Setelah kejadian itu, kini Elang dan Saka sedang duduk berhadapan di restoran dan menunggu pesanan mereka diantarkan.
"Kamu marah gak kalo aku bilang Ivan anjing?"
Elang melihat Saka yang masih emosi dengan kejadian tadi, "Nggak, emang dia anjing,"
Saka melongo, "Kamutuh kesambet apa sih kok tiba tiba waras?" herannya.
"Kesambet cintanya Elsaka," Elang mengedipkan matanya bermaksud menggoda.
"Stop cringe," kesel Saka.
Elang setelah kesambet malah menjadi semakin alay, gombalannya juga receh banget. Entah hal apa yang telah merasuki Elang ini.
Yah, walaupun Saka tetep suka sih. Emang dasarnya bucin jadi mau Elang jungkir balik pun, Sakanya tetep suka.
Elang cemberut, "Kok gitu sih, bub?"
Saka menatap Elang jengah, "Bab bub bab bub, gak cocok ah sama tatomu itu,"
Elang mencubit pipi Saka gemas, "Yakan biar romantis, sayangg,"
"Bodoamat," kesal Saka.
Elang terkekeh pelan, geli melihat Saka yang emosi. Tapi, sebelum Elang sempat menjawab, makanan mereka sudah datang.
"Dimakan dulu ini," ucap Elang.
Selanjutnya mereka makan dengan tenang seakan akan melupakan kejadian tadi. Elang sesekali mengusap bekas makanan yang ada di bibir Saka dan membantu Saka memotong daging agar lebih mudah dimakan oleh si kecil.
◇◇◇
Setelah makan, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah Saka. Sekalian Elang ingin bertemu dengan bunda Saka untuk membahas perihal pertunangan mereka.
"Bundaa, Saka pulang!!!" teriak Saka dari depan pintu.
"Gak usah teriak teriak, Saka," balasan datang dari arah dalam rumah.
Saka dan Elang berjalan menuju ruang keluarga dan dapat dilihat wanita omega dominan yang merupakan bunda Saka itu sedang asik menonton drama.
"Bunda," sapa Elang sambil duduk bersama Saka di sofa seberangnya.
Saka dan Elang memang sudah biasa memanggil orang tua mereka dengan sebutan papa-mama dan ayah-bunda karena mereka memang sudah dekat dari kecil.
Ditambah, seharusnya mereka sudah dijodohkan dan bertunangan, tapi karena diceritanya Elang menyukai Ivan, Elang menolak dijodohkan dengan alasan belum siap. Macem perawan aja alesannya Elang ni.
"Eh ada Elang, tumben kesini?" tanya Bunda.
"Itu Bun, Elang mau tunangan sama Saka," lugas Elang tanpa aba aba.
Saka melotot mendengar perkataan Elang, Ya Gusti Nu Agung, Elang ini sebenernya tau ada teknologi bernama basa basi atau nggak sih?
Dilihat lihat kok makin diluar prediksi BMKG, tadi tiba tiba cium, sekarang tiba tiba nyeplos. Saka menutup mukanya, malu bercampur capek.
Bunda Saka atau Florin kaget mendengar perkataan Elang, "Serius?" tanyanya heran.
Karena emang Florin tau kalau Elang belum mau menerima Saka. Sekarang Florin agak curiga, apakah Saka bermain pelet? Atau Elang diancam? Tapi jika dilihat lihat, mana bisa makhluk sependek Saka mengancam Elang yang bongsor ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVELANG [BL]
RandomElang tiba tiba terbangun ke tubuh antagonis sampingan dari novel Together With You yang mati di awal cerita karena menyelamatkan omega protagonis. Dengan berbekal ingatan pemilik tubuh asli dan alur novel yang sudah ia baca, Elang akan merubah alu...