Wajah Irene memerah saat Wendy tiba-tiba saja datang disaat ia dan Seulgi sedang berciuman. Irene yang langsung turun dari pangkuan Seulgi itu diam-diam membuat Seulgi gemas.
Wendy dengan wajah tidak berdosanya itu tersenyum geli saat meletakkan berkasnya di atas meja Seulgi. Merasa senang sekali setelah mengacaukan kencan kantor saudaranya itu.
"Antarkan Joohyun pulang. Kau bisa?"
Seulgi benar-benar sengaja melakukan ini. Dia ingin wajah merah gadisnya bertahan lama. Untungnya Wendy menerima dengan baik, dia mengajak Irene pulang dan itu membuat Seulgi tenang karena sebelumnya Jungnam datang hendak mengambil Irene kembali. Tentu Seulgi tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi.
Tiba-tiba saja ponselnya berdering, seseorang telah menelponnya. Sejujurnya Seulgi tidak terlalu ingin untuk mengangkat panggilan yang masuk, tapi akhirnya dia menjawabnya juga.
"What's going on Anna?"
"Master.. What should I do?"
Kening Seulgi mengernyit. Anna terdengar sangat putus asa sekali. "What do you mean?"
"I'm pregnant."
Seulgi terdiam tiga detik kemudian terkekeh, "So? Why did you tell me that?"
"'cause you've made me pregnant!"
"Hei, watch your mouth. Don't talk rubbish." Seulgi berubah geram.
"Did you forget you didn't use a condom? I'm not talking nonsense!" wanita itu menangis.
Seulgi mengusap wajahnya. "Listen. I don't care if it's my baby or not, you can abort it."
"Are you nuts?! I'm not a killer, i wanna keep this baby by myself. I just think that you need to know if you have children."
Telepon terputus dan Seulgi menjadi sangat bimbang. Dia tidak ingin Irene sampai mendengar hal ini. Tidak, jangan sampai ada satu orangpun yang tahu akan hal ini.
Seulgi sangat ingin bayi di kandungan Anna digugurkan, namun setelah ia dan Irene pergi ke panti asuhan dan dia mendengar kalimat menyentuh yang secara gamblang Irene katakan..., Seulgi mengubah pikirannya menjadi ingin membesarkan anak itu. Setidaknya membantunya lahir ke dunia.
Dia menghubungi Anna kembali dan melarang wanita itu untuk membunuh bayinya, Seulgi mengatakan akan memfasilitasi semua keperluan Anna sampai anak itu lahir. Seulgi melakukan hal itu karena ia tahu Anna pasti bingung karena dia tidak memiliki siapapun di dunia ini untuk tempatnya bersandar.
Seulgi pergi menemui Anna kemudian melakukan kesepakatan. Setelah bayi itu lahir mereka akan melakukan tes DNA untuk mengetahui kebenarannya, karena tes yang dilakukan saat masih dalam kandungan sangat berbahaya dan beresiko. Dan jika bayi itu benar adalah anak Seulgi, Seulgi berjanji akan mengambilnya apapun resiko yang dia dapat. Jika tidak, maka Seulgi tidak akan bertanggung jawab sama sekali. Anna menyetujui kesepakatan tersebut dan mereka menyembunyikan hal ini rapat-rapat dari publik.
Beberapa bulan kemudian saat Seulgi dan keluarganya berkunjung ke rumah Irene, dia tiba-tiba mendapat telepon jika Anna sudah melahirkan. Dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi karena dia ingin kepastian apakah itu bayinya atau bukan. Jadi wanita itu cepat-cepat berpamitan dan pergi ke rumah sakit.
Dia sangat berharap jika bayi itu bukan miliknya, namun sisi kecil di hatinya juga menyimpan sebuah rasa iba pada Anna. Dia bertekad, jika itu benar bukan bayinya dia tetap akan membantu Anna, setidaknya untuk hal-hal yang bisa dia lakukan.
Seulgi membuka pintu persalinan itu dan melihat bayi kecil itu tertidur di atas dada Anna. Terlihat sangat nyaman sekali.
"Kau datang cepat untuk kepastian?" tanya Anna dengan nada sedikit sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔
FanfictionBae Jungnam terpaksa memberikan anaknya; Bae Joohyun, kepada seorang wanita kaya raya karena terlilit hutang yang cukup besar. Bae Joohyun a.k.a Irene masih duduk dibangku kelas tiga SMA dan sedang menjalin hubungan dengan kekasihnya, Kim Taehyung...