27. Villa

9.6K 1.1K 116
                                    

Saka saat ini dibuat uring uringan karena Elang yang tiba tiba tidak ada kabar setelah memberikan alasan sebelumnya sepulangnya mereka dari markas Orthos.

Karena Saka lumayan gak tenang, dia iseng aja tanya ke temen temen Elang.

Saat Saka tanya ke anak anak Orthos, jawabannya, "Oh itu, bos lagi sibuk ngurus masalah sama perusahaan sebelah, bos kecil,"

Sedangkan saat Saka tanya ke Bara dan Rendra, jawabannya, "Elang lagi banyak tugas kuliah dan ngebut sks biar bisa lulus cepet,"

Padahal Elang sendiri sebelumnya izin, "Sayang, beberapa hari kedepan aku gakbisa ketemu kamu dulu ya, soalnya ada tugas dari kantor harus keluar kota,"

Padahal Saka iseng doang tanya ke orang orang, eh kok malah beda sama pernyataan Elang?

Masa iya Elang mau bikin kejutan lagi? Kan pernikahan mereka udah diatur.

Makannya sekarang Saka lagi perjalanan ke rumah keluarga Elang buat tanya langsung ke mama Reeiz.

Saat ini Saka sedang mengobrol biasa dengan Reeiz di ruang tamu sambil cemal cemil biasa dan menonton televisi.

Saka menoleh ke Reeiz, "Ma, mama tau Elang kemana?"

"Hm? Elang bukannya biasanya nempel ke kamu mulu? Ini kalau gak bareng berarti dia kerja kan?" tanya balik Reeiz sambil masih melihat sinetron di tv.

Tidak merasa aneh dengan pertanyaan Saka. Toh anak tunggalnya itu emang suka pergi pergi buat kerjaan.

Reeiz biasa aja karena memang dirinya bisa tau jadwal Elang dari suaminya. Elang tidak pernah menyembunyikan jadwalnya jika memang tidak terpaksa.

Saka menatap Reeiz kaget, "Elang gak ada izin apa apa ke mama?"

Reeiz melihat ke arah Saka aneh, "Emang perlu izin izin lagi dia? Kecuali dulu sih Elang izin pas lagi rut... eh? Ini tanggal berapa Saka?"

"23 ma," jawab Saka lugas.

Reeiz dan Saka saling pandang, raut kaget terlihat secara bersamaan, "Rut Elang!"

Reeiz menatap cemas ke Saka, "Aduh kok dia gak bilang ke mama ya? Dia bilang ke kamu?"

Saka menggeleng, "Izinnya cuma keluar kota ada kerjaan,"

"Bentar bentar ya," ucap Reeiz panik sambil mengambil handphone dan mencari nomor seseorang.

"Elang disana gak ya pak? ...ohh, iya oke oke makasih ya pak," ucap Reeiz dengan orang disebrang.

Reeiz menatap Saka lega, "Gapapa disana udah ada yang urus kok, kamu tinggal tunggu aja ya,"

"Elang sekarang berarti lagi rut ma?" tanya Saka memastikan.

"Iya, dia mungkin gak bilang karena takut kamu khawatir, Ka. Lumayan serem kalau Elang rut, suka gigit."

Saka mengangguk paham, walaupun agak geli karena Reeiz bilang Elang suka menggigit.

"Elang dimana ma?" tanya Saka.

Reeiz menatap Saka menyelidik, "Kenapa? Kamu gak akan nyusul dia kan?"

Saka menggeleng, "Nggak kok ma...," "...nggak salah maksudnya,"  lanjut Saka membatin di dalam hati.

Reeiz mengangguk puas, "Dia di villa kota A, kamu tau kan tempatnya?"

Saka mengangguk angguk paham, "Iya tau, deket dari sini bisa naik kendaraan biasa aja ya ma,"

"Iya, padahal biasanya dia di kota yang lebih jauh, gak tau deh mungkin biar bisa cepet cepet balik,"

RAVELANG [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang