18. Resmi

17.7K 1.6K 99
                                    

Elang dan Saka berjalan beriringan menuju pintu masuk ballroom tempat acara ulang tahun Reeiz diadakan.

Acara ini bukan hanya sekadar perayaan ulang tahun Reeiz, tapi juga sebagai perayaan berdirinya cabang butik Reeiz yang ke-100.

Jadi, banyak rekan bisnis dari pihak Alex dan Reeiz yang hadir.

Bahkan, banyak media yang datang untuk mendokumentasikan acara dari salah satu keluarga ternama itu.

Elang sempat dimintai waktunya untuk wawancara sebagai anak satu satunya dan pastinya pewaris tunggal Walanca Company.

Elang menerimanya dengan berat hati, karena tatapan dari Saka yang membuatnya terpaksa menerima wawancara itu.

Memang tidak banyak yang ditanyakan, Elang hanya menjawab dengan singkat. Sesekali media juga mencuri kesempatan untuk bertanya perihal Saka, yang masih setia berada dalam rangkulan Elang.

Saka hanya tersenyum, tidak memberikan celah sama sekali untuk dikorek informasinya. Saka menyerahkan jawaban sepenuhnya kepada Elang.

Setelah wawancara singkat itu, Elang membawa Saka untuk menyapa kedua orang tuanya.

Setelah menyapa, Elang langsung ditarik Saka menuju jajaran kue kering. Elang berdiri dibelakang Saka yang sedang kalap dengan berbagai makanan ringan yang disajikan.

Elang menoleh ke arah utara, dia dapat melihat Rangga yang sedang dikerumuni oleh banyak orang.

"Pemeran utama memang beda," batin Elang melihat Rangga yang dikeliling oleh hama hama penjilat dan para omega yang mendekat. Padahal sudah jelas ada Ivanno yang berdiri di samping Rangga.

Sudah pasti banyak yang ingin dekat dengan Rangga karena diumurnya yang tergolong muda, dia sudah menjadi CEO dari Juniar Company. Dari semua perusahaan ternama, cuma Rangga yang sudah berhasil memimpin di umurnya yang sekarang.

Bahkan Daniel dan Elang belum bisa mengambil alih perusahaan dari tangan pimpinan utama atau ayah mereka.

Tapi bukannya tidak ada yang mau dekat sama sekali dengan Elang. Siapa yang tidak mau memiliki hubungan baik dengan CEO masa depan perusahaan ternama?

Tapi, Elang tidak membiarkan seorangpun mendekat atau hanya menanggapi dengan cuek dan berujung membuat lawan bicaranya menyerah.

"Mau ini gak?" suara Saka membuat Elang mengalihkan atensinya pada si kecil.

Penampilan Saka saat ini sangat sempurna menurut Elang.

Dibalut dengan turtleneck hitam yang menutupi tanda dilehernya serta jas putih dengan potongan yang pas dibadannya, membuat siluet pinggang ramping milik si kecil tidak bisa tertutupi.

Tatapan Elang mulai turun ke arah bongkahan bulat milik sang omega, dengan kaki ramping dan pinggang kecil, nyatanya tidak mengurangi kemolekan dari si kecil.

Saka memang lumayan berisi di beberapa tempat.

Glek

Tanpa sadar Elang menelan ludahnya dan membasahi bibirnya yang entah mengapa terasa sangat kering.

Saka membalikkan badan menghadap Elang karena tidak mendapatkan jawaban dari sang dominan, "Mau nggak?" tanya Saka sekali lagi sambil menatap Elang.

"Enak?" tanya Elang balik bertanya sambil kembali merengkuh pinggang Saka.

Saka mengangguk. Mengabaikan perlakuan Elang yang tiba tiba itu karena memang sudah terbiasa.

"Ini gak terlalu manis semua, cobain deh," ucap Saka yang membawa piring dengan berbagai jenis kue kering kecil diatasnya.

RAVELANG [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang