"Aku ingin kita bercerai.."Jungnam membulatkan matanya, "Apa katamu?!"
"Aku ingin berpisah darimu! Kau pikir aku tahan dengan suami sepertimu? Kau bahkan tidak peduli dengan kehamilanku, kau tidak peduli dengan darah dagingmu sendiri!"
Rangkaian kalimat itu membuat darah Jungnam naik ke ubun-ubun. "Baiklah. Jika kau meminta pisah dariku, aku akan mengabulkannya sekarang juga!"
Jungnam menghidupkan mobilnya kemudian melajukannya dengan kecepatan tinggi. Ia sampai membuat jantung Taehee seperti akan melompat dari tempatnya.
"Hentikan mobilnya! Kau gila?!" pekik Taehee ketakutan.
Namun sepertinya kalimat itu membuat Jungnam semakin bersemangat. Dia menoleh pada Taehee dan menyeringai, "Kau takut hm? Kita sudah lama tidak jalan-jalan bersama. Aku akan pergi jaaaauh dari sini. Kau-"
"Awas!!!"
Brak!!!
Jungnam tidak menyadari sebuah mobil truk besar dihadapannya berhenti mendadak. Pria itu membanting setirnya ke kanan namun sayang, tabrakan itu tidak bisa terelakan lagi. Mobil itu dengan keras menabrak bagian belakang truk sampai membuat mobil Jungnam rusak parah.
Taehee dengan pengelihatan remang-remang karena bantalan udara yang keluar untuk menyelamatkannya dari benturan itu melihat Jungnam yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang memuncrat dari tubuhnya. Sisi samping wajah Jungnam bahkan menempel dengan lampu belakang dari truk yang ia tabrak, kepalanya terhimpit antara sandaran kursi dan bagian belakang truk tersebut. Taehee meneteskan air matanya sambil berkata lirih, "Jangan pergi jauh..."
_____
Seulgi tidak jadi melanjutkan langkahnya karena mendengar suara Irene seperti sedang berbicara dengan seseorang. Seulgi membalik tubuhnya dan ternyata Irene sedang berbicara dengan seseorang di balik ponselnya. Seulgi melihat raut wajah Irene yang berubah menjadi terkejut. Tak lama dari itu gadisnya menangis dan memasukan ponselnya kembali kedalam saku dengan cepat. Irene langsung menghampiri Seulgi dengan berlari.
"Seulgi-ah, ayo cepat kita ke rumah sakit. Orang tua ku kecelakaan!"
Tanpa menunggu apapun lagi, Seulgi segera membawa Irene pergi dari sekolah tersebut dan membuat murid lain berbisik-bisik riuh.
"Kau dengar itu? Orang tua Irene kecelakaan."
"Kasihan sekali, bukankah dia anak tunggal? Lalu bagaimana jika keduanya meninggal?"
"Sstt apa yang kau bicarakan? Tidak boleh berbicara seperti itu."
Saat itu Jennie secara tidak sengaja mendengar desas desus yang samar tersebut. "Kalian membicarakan apa?"
"Oh, Jennie. Baru saja Irene pergi karena dia mendapat kabar jika kedua orang tuanya kecelakaan."
"Apa?! Hei jangan bercanda!"
"Aku tidak mungkin bercanda tentang hal seperti ini. Coba saja kau hubungi dia."
Jennie dengan cepat menghubungi Irene namun ia tidak mendapatkan jawaban sama sekali. Ia yakin pasti sesuatu telah terjadi.
_____
Irene merasa hatinya seperti tercabik-cabik saat melihat sang ibu terbaring lemah tak sadarkan diri dengan beberapa luka di tubuhnya. Gadis itu hanya bisa menangis dan memeluk Seulgi dengan erat. Selama ini ia tidak pernah melihat ibunya seperti ini, ini untuk yang pertama kalinya dan Irene tidak ingin melihatnya untuk kedua, ketiga, atau kesekian kalinya lagi. Cukup ini saja, Irene tidak ingin lagi.
"Ibumu baik-baik saja, dia akan bangun sebentar lagi." ucap Seulgi menenangkan.
Irene menggeleng, "Ini semua karena pria brengsek itu!! Eomma bisa seperti ini karena dia menyetir mobil seperti orang bodoh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔
FanfictionBae Jungnam terpaksa memberikan anaknya; Bae Joohyun, kepada seorang wanita kaya raya karena terlilit hutang yang cukup besar. Bae Joohyun a.k.a Irene masih duduk dibangku kelas tiga SMA dan sedang menjalin hubungan dengan kekasihnya, Kim Taehyung...