Malamnya setelah mereka berdua makan, Elang menemani Saka melihat acara tv hingga tertidur dengan bersandar ke arahnya.
Elang memindahkan Saka ke kasur lalu beranjak menuju ruang kerjanya yang berada disebelah kamar. Ada pintu yang menyambung langsung dari kamarnya ke ruang kerja.
Awalnya hal itu dibuat untuk memudahkan Elang, tapi sekarang bertambah manfaat. Yaitu untuk berjaga jika sang kekasih mencarinya atau membutuhkan sesuatu saat tiba tiba terbangun tanpa kehadirannya di kamar.
Elang duduk bersandar di kursi sebelah jendela besar yang ada disana. Membuka lebar jendelanya tanpa merasa kedinginan.
Elang menghidupkan rokok dan mulai menyesap benda nikotin yang sudah lama tidak dia cicipi karena terlalu sibuk dengan hal lain. Toh sekarang ada bibir Saka, eh?
Elang bukan seorang perokok aktif, dia hanya melakukannya saat sedang kumpul demi kesopanan dan saat ingin saja. Elang juga tau bahwa Saka sama sepertinya. Saka bukan tipe yang tidak menyukai rokok sama sekali, tapi juga bukan tipe yang kecanduan merokok.
Elang asik merokok sambil mengobrol dengan sistem.
"Jadi dia yang bunuh gue di kehidupan sebelumnya?"
[Benar, Tuan. Dirinya terjatuh dari jendela lorong perusahaan Anda saat berusaha kabur dari kejaran anak buah Anda.]
Elang menghela nafas, menatap tajam langit diluar sana, "Ck, jadi sikapnya sebagai adek yang penurut cuma kedok buat ambil semua yang gue punya,"
[Sayangnya itu kenyataannya, Tuan.]
"Lalu Erland? Apa penyebab dia bisa masuk kesini?"
[Tuan Erland memiliki misi yang sama seperti Anda. Tapi dirinya menolak dan tetap ingin mengikuti alur semestinya. Jadi, akhirnya kami memilih Anda untuk menjalankan misinya, Tuan.]
Elang mendengus, "Dasar bajingan, gue udah capek berduka buat dia, tu anak malah nolak bahagia,"
[Tapi sepertinya sekarang dia sudah mulai bergerak sendiri, Tuan]
"Gue tau, mungkin karena dia tau ada orang yang semirip itu sama mendiang tunangannya,"
[Bagaimana menurut Anda, Tuan?]
"Gue juga penasaran. Dia bakalan kembali jadi antagonis atau akhirnya milih mengikhlaskan?"
[Tapi sepertinya saingannya sekarang lumayan gigih]
"Iyalah, anak buah gue sendiri."
◇◇◇
Saat sedang asik mengobrol tiba tiba Elang mendengar suara barang jatuh dari kamar. Elang menoleh dan buru buru beranjak untuk mengecek keadaan Saka.
Saat pintu terbuka, Elang melihat Saka yang terduduk di samping kasur sambil terengah engah.
Elang buru buru menggendong Saka dan merebahkan sang kekasih ke kasur, "Kenapa?" tanya Elang sambil mengelap keringat di dahi Saka dengan tangannya.
Saka menatap Elang dengan panik. Tanpa sadar air matanya sudah menggenang di bawah matanya, "...Inhibitor, aku lupa bawa,"
Elang menatap Saka kaget. Sial, dirinya bahkan lupa kalau dia saat ini masuk ke dunia omegaverse. Elang mulai sadar bahwa ruangan ini sedikit tercium aroma bubble gum yang berasal dari tengkuk Saka yang masih ditutupi stiker penghalang.
"Gak aroma feromonnya, gak kelakuannya, sama sama bikin pengen langsung dimakan!" batin Elang sempat sempatnya.
Elang bisa lupa dengan dunia ini yang berbeda karena para alpha dan omega yang belum bisa mengendalikan penuh feromonnya diwajibkan menggunakan stiker penghalang ditengkuknya. Untuk menghindari kebocoran feromon.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVELANG [BL]
RandomElang tiba tiba terbangun ke tubuh antagonis sampingan dari novel Together With You yang mati di awal cerita karena menyelamatkan omega protagonis. Dengan berbekal ingatan pemilik tubuh asli dan alur novel yang sudah ia baca, Elang akan merubah alu...