31. Hilang

9.6K 1K 21
                                    

Elang sedang melihat dokumen perihal persiapan pernikahannya dan Saka, memastikan bahwa semua persiapannya sudah sesempurna mungkin.

Dirinya harus buru buru menyelesaikan persiapan pernikahan agar bisa langsung menemui sang kekasih.

Perihal rencana liburan perayaan kehamilan Shion juga harus mereka undur karena ada beberapa masalah yang tiba tiba terjadi.

Shion dan Neo juga sering datang kerumah Saka untuk menemani Saka ketika sedang tidak ada urusan.

Elang dan Bara memutuskan untuk menyelenggarakan pernikahan di gedung yang berdekatan. Rencananya seusai acara Bara, maka akan dilanjut acara Elang keesokan harinya.

Para tamu akan diberi akomodasi tempat menginap di hotel yang berada di tengah kedua gedung itu, lengkap dengan fasilitasnya.

Elang menghela nafas berat dibalik mejanya, "Tiga hari doang gue udah kangen banget anjing," umpatnya frustasi.

Mungkin karena efek sudah matting dengan Saka membuat Elang jadi semakin rindu dengan kekasih kecilnya itu.

Ring ring ring

Dering telepon menyadarkan Elang dari lamunannya, tertera kontak Shion disana.

Elang menaikkan alisnya bingung, ini pertama kalinya Shion meneleponnya karena jika ada urusan biasanya Shion akan menyampaikan lewat Bara atau Saka.

Elang mengangkat teleponnya sambil lanjut membaca dokumen, "Halo?"

Isakan tangis terdengar dari seberang membuat Elang keheranan, apakah Shion salah sambung?

"Hallo, Shion? Kenapa telepon gue?" tanyanya pelan.

Diseberang terdengar helaan nafas berusaha mengatur isakan tangis.

"Kak E-elang? Lo bisa kerumah Saka sekarang?"

"Iya bisa, tapi kenapa? Ada apa?"

Perasaan Elang tidak enak. Dirinya langsung berjalan keluar ruangan sambil menunggu balasan dari Shion.

"Gue udah cari kemana mana, Kak. Tapi Saka gak ada,"

Detak jantung Elang bagai berhenti, dirinya lupa jika masih ada musuh yang berkeliaran diluar sana.

Seharusnya Elang tidak boleh lengah. Rangga bukan orang sesederhana itu.

"Lo serius? Udah cek cctv?" tanyanya berusaha tidak panik.

"Barusan gue cek, tapi gak tau kenapa cctv di 3 jam sebelum ini rusak kak. Gue gak ngerti lagi mau ngapain,"

"Sekarang tenang dulu... lo udah hubungi Bara?"

"Udah... Bara lagi otw kesini jadi gue hubungi lo,"

"Yaudah tunggu disitu, gue otw."

Telepon langsung dimatikan oleh Elang, dirinya berjalan cepat menuju mobilnya dan langsung menuju ke rumah Saka.

Di perjalanan, Elang sempat menelepon handphone Saka tapi yang menjawab adalah Raja. Raja memberitahu bahwa handphone Saka tertinggal di kamar dan menyuruh Elang untuk cepat datang.

Elang memukul setirnya, aura marah terpancar kuat dari tubuhnya, "Sial!"

"Bajingan itu..."

◇◇◇

Disisi lain, Saka membuka matanya disebuah ruangan asing. Ruangan itu seperti ruangan tua yang dibangun dengan kayu.

Saka terduduk langsung, "Bajingan, gue dimana anjing?" umpatnya kaget.

RAVELANG [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang