Chapter 22: New Secretary

3.3K 345 28
                                    

____


Setelah sampai di rumah, Seulgi menggendong Irene yang tertidur di mobil. Bibi Shim yang ternyata masih belum pulang itu sedikit terkejut melihat keduanya sangat berkeringat, baju yang dikenakan keduanya sangat berantakan dan terlihat juga noda basah di celana Seulgi.

"Master?"

"Joohyun tidak apa-apa. Buka pintunya." jawab Seulgi lalu Bibi Shim segera membukakan pintu dan Seulgi masuk begitu saja ke dalam kamar Irene dan membaringkan gadisnya disana.

"Joohyun." panggil Seulgi seraya menepuk pelan pipi Irene.

Tidur Irene jadi terusik. "Aku lelah." ucapnya parau.

"Bersihkan dulu tubuhmu."

"Besok saja." ucap Irene malas lalu menarik tangan Seulgi dan memeluk satu tangan itu dengan erat.

Seulgi menoleh ke arah pintu dan terlihat bibi Shim membungkuk padanya. "Saya permisi pulang Master."

Seulgi mengangguk dengan deheman lalu wanita itu segera pergi dari sana. Seulgi kembali memusatkan perhatiannya pada Irene. Ia menepikan helaian rambut Irene lalu mencium keningnya. Seulgi melepaskan tangannya dengan perlahan lalu menyelimuti tubuh mungil gadisnya kemudian pergi dari kamar Irene menuju ke lantai atas, kamarnya sendiri. Seulgi mandi dengan air hangat dibawah guyuran shower lalu tidur dalam keadaan hanya memakai underwear-nya. Ia membaringkan tubuh lelahnya itu di atas ranjang dan tidak lama kemudian terlelap tidur.

~

Pagi harinya Seulgi membuka mata dan terkisap saat mendapati sosok mungil sedang meringkuk di sampingnya dan menggunakan sebelah tangannya sebagai bantal. Sosok itu memang memunggunginya, tapi ia sudah tahu siapa si mungil ini.

Seulgi melingkarkan satu tangannya ke perut Irene kemudian menariknya sampai punggung Irene menempel di dadanya yang telanjang. Seulgi menghirup aroma wangi dari surai gadis ini.

"Honey.." panggil Seulgi.

Irene berbalik masih dengan mata terpejamnya, dia memeluk Seulgi dan membenamkan wajahnya di ceruk leher wanita itu.

"Sudah ku bilang jangan tinggalkan aku setelah kita melakukannya.. Aku mandi tengah malam dan kedinginan." ucap Irene parau.

Seulgi tersenyum tipis lalu mengecup kepala Irene. Ia baru sadar gadisnya ini sudah memakai baju piyama. "Kenapa tidak memelukku?" tanya Seulgi.

"Aku melakukannya tapi lama kelamaan tubuhmu panas." ucap Irene lalu menarik wajahnya untuk menatap Seulgi.

"Aku tidak menyadarinya. Kau pasti melakukannya diam-diam."

Irene terkekeh lalu bangkit. "Jika tidak diam-diam, kau bisa terbangun. Sudahlah aku harus bersiap ke sekolah."

Seulgi menarik tangan Irene sampai gadis itu terjatuh di dadanya yang tertutupi selimut.

Irene sedikit mengangkat tubuhnya dan menatap Seulgi.
"Kenapa?"

 "Kenapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang