Chapter 36: WHAT?!

1.8K 228 9
                                    

Seulgi menatap gadis dihadapannya seperti sedang menatap serangga kecil yang baru saja menyuruhnya untuk berburu.

Tidak ada balasan dari Seulgi, dia hanya menatap Irene seraya membuka satu persatu kancing kemejanya. Dan itu sukses membuat Irene kesal.

"Aku ingin kau membunuh appa!" Irene mengulang kembali kalimatnya.

Seulgi membuka kemejanya lalu melemparkannya tepat di wajah Irene. Gadis itu menangkap kemeja Seulgi yang bergerak jatuh sambil menatap sang wanita dengan tajam.

Seulgi berjalan mendekat sambil berkacak pinggang.
"Apa kau baru saja menyuruhku?"

Irene mendengus, "Aku yakin itu hal yang mudah untukmu."

"Tapi tidak untuk ibumu." ucap Seulgi lalu membalik tubuhnya hendak pergi tapi Irene segera menahan tangannya.

"Aku yakin eomma setuju denganku." gadis itu masih bersikeras.

"Kalau begitu lakukan saja sendiri." ketus Seulgi kembali mencoba untuk pergi tapi lagi-lagi Irene menahan tangannya.

"Yaishh! Biarkan aku mengobati lukamu."

Rahang Seulgi mengendur. "Obati aku setelah selesai mandi saja."

Irene berdecak, "Tidak perlu mandi. Kau tetap tampan."

"Tubuhku berkeringat setelah berkelahi dengan ayahmu."

Irene mendengus, "Ganti baju saja, tidak perlu mandi."

"Sepuluh menit." kata Seulgi lalu bangkit menuju kamar mandi.

Irene mendesah kesal kemudian ikut masuk ke dalam kamar mandi dan menyaksikan Seulgi sedang melepaskan semua bajunya.

"Luka-luka mu akan terasa perih." Irene memperingati.

Seulgi tidak acuh, dia membawa tubuh telanjangnya ke bawah shower, menikmati ketenangan dari setiap tetes air yang turun membasahi tubuh lelahnya.

Irene hanya memperhatikan punggung basah itu sembari bersedekap. Tidak munafik, gadis itu tentu menikmati apa yang sedang ia lihat.

"Kau tidak ingin bergabung?" tanya Seulgi sedikit menoleh.

"Maka eomma akan curiga." ucap gadis itu bernada kesal.

Seulgi terkekeh kecil lalu mematikan air dan membalik tubuhnya. Dia mulai menyabuni dirinya sendiri sambil menatap Irene dengan tatapan menggoda. Oh ayolah, siapa yang tidak tergoda jika melihatnya tanpa sehelai benangpun seperti ini? Tapi Irene harus fokus, keadaan seperti ini sangat tidak mendukung pikiran kotornya.

Irene berjalan mendekat kemudian membantu Seulgi menggosok tubuhnya, seperti memandikan bayi besar rasanya.

"Ini terlihat sakit sekali." gumam Irene dengan tangan menyentuh luka di pipi Seulgi dengan hati-hati.

Seulgi menggeleng, "Bagaimana denganmu? Apa yang pria itu lakukan?"

Irene membalas dengan senyuman kecil yang manis, "Aku baik-baik saja. Hanya terjatuh ditangga, mungkin akan ada memar besok, tapi itu tidak apa-apa."

"Di bagian mana?" cemas Seulgi meski masih dengan ekspresi tenang.

Irene menggeleng masih dengan senyumannya. "Tidak apa-apa."

"Honey.. Biarkan aku memeriksanya." Seulgi memelas dan itu membuat Irene tidak mampu untuk tidak menurutinya.

"Pinggulku."

Tanpa berucap apapun lagi, Seulgi langsung menekuk kakinya dihadapan Irene dan menurunkan sedikit celana gadis itu. Dia menemukan ada bekas kemerahan di tulang pinggul sebelah kanan, dia yakin besok akan membiru karena sekarang pun warnanya sangat merah.

[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang