ginela buru-buru ke luar karena Ghaly sudah menunggu di depan. Ghaly berdiri memandangi karangan bunga yang ia kirim. Ginela menghampiri Ghaly seraya terkekeh.

"Iya.. Iya... Udah aku maafin ya."
"Ayo!"

Ghaly membukakan pintu mobil untuk Gi. Ginela baru menyadari kalau Ghaly ganti mobil.

"Mobil baru?" tanya Gi ketika mereka sudah sama-sama duduk di dalam mobil.
"Nggak... Ganti aja."
"Kenapa?"

Sembari menyetir, awalnya Ghaly seperti tidak akan menjawab, tapi kemudian menjawab juga.

"Nggak mau samaan kayak mantan kamu." Ghaly jujur mengakui. Ghaly tau kalau mobilnya yang kemarin sama kayak mobil Nathan.
"Ah..." Ginela manggut-manggut sembari menahan tawa.

Lalu Ginela mengeluarkan HP, masuk ke akun instagramnya dan menunjukkan bagian feed instagramnya ke Ghaly.

"Lihat!" pinta Gi.
Ghaly melihat, tidak terlalu lama, dan dia tidak mengerti.
"Ada apa?"
"Lihat!"
"Iya, udah, tapi apa? Nggak paham?"
"Ih! Udah nggak ada foto Nathan!"
"Oh...."

"Oh?"
"Terus apa?"
"Ck!"
"Ya... Better... Kayak gitu. Dibanding yang sebelumnya... Udah cantik-cantik feednya kok tiba-tiba ada foto alien dari mana gitu kan..."
Ginela tertawa kecil. "Maksud kamu?"
"Nggak ada maksud apa-apa."
"Kamu bilang kalau Nathan itu kayak alien?"
"Nggak... Aku nggak bilang gitu...."
Ginela tertawa lagi. "Kamu ya... Nakal. Aku bilang ke Nathan nanti!"
"Halah... Modus."
"Eh? Nggak ya!"

...

"By the way... Sebenernya aku males banget latihannya."
"Kenapa sih? Kenapa?"
"Ya... Males... Udah nggak bersemangat."
"Joy udah cerita sih sama aku."
"Hah?"

Ghaly terperanjat karena Ginela berteriak tiba-tiba. "Ada apa sih?"
"Coba lihat! Kamu chat apa aja sama Joy?"
"Udah aku hapus chatnya."
Wajah Ginela semakin panik. "Demi apa? Kenapa gitu? Kok dihapus? Emang ada apa?"
"Emang aku suka hapusin chat kan. Kamu udah tau itu. Aku udah pernah bilang. Kita udah pernah bahas."
"Sumpah... Nggak bener ini."
"Nggak bener apa sih? Orang tadi aku cuma nanya aja... Kamu itu ada latihan dance kapan lagi, pengen nganter. Terus Joy cerita masalah yang buat kamu bolos latihan sampai posisi kamu dipindah."

"Ssst. Diem!"
Ginela tidak mau mendengar apa-apa dari Ghaly. Dia langsung menghubungi Joy.
"Hallo Gi... Gue lagi di jalan ini... Lo di mana? Lo nggak lupa kalau hari ini ada latihan kan?"
"Lo chattingan apa aja ya sama cowok gue?"
"Hah?"
"Nggak usah hah heh hoh! Jawab! Cepet!"
"Ghaly itu nanya ada jadwal latihan dance kapan... Ya udah gue kasih tau kalau hari ini ada."
"Terus?"
"Udah."
"Bohong lo anjir! Ghaly bilang kalau lo cerita masalah yang ada di tim dance!"

"Ya kalau gitu kenapa lo masih nanya ke gue?"
"Sumpah... Lo nutupin apaan dari gue? Kenapa lo nggak jujur?"
"Gue males aja nanti lo ngomel-ngomel ke gue gara-gara gue cerita ke Ghaly."
"Nah itu lo tau!"
"Ya udah terlanjur... Pikir gue ya biar Ghaly agak peduli sama lo juga gitu makanya gue cerita ke dia."
"Aneh banget lo... Padahal lo kesel sama Ghaly... Malah chat sama Ghaly."
"Astaga... Gi... Lo kenapa dah? Cemburu sama gue?"
"Lo masih simpen kan chatnya? Jangan lo hapus! Gue mau baca dulu atau gue bakalan marah ya!"
"Iya! Iya! Iya! Nanti lo baca sendiri dah!"

Setelah mendengar jawaban yang dia mau, Ginela langsung menutup teleponnya. Ginela melirik Ghaly yang berlagak seolah tidak mendengar apa-apa.

Suasana di dalam mobil jadi hening setelahnya. Sampai akhirnya mereka tiba di parkiran sekolah.

"Makasih ya udah diantar. Kamu hati-hati di jalannya. Terus nanti nggak usah dijemput, aku pulang sama Joy aja."
Ghaly manggut-manggut.
Kemudian Ginela mau turun, tapi Ghaly masih memanggil namanya, membuat Ginela menoleh ke Ghaly dan tidak jadi turun.

My Possessive GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang