07. Berulah

23K 2.3K 41
                                    

Saat ini Elang sedang duduk di kantin sambil mengecek grafik sahamnya di laptop.

"Yo, Lang!" ucap seseorang sambil menepuk bahunya.

"Hm," Elang membalas sambil tetap melihat laptop.

Kedua pria yang mendatangi Elang adalah teman seperjuangan Elang. Albara Mahardika dan Rendra Gumilang. Keduanya sama sama alpha dominan, karena ketertarikan di dunia bisnis dan keluarga yang sudah saling mengenal dalam bisnis membuat mereka bisa berteman sampe sekarang.

"Lo beli saham lagi?" tanya Bara basa basi yang hanya diangguki Elang.

"Lo pada mau beli makan gak? Gue laper," tawar Rendra.

"Gue titip nasgor sama lemon tea satu,"

"Gue samain aja, Ren,"

"Oke gue samain semua aja ya,"

Saat ini hanya ada Bara dan Elang dimeja. Elang menutup laptopnya, "Gimana lo sama beta itu?"

Bara menghela nafas, "Keluarga gue masih ragu, takut gak dapet penerus,"

Sama seperti pasangan sesama jenis yang didiskriminasi di dunia asal Elang, didalam dunia ini juga ada beberapa larangan tidak tertulis.

Yaitu pasangan selain pasangan alpha dan omega akan dianggap tidak normal. Karena mereka menganggap bahwa sudah kodratnya alpha akan bersama omega.

Dan untuk beta, biasanya beta akan berpasangan dengan sesama beta. Walaupun sekarang sudah banyak pasangan beta alpha atau beta omega, tetapi tetap saja banyak pihak yang masih tidak setuju.

Alasan mereka akan sama, yaitu mempermasalahkan tentang penerus.

Elang ikut merasa kasihan dengan temannya, "Perjuangin aja dulu, gue selalu dukung keputusan lo," ucapnya berusaha menyemangati.

"Pasti kalo itu,"

"Shion namanya?" tanya Elang memastikan.

Bara mengangguk, "Temennya Saka,"

Selang beberapa menit, Rendra datang dengan pesanan mereka, mereka makan dengan tenang.

"Gue mau tunangan sama Saka," ucap Elang membuka suara setelah mereka selesai makan.

"Hah?" beo keduanya bingung.

"Pas pesta ulang tahun mama gue, gue bakal umumin, kalian udah gue masukin list undangan,"

"Wa-wait Lang, sejak kapan?" tanya Rendra bingung.

Seingatnya Elang kemarin masih tergila gila dengan Ivanno, kenapa sekarang udah kembali waras?

"Besok baru mau tunangan," jawab Elang tak acuh.

Bara dan Rendra saling bertatapan ragu ingin menanyakan perihal obsesi Elang sebelumnya.

Elang menghela nafas, "Gue udah gak suka sama Ivanno," ucapnya seakan mengerti dengan tatapan kedua sahabatnya itu.

"Kok bisa?" tanya Rendra heran.

Elang mengedikkan bahunya, "Hm, dia fake,"

RAVELANG [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang