37. Daniel

3.4K 378 8
                                    

Daniel menghela nafas berat, dirinya keluar dari ruangan yang berisi Ivanno di dalamnya. Ivanno sudah pingsan karena syok dan kehabisan darah.

Saat membuka pintu, dirinya menoleh dan melihat Rendra yang diam bersendekap dada sambil bersandar di dinding.

Daniel berjalan ke depan Rendra, merengkuh pinggangnya yang sangat pas ditangannya sendiri lalu menjatuhkan kepalanya di ceruk leher sang pujaan hati.

Rendra menepuk nepuk pelan punggung Daniel, merasakan sang dominan yang semakin mengeratkan pelukan mereka.

"Udah puas? Mau pulang atau ke rumah sakit?" tanya Rendra pelan.

Daniel menggeleng, "Gue mau sama lo."

Rendra berdecih pelan. Walaupun begitu, Rendra sudah terbiasa dengan sifat Daniel yang menempelinya terus. Daniel itu seperti beruang besar yang melihatnya sebagai madu, selalu mencarinya, menyimpannya sendiri, dan ingin memakannya.

"Ya udah, ke apart lo dulu?" tawar Rendra yang mendapatkan anggukan pelan dari Daniel.

Setelah itu mereka pergi ke apartemen Daniel dengan Rendra yang menyetir.

Sebelumnya, Rendra ke tempat itu memang bersama Daniel. Tapi Rendra 'mengobrol' dengan Rangga dan menyerahkan Ivanno ke Daniel.

Rendra juga mendengar setengah dari pembicaraan Ivanno dan Daniel dari luar. Dirinya sudah bisa menebak garis besar dari masalah calon kekasihnya itu.

Tapi Rendra lebih memilih untuk diam saja, biarkan Daniel yang menjelaskannya nanti. Rendra percaya kalau Daniel akan menceritakan semuanya kepadanya. Tanpa ada yang dilebih lebihkan.

Sesampainya mereka di apartemen, Daniel langsung mendudukkan diri ke sofa.

Rendra menghela nafas pelan, akan berbalik badan menuju dapur untuk memasak. Tapi, sebelum melakukannya, tangannya sudah ditarik dan membuatnya duduk di pangkuan Daniel dengan sempurna.

Rendra menatap Daniel emosi, "Gue mau masak!"

Daniel tidak mempedulikan ucapan Rendra dan malah memeluk sang pujaan hati. Menenggelamkan wajahnya di leher Rendra dan melingkarkan tangannya di pinggang.

Rendra menghela nafas jengah. Karena malas memberontak, dirinya hanya menghela nafas dan mengelus pelan rambut Daniel.

Tapi bukannya diam, tangan Daniel malah mulai masuk ke dalam kaos yang dia kenakan. Sebelumnya memang kemejanya dia lepas karena terciprat sedikit darah, begitu juga dengan Daniel.

Perempatan siku muncul, Rendra sedikit emosi dengan tingkah Daniel. Sekalinya dibaikin malah kurang ajar.

"Daniel! Kalau lo lanjutin, gue bakalan pulang dan gak mau ketemu sama lo." ucapnya final, membuat tangan Daniel langsung berhenti.

Daniel menarik tangannya keluar dan kembali bertenger manis dipinggang Rendra tanpa melakukan hal hal itu. Dirinya mengeratkan pelukan Rendra yang berada di pangkuannya.

"Jangan tinggalin gue..." ucapnya pelan sambil masih mengusakkan wajahnya di leher Rendra.

Rendra memutar bolanya malas, Daniel selalu begini, terlihat menyedihkan saat membujuknya. Dia kira Rendra akan terpengaruh?! Tentu saja... IYA!

SANGAT TERPENGARUH!

Karena Rendra sangat lemah dengan hal hal imut, Rendra juga orang yang mudah memaafkan orang jika orang tersebut sudah beesedia memohon maafnya.

Dan sayangnya, Daniel mengetahui salah satu titik lemahnya ini! Rendra benar benar dibuat pusing karena Daniel sudah seperti anak anjing yang akan ditelantarkan.

RAVELANG [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang