Di mana?

160 13 1
                                    

Ghaly meninggalkan kelas, diikuti oleh Kin dan Ruri juga. Namun, Ruri berada diurutan paling terakhir. Masih ada tugas yang harus ia selesaikan. Sebelum pergi, Ruri menghampiri Iris terlebih dahulu.

"Iris, lo pasti nggak bakalan biarin nilai tugas Ghaly jelek kan? Ini tugas gue udah selesai, tinggal dikumpulin doang, tapi ini tugas Ghaly masih ada yang kurang. Tolong banget ya lo lengkapin. Lo baik banget deh kalau buat Ghaly. Ya kan? Gue tinggal di sini ya?"

Iris hanya diam saja memandangi Ruri. Ruri pun menyunggingkan senyum lebar.

"I love you Iris. Lo emang mantan pacar yang paling baik. Pantes Ghaly susah move on dari lo. Udah ya. Gue percayakan tugas gue dan Ghaly ke lo. Gue pergi dulu. Bye!"

Ruri membalikkan badan, sudah bersiap hendak berlari menyusul Ghaly dan Kin, tapi sempat terhenti karena tiba-tiba ada Tania di belakangnya.

"Kenapa lo?"

"Nggak apa-apa. Daa!" jawab Ruri, lalu lanjut berlari pergi.

Tania, sahabat Iris yang berada di kelas yang sama dengan Iris dan Ghaly juga, baru saja datang setelah latihan dance.

"Tinggal lo sendirian aja Ris?"

"Heem." Iris mengangguk-nganggukkan kepala.

"Tugas gue udah selesai?"

"Udah gue selesain. Ini gue masih nulis punya gue. Terus itu ada tugas Ghaly juga, tadi Ruri nitip."

"Lah... Emang Ghaly ke mana?"

"Ngurusin pacarnya."

Tania terbelalak. "Ghaly udah punya pacar?"

"..."

Iris diam saja dan fokus menyelesaikan tugas. Iris hanya tidak sengaja mendengar obrolan tadi, tapi dia juga tidak tau pastinya seperti apa.

"Kasian banget sih temen gue. Sini tugas lo gue bantu tulis. Lo kerjain punya Ghaly aja."

***

Ketika Ghaly dan Kin sampai di parkiran sekolah, situasi di parkiran sudah sepi. Tidak ada Ginela, tidak ada Nathan juga. Hanya tersisa segelintir kendaraan murid yang masih di sekolah.

"Kayaknya udah bubar," celetuk Kin.

Ghaly mengedarkan pandangan dan memang sudah tidak ada siapa-siapa. Akhirnya dia pergi menuju ke mobilnya.

"Lo mau ke mana?" tanya Kin.

"Pulang."

"Eh Ghal!" teriak Ruri yang baru saja sampai parkiran dan berlari menghampiri.

"Lo mau ke mana?"

"Pulang."

"Pulang? Udah selesai urusannya?"

"Pas kita sampai juga udah nggak ada siapa-siapa di sini," jawab Kin.

"Terus gimana Ginela sekarang?"

Ghaly mengangkat kedua bahunya. Ghaly juga tidak tau gimana keadaan Ginela sekarang.

"Ya coba lo hubungi dulu. Barang kali dia masih di sekolah. Lo samperin lah anjing. Jangan jadi cowok brengsek kenapa."

"Dari awal gue udah bilang ke dia kalau gue nggak suka, tapi dianya aja yang nekat mau jadian sama gue. Sekarang giliran gini aja, gue yang disalahin."

...

Ghaly sudah tampak mulai emosi. Seketika nyali Ruri dan Kin pun mulai menciut.

"Gini nih yang gue males kalau berurusan sama orang yang dikenal banyak orang. Jadi banyak yang ikut campur kan? Padahal lo-lo pada juga nggak tau gimana kesepakatan gue sama Gi sampai akhirnya kita pacaran."

My Possessive GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang