05. Sistem

25.8K 2.5K 57
                                    

Sesampainya dirumah, Elang langsung masuk dan disambut dengan salah satu pelayan, Elang memberikan kunci mobilnya untuk diparkirkan ke garasi karena dia hanya memarkirkannya di halaman depan.

Jika kalian heran kenapa saat Elang dan Saka bermesraan tadi tidak ada pelayan, jawabannya adalah tidak ada yang berani mengganggu kegiatan tuan mudanya. Ditambah orang tua Elang yang sedang tidak ada dirumah.

"Mama masih di butik?" tanya Elang sambil berjalan menuju tangga.

"Tuan Reeiz saat ini sedang ada di ruang kerja Tuan Alex, tuan muda," jawabnya sopan.

"Bersama papa?"

"Benar, tuan muda,"

"Ya sudah, kembalilah bekerja," pelayan tadi langsung membungkuk dan pergi dengan kunci mobil Elang.

Elang berjalan menaiki tangga ke lantai dua dan menuju ruang kerja papanya. Orang tua Elang adalah sepasang lelaki alpha dominan dan lelaki omega resesif.

Karena mamanya atau Reeiz merupakan seorang omega resesif dengan kemungkinan hamil lebih sedikit, setelah melahirkan Elang yang seorang alpha dominan membuatnya harus mengangkat rahim karena adanya komplikasi. Hal ini membuat Elang menjadi satu satunya keturunan Walanca.

Tok tok tok

Elang mengetuk pintu ruang kerja Alex, "Ini Elang,"

"Masuk," jawab suara Alex dari dalam.

Elang masuk dan menuju Reeiz yang sedang duduk di sofa tanpa menghiraukan keberadaan papanya. Alex sendiri sedang bekerja di kursi kepemimpinannya yang dimejanya penuh dengan berkas berkas.

Alex memang sering membawa pekerjaan kerumah. Karena terkadang Reeiz malas menemani Alex ke kantor, jadilah Alex yang berpindah bekerja di rumah.

Kecuali untuk hal hal yang memang mengharuskan berada di perusahaan, Alex sebisa mungkin ingin selalu berada disekitar omeganya.

Bucin memang.

"Mama," ucap Elang manja sambil tiduran di sofa dan menjadikan paha Reeiz sebagai bantalannya.

Reeiz mengelus kepala anaknya yang tiduran di pahanya, "Kenapa kamu?" heran Reeiz. Jarang jarang melihat anaknya bermanja begini.

"Elang mau tunangan sama Saka,"

Ruangan hening dan hanya menyisakan suara nafas dari ketiga lelaki di ruangan itu.

Alex yang sadar duluan langsung beranjak duduk menuju sofa seberang, "Kamu serius, Elang?"

Elang bangkit dan duduk tegak menghadap Alex, "Iya, Elang juga mau nerusin perusahaan papa," ucapnya tegas.

Alex menghela nafas lega, "Akhirnya,"

Sejujurnya Alex sudah mulai lelah dengan segala urusan perusahaan. Setidaknya dirinya ingin dibantu mengurus perusahaan.

Tetapi apalah daya, anak satu satunya malah sedang asik bermain main dengan perasaan orang lain. Jadilah Alex harus menahan semua beban itu sedikit lebih lama lagi.

"Tapi jangan suruh Elang hapus tato," tambah Elang.

"Yang penting kamu terusin Perusahaan Walanca," tegas Alex yang langsung diangguki Elang.

Reeiz mengelus kepala anaknya, "Kenapa tiba tiba mau?"

Elang melihat ke arah lelaki cantik disampingnya, kembali berisitirahat dengan paha Reeiz sebagai bantalan.

"Saka cantik banget, ma." jawabnya serius, tapi gak nyambung.

Ditanya apa jawabnya apa, emang aneh.

Tapi yah sejujurnya Elang juga bingung mau menjawab apa, masa dirinya harus jujur kalau sebenarnya dia adalah jiwa nyasar dan tiba tiba tertarik dengan Saka?

RAVELANG [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang