Seulgi bersama Irene, Yeri dan Jungkook segera pergi ke rumah sakit di mana Wendy dilarikan. Tidak disangka ternyata ada beberapa awak media yang mencoba untuk meliput kejadian ini. Tim keamanan turun tangan dan mereka sampai harus memutari jalan lain untuk bisa masuk ke dalam.
Dengan wajah cemas yang terpatri itu, mereka bertanya pada perawat dan akhirnya berhasil bertemu dengan Wendy yang sedang mendapatkan perawatan. Dia tampak meringis saat seorang perawat mengobati luka memanjang dilengannya yang sepertinya terkena goresan dari badan mobil dan juga kaca.
Berbeda dengan ketiga orang yang tampak terkejut dan prihatin dengan Wendy, Seulgi justru dengan tatapan datarnya itu membuka tirai lebih lebar dan menatap saudaranya dengan tanpa ekspresi.
"Apa yang kau lakukan dengan otak bodohmu itu." kata Seulgi.
Wendy menunjukan cengirannya lalu merasa sakit karena luka di wajahnya berdenyut.
"Aku baru saja menyatakan cinta ku. Bukankah aku keren?" dia bertanya dengan wajah tanpa dosa. Sepertinya efek alkohol masih ada di kepalanya.Tiga orang yang semulanya menatap Wendy prihatin kini malah menatapnya tak percaya. Perawat yang sedang menolongnya saja sampai menahan tawa.
"Menyatakan cinta?" gumam Jungkook tak percaya.
"Itu bukan keren oppa, itu bodoh." cecar Yeri.
"Aigoo membuatku panik saja. Yha tupai menyebalkan, siapa yang mau menerima cintamu jika kau bodoh seperti ini." Irene ikut geram.
Wendy berdecak, "Diamlah, aku sedang patah hati. Kalian seharusnya menghiburku." Wendy cemberut.
Para perawat itu berpamitan karena tugas mereka sudah selesai. Lalu seorang dokter menghampiri. "Lukanya tidak terlalu parah. Hanya lecet dengan beberapa luka sayatan terkena kaca. Dan untuk jahitan di kaki kirinya akan pulih beberapa minggu lagi. Wendy-ssi akan segera membaik."
Dengan itu tatapan Seulgi semakin tajam pada adiknya ini. Tepat saat sang dokter itu pamit pergi, ia kembali mengatai Wendy dengan sebutan bodoh.
"Aku tidak bodoh. Buktinya aku bisa mendapatkan gelar dengan hasil yang memuaskan." Wendy membela diri.
"Oppa pintar, tapi cinta membuat oppa kehilangan akal." ketus Yeri.
"Eo, sebenarnya apa yang sudah terjadi? Kau menyatakan cinta dengan cara apa?" Irene bertanya.
"Menebus dosaku. Kalian tidak akan paham." dengus Wendy.
"Ah semuanya aku pamit pulang." kata Jungkook yang sepertinya sudah lelah dengan drama hari ini.
"Eung, pulanglah. Seharusnya oppa tidak ikut kesini. Buang-buang waktu saja." kata Yeri.
Jungkook tersenyum geli, "Tidak apa-apa, tadi aku khawatir sekali. Tapi karena hyungnim baik-baik saja sebaiknya aku pamit." ia lalu menatap Wendy, "Cepat sembuh hyungnim." Wendy hanya mengangguk saja karena sebenarnya berbicara membuat pipinya yang terluka terasa sakit.
Jungkook pergi lalu Wendy kembali menghadapi tatapan nanar yanh mengarah padanya.
"Apa kau puas dengan apa yang kau perbuat? Apa pernyataan cintamu diterima?" tanya Seulgi jauh dari kata lembut.
Wendy menggeleng, "Belum."
"Shit." umpat Seulgi.
"Oppa menyatakan cinta kepada siapa memangnya? Jennie eonnie? Bukannya kalian sudah berakhir?" penasaran Yeri.
"Bukan dia. Ada seorang wanita."
"Sudah. Jangan dengarkan orang gila ini." kata Seulgi membuat Wendy cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔
FanfictionBae Jungnam terpaksa memberikan anaknya; Bae Joohyun, kepada seorang wanita kaya raya karena terlilit hutang yang cukup besar. Bae Joohyun a.k.a Irene masih duduk dibangku kelas tiga SMA dan sedang menjalin hubungan dengan kekasihnya, Kim Taehyung...