Chapter 31: Hesitantly

1.7K 254 11
                                    

Tidak terasa hari-hari begitu cepat berlalu. Liburan musim panas kini telah berakhir dan sekolah kembali ramai seperti biasanya.

Begitu juga dengan Irene, rutinitas gadis itu kembali berangkat ke sekolah bersama Seulgi yang duduk di sampingnya. Irene meremas gengaman tangan Seulgi lalu mendekatkan wajahnya. Irene menutup matanya saat Seulgi juga mendekatkan wajah padanya, Irene pikir Seulgi akan mencium bibirnya, tapi ternyata Seulgi hanya mendaratkan bibirnya di kening Irene sampai beberapa detik.

Seulgi menjauhkan wajahnya dan Irene melihat wanita itu memejamkan matanya, kecupan Seulgi sangat tulus dan itu membuat Irene merasakan hal yang berbeda. Seulgi sedikit berubah menjadi lebih diam beberapa hari ini, mereka juga tidak bercinta ataupun melakukan hal lebih dari sekedar berciuman. Tapi Irene berpikir mungkin Seulgi tidak ingin membuat gadisnya kelelahan karena harus kembali masuk ke sekolah.

"Semangat." ucap Seulgi dengan senyuman tipis sesaat setelah membuka matanya.

Irene ikut tersenyum, "Kau juga."

Irene turun dari mobil dan memperhatikan mobil yang dikendarai Pildo itu melaju menjauh darinya.

Irene hendak masuk ke dalam kawasan sekolah namun langkahnya berhenti ketika melihat mobil Tim Hwang berhenti lalu keluar Yeri dan Lisa dari dalam sana.

"Hai kakak ipar!!" sapa Yeri antusias sedangkan Lisa hanya tersenyum lebar dengan tangan melambainya.

"Hai. Kalian hanya berdua?" tanya Irene lalu mereka jalan beriringan masuk ke dalam sekolah.

Yeri mengangguk, "Jennie eonnie pergi lebih dulu dari kami."

Irene mengerutkan keningnya, "Kenapa?"

Yeri mengangkat bahunya kemudian menggeleng tidak tahu.

"Lisa-ya, kalian kan dekat sekali, kau juga tidak tahu?" tanya Irene.

Lisa menggeleng, "Aku jarang keluar apartemen."

"Aigoo.." dengus Irene membuat dua gadis lainnya terkekeh.

Mereka jalan bersama sembari berbincang ringan sampai akhirnya berpisah karena harus pergi ke kelas masing-masing. Irene melihat Jennie sedang duduk di kursinya dan membaca buku novel.

"Yha!"

Sontak saja Jennie terkejut sampai bukunya melayang dan jatuh ke lantai.

"Yha! Apa masalahmu huh?! Hari pertama sudah mencari masalah saja." kesal Jennie saat mengambil bukunya dan membuat Irene tertawa.

"Kenapa kau tidak berangkat bersama Yeri dan Lisa?" Irene menaruh tasnya di samping meja.

"Wendy tidak bisa mengantar kami dan aku tidak enak dengan Lisa."

Irene mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa tidak enak?"

Jennie menghela napas, "Aku merasa Lisa menjauhi ku, jadi ku pikir aku juga harus memberi ruang untuknya."

Irene menggelengkan kepalanya beberapa kali sambil berdecak. "Kau tahu? Seulgi menyuruhku untuk memperingati mu karena kau terlalu dekat dengan Lisa."

"Kenapa?"

"Karena Lisa sepertinya menyukaimu. Dan dia tidak mungkin mengatakan itu karena kau kekasih Wendy."

"Apa?" Jennie tertawa, "Yha, jangan mengarang. Tidak mungkin Lisa menyukaiku." Jennie berdecak tak percaya.

"Terserah kau saja mau percaya atau tidak, yang jelas aku satu pemikiran dengan Seulgi. Aku juga lega jika kau ikut menjauhi Lisa karena itu akan memudahkan Lisa untuk melupakan mu." ucap Irene bernada kesal lalu membuka tasnya dan mengeluarkan semua alat tulisnya.

[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang