Empire King Apartment
Unit 100107.19
Yeri menggerutu kesal karena Wendy ternyata tidak pulang. Padahal ia ingin sekali berangkat sekolah diantar olehnya agar bisa mengetahui siapa kekasih kakaknya itu.
"Yeri-ah, ayo kita berangkat saja. Kita bisa terlambat." Lisa yang duduk disampingnya menggerutu kesal.
Yeri mendengus. "Kenapa Wendy oppa tidak pulang?! Aku ingin tahu siapa kekasihnya."
Lisa berdiri sembari menarik tangan Yeri. "Ayolah, kita cari saja di sekolah. Kita tunggu di depan gerbang."
Yeri membulatkan matanya. "Benar juga! Kenapa tidak katakan itu dari tadi?!"
"Kau saja yang bodoh." dengus Lisa.
Yeri beralih menatap seorang pria yang sedang bermain ponsel sembari menyantap sepotong sandwich di meja dapur.
"Hwang oppa, ayo kita berangkat." seru Yeri.
Tim Hwang mengangguk lalu menyeruput kopinya kemudian berdiri. Ketiganya dengan segera keluar dari apartemen tersebut untuk berangkat ke sekolah.
_____
Sementara itu di unit 701..
"Babe, ayo berangkat. Aku bisa terlambat. Hari ini guru Han mengisi jam pertama, dia bisa membuatku berlari keliling lapangan."
Wendy dengan santai menyeruput susu hangatnya. "Tunggu sebentar lagi. Adikku bisa saja belum berangkat dan dia akan melihat kita saat aku mengantarmu."
"Memangnya kenapa jika dia melihat kita? Aku juga ingin bertemu dengannya." geram Jennie. "Cepatlah." Jennie mengeluarkan jurusnya menarik-narik baju Wendy.
"Dia akan menganggumu dan menghantuimu, kau juga tidak mau satu sekolah tahu kalau kau kekasih dari pemilik yayasan 'kan?"
Jennie melepaskan tangannya dari baju Wendy. "Kalau begitu aku pergi sendiri." ketusnya lalu berlalu meniggalkan Wendy.
Wendy hanya menggelengkan kepalanya gemas dan membiarkan Jennie pergi sendirian. Itu bukan hal yang jarang terjadi, Jennie juga sering menggunakan taksi atau bus, Wendy tidak perlu khawatir.
Sementara itu Jennie masuk ke dalam lift dengan terburu-buru sembari memasukan sebuah buku kedalam tasnya. Karena tidak fokus buku tersebut terjatuh. Jennie hendak mengambilnya tapi tidak jadi karena ada seseorang yang lebih dulu mengambilnya.
"Terimakasih." ucap Jennie ramah seraya mengambil bukunya, ia mendongak dan menatap gadis bertubuh tinggi dengan sepasang mata besar yang sudah menolongnya. Jennie menyadari kalau seragam yang mereka gunakan sama.
"Apa kita satu sekolah?" tanya Jennie.
Lisa dan Yeri dengan cepat membungkuk. "Annyeonghaseyo."
"Kami murid kelas satu, baru saja masuk." sambung Yeri.
Jennie mengangguk, "Pantas saja aku tidak pernah melihat kalian. Aku kelas tiga. Apa sekolah disana menyenangkan?"
"Ne! Sangat menyenangakan sunbaenim!" seru Lisa. "Semua murid dan guru sangat cantik dan tampan, ini sangat menyenangkan!"
Yeri dengan cepat menutup mulut Lisa, "Kau terlalu berisik." bisik Yeri membuat Lisa jadi malu.
"Maaf sunbaenim, temanku sangat aktif." ucap Yeri tertunduk malu.
Jennie terkekeh gemas. "Temanmu sangat lucu."
Seketika Lisa terdiam karena Jennie menatapnya dengan senyuman yang menurutnya sangat mempesona, Jennie berbeda dengan murid yang ia nilai cantik atau tampan. Jennie lebih dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔
FanfictionBae Jungnam terpaksa memberikan anaknya; Bae Joohyun, kepada seorang wanita kaya raya karena terlilit hutang yang cukup besar. Bae Joohyun a.k.a Irene masih duduk dibangku kelas tiga SMA dan sedang menjalin hubungan dengan kekasihnya, Kim Taehyung...