06. Caper

24.9K 2.5K 99
                                    

Ohiya better kalian komen tiap ada part yg menarik gitu atau semangat aja daripada komen next huhu, bikin males nulis :(

Jangan lupa vote yaaa ♡♡
Happy Reading~

◇◇◇

Saat ini Elang sudah sampai di depan mansion kediaman keluarga Gustira. Jam sudah menunjukkan pukul 08.30.

Elang masuk setelah dibukakan pintu oleh Florin, "Pagi Bunda,"

"Pagi juga Elang, mau jemput Saka?"

"Iya bun,"

"Duduk dulu aja di ruang tamu ya, ada Daniel sama ayah juga. Biar Bunda panggilin Saka,"

Elang mengangguk lalu duduk di single sofa berhadapan dengan Ayah Saka atau Raja.

"Mau jemput Saka?" tanya Raja sambil masih membaca koran.

"Iya Yah,"

"Tumben lo peduli sama Saka," sinis Daniel sambil main hp.

"Harus peduli sama calon tunangan dong bang,"

"Halah, kayak yang serius aja,"

"Daniel!" Raja memperingati Daniel. "Ck"

Elang tersenyum, "Gue buktiin pake perbuatan aja biar lo percaya,"

Daniel merotasikan bola matanya malas, "Gue sih gak peduli,"

Elang hanya terkekeh pelan mendengar penuturan Daniel. Dirinya memiliki beberapa tebakan tentang Daniel.

Entahlah, Elang merasa ada yang berbeda dari calon kakak iparnya ini.

Tak berselang lama, Saka datang berlari dari ujung tangga menuju Elang, "Elaaanggg...!!!"

Saka berlari dan melompat kepangkuan Elang sambil memeluk kekasihnya itu.

Elang membalas pelukan Saka, "Jangan suka lari lari,"

Florin berjalan menyusul, "Udah sana berangkat dek! Kasian Elang keberatan itu,"

Saka berdiri dari pangkuan Elang diikuti Elang yang merengkuh pinggangnya posesif, "Bunda ih, Saka gak berat!"

Elang memajukan badannya dan menunduk sedikit agar bibirnya dekat dengan telinga Saka, "Udah sayang, ayo berangkat,"

Saka merinding dengan telinga yang sudah memerah malu, "Ya-yaudah! Saka berangkat ya bun, yah!"

Saka langsung mendorong Elang keluar tanpa menghiraukan keberadaan Daniel disitu. Saka masih ingat perilaku Daniel yang mengancam membunuhnya bersama Elang jika masih mengganggu Ivan.

Elang ikut mengangguk ke ketiganya dengan maksud berpamitan. Dirinya sempat melihat tatapan Daniel yang menatap lekat kearah Saka.

"Dasar tsundere," batinnya geli.

◇◇◇

Sesampainya di kampus, Elang memarkirkan mobilnya di parkiran yang entah mengapa sedang ramai.

"Ngapa rame banget dah ini,"

[Tuan, saat ini seharusnya masuk alur novel dimana Anda memaksa Ivanno untuk ikut bersama Anda lalu ditahan oleh Rangga]

RAVELANG [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang