21. Malu

13.2K 1.3K 172
                                    

"Sakit, goblok!" bentak Rendra kesal karena Daniel mendorongnya ke dinding di dalam gang sepi di dekat cafe Aksara tadi.

Rendra mendongak sedikit menatap Daniel karena memang walaupun Rendra sudah tinggi dalam ukuran Alpha, Daniel bahkan lebih tinggi lagi.

Rendra hanya sebatas hidung Daniel.

Rendra menatap Daniel yang berdiri dengan memasukkan kedua tangannya dalam saku celana, "Sok keren banget," decih kesal batin Rendra.

"Udah kan? Gue udah kenalin lo ke Neo. Sekarang lo jauh jauh deh dari gue!" ucapnya emosi.

Daniel menatap Rendra, tersenyum miring, "Percuma,"

Rendra menatap Daniel bingung, "Percuma apalagi? Gue udah gak halangi lo buat deketin Neo. Sekarang mending lo bersaing aja sama Alvaro buat dapetin hati adek gue!"

Rendra memang sudah menganggap Neo sebagai adeknya sendiri dan sebelumnya sering menghalangi Daniel untuk dekat dengan Neo.

Karena penampilan Daniel sangat mencurigakan menurut Rendra. Dirinya takut kalau Neo diapa apakan oleh alpha didepannya ini.

Tapi itu sebelumnya. Tepat setelah Rendra mengetahui kalau Daniel ternyata kakak Saka, dirinya langsung berhenti mengganggu aktivitas Daniel.

Rendra mengetahui fakta itu saat akan menghadiri pesta ulang tahun Reeiz.

Tapi, saat di pesta ulang tahun, Daniel malah berganti mengganggunya. Padahal, Rendra sudah menghindar sejauh mungkin.

Dan sampailah di hari ini. Rendra sudah melakukan hal yang dia kira akan menjadi alasan Daniel mengganggunya balik.

Daniel terkekeh geli. Dirinya mengeluarkan feromon alphanya, bermaksud menekan Rendra.

Rendra membelalakan matanya terkejut dan sedikit tercekat karena tekanan yang dibuat oleh Daniel.

"Gue juga alpha dominan anjing!" batin Rendra kesal karena memang harus diakui bahwa dia kalah dominan dengan alpha didepannya ini.

Rendra menutup mulut dan hidungnya, "Bajingan, lo ngapain anjing!" sentak Rendra.

Harga dirinya lumayan tergores. Hanya Daniel. Entah mengapa alpha itu seringkali membuat Rendra harus mau tunduk kepadanya.

Daniel menurunkan tangan Rendra dan mendekatkan wajah mereka. Rendra dapat melihat kilatan obsesi dari mata Daniel.

"Percuma karena... sekarang gue lebih tertarik sama lo, Rendra Gumilang."

◇◇◇

Saka terbangun karena cahaya yang masuk ke dalam kamar. Saka bangkit untuk duduk dan bersandar ke kepala ranjang.

"Oh iya, masih di gedung acara mama," gumam Saka pelan sambil menunduk untuk melihat Elang yang masih tertidur.

Saka dibuat nostalgia dengan masa lalu, dulu, setiap bangun tidur, Saka harus mengatur strategi untuk berdekatan dengan Elang.

Entah harus membuatkan bekal yang berujung diberikan ke orang lain, atau mencari tau jadwal Elang agar dapat selalu melihat sang pujaan hati.

Bahkan, Saka lumayan akrab dengan semua bawahan Elang di perusahaan maupun organisasi gangsternya karena saking seringnya datang ke tempat dimana Elang berada.

Saka lumayan bersyukur karena orang disekitar Elang tidak memusuhinya. Malah mereka mendukung penuh aksi Saka untuk mendekati bos mereka.

Saka masih ingat hari dimana Elang berubah, seakan akan terdapat jiwa lain yang menempati tubuh Elang.

RAVELANG [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang