Chapter 17: Touch me

5.5K 355 33
                                    

Beberapa hari kemudian...

Biasanya setelah Irene pulang sekolah dan menganti bajunya, Seulgi akan pulang dari kantor, namun ini sudah dua jam dari jam pulang kantor tapi Seulgi tidak kunjung pulang. Irene bahkan harus menyantap makan malamnya sendirian, dan sialnya lagi Bibi Shim harus pulang cepat untuk hari ini.

Irene memilih untuk menonton televisi sambil menyantap camilan dan buah-buahan. Hingga dua puluh menit kemudian Seulgi pulang dengan penampilan sangat kusut dan ia terus memijat pelipisnya. Keadaan Seulgi memang sudah membaik, dia baru saja kembali bekerja sejak dua hari yang lalu.

Irene bangkit dan menghampiri, "Kau lembur? Sudah makan? Jika belum aku bisa panaskan makan malamnya."

Seulgi mengeleng, "Tidak perlu, aku sudah makan."

Irene mendengus, "Jadi kau pulang larut karena makan malam? Bersama wanita mana huh?"

Seulgi mengerutkan keningnya, "Apa yang kau pikirkan? Aku memang lembur dan sudah makan bersama Seungwan."

Irene bersenandung dengan wajah malu, "Baiklah, sebaiknya kau istrirahat."

Seulgi mengangguk kemudian naik ke lantai atas sementara Irene mematikan televisi dan pergi ke kamarnya. Ia mencuci wajahnya kemudian duduk di kursi belajar.

Disaat kebanyakan orang menghabiskan malam minggu mereka bersama pasangan, lain halnya dengan Irene yang malah berdiam diri di kamar dan membaca buku pelajarannya. Dia mengecek beberapa tugasnya lalu di lanjutkan dengan membaca materi baru.

Ting!

From: Taetae ❤

[Apa kita bisa keluar malam ini? ]

Irene menghela napasnya lelah sebelum menjawab pesan tersebut.

To: Taetae ❤

[Tidak bisa sayang]
[Lain kali aku akan mencarikan waktu untuk kita]

Mereka terus berbalas pesan dan Taehyung sukses membuat Irene terkekeh geli karena foto-foto random yang ia kirimkan.

Ada sekitar satu jam mereka berbalas pesan membicarakan berbagai hal sampai tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan terdengar suara langkah kaki mendekat. Irene dengan gerak perlahan mengganti ponselnya dengan buku agar Seulgi tidak curiga dan mengetahui jika ia sedang berbalas pesan dengan kekasihnya.

Seulgi menopang tubuhnya dengan satu tangan ke atas meja belajar Irene dan memperhatikan gadis itu yang sedang asik membaca.

"Ini sudah malam. Tidurlah." titah Seulgi.

Irene hanya berdehem dan tetap melanjutkan bacaannya. Lebih tepatnya memantapkan aktingnya.

Tangan Seulgi terjulur untuk membuka buku pelajaran Irene dan memeriksanya. Tidak hanya satu, tapi semua buku yang Seulgi rasa sangat penting nilainya. Seulgi menutup buku terakhir yang ia baca dengan gerakan kasar sampai membuat Irene mendongak menatapnya.

"Ada apa?" heran Irene.

"Berdiri." titah Seulgi tegas.

Melihat raut wajah seperti itu membuat Irene menelan ludahnya kasar. Ia dengan perlahan berdiri menghadap Seulgi.

[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang