Dua hari kemudian..
Irene terbangun karena ponselnya berbunyi dengan nyaring. Ia melihat jam ternyata masih pukul dua belas malam. Irene mendengus dan terpaksa menjawab panggilan tersebut.
"Happy birthday sayang!!"
Irene mengucek matanya dengan malas.
"Hm..""Hei, aku akan memberikan apapun yang kau mau untuk hari spesial mu ini. Katakan apa yang kau inginkan."
Irene menguap. "Aku tidak ingin apapun Tae."
"Ah ayolah.. Aku ingin membuatmu bahagia."
"Eum.. Akan ku pikirkan nanti. Aku mengantuk."
Irene kembali menutup matanya yang terasa sangat berat.
"Baiklah nanti kita bertemu di atap."
"Hm."
"Usia kita sekarang sama. Aku jadi tidak sabar menikah denganmu dan hidup selamanya berdua."
Irene sudah tidak menjawab karena dia tertidur. Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan Seulgi muncul dari balik sana. Dia melihat gadisnya tertidur bersama ponsel dipipinya, dan terdengar juga suara Taehyung yang masih mengoceh disana.
Seulgi mengambil ponsel itu dan mematikan panggilan. Ia menaruh nya kembali ke atas nakas. Seulgi menyibak sedikit selimut Irene kemudian berbaring disamping gadisnya.
Ia mengecup kening Irene selama beberapa detik sembari mengusap lengannya.
"Selamat ulang tahun." bisik Seulgi dengan pelan.
Irene terusik dan malah memeluk Seulgi dengan erat, bahkan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Seulgi. Membuat Seulgi terkekeh dan membalas pelukan tersebut.
~
Pagi harinya Irene bangun sendirian diranjangnya. Ia sedikit merasa aneh.
"Apa aku bermimpi?" gumamnya kemudian menggelengkan kepala dan memilih untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.
Irene dan Seulgi sarapan bersama dengan suasana tenang. Irene terus melihat ponselnya yang banyak sekali pesan dari Taehyung. Irene sampai pusing melihatnya.
Gadis itu mematikan layar ponselnya dan menatap Seulgi yang duduk dihadapannya. Seulgi juga sama sepertinya yang sibuk menatap layar ponsel, tapi bedanya Seulgi memperhatikan grafik memusingkan dan entah apalah itu.
"Kau tahu ini hari apa?" tanya Irene dengan wajah berbinar penuh harap.
"Hari sibuk." jawab Seulgi singkat kemudian meminum susunya dan bangkit. Irene mendengus kesal melihat wanita itu.
"Ayo cepat, hari ini aku sangat sibuk." ajak Seulgi lalu pergi meninggalkan Irene.
"Ini 'kan hari sabtu."
Irene berdecak sebal namun tetap mengekor dibelakangnya.Suasana mobil kembali seperti keadaan normal karena Seulgi sudah bergabung bersama mereka sejak dia dan Irene berbaikan dua hari yang lalu.
"Kau benar tidak menyentuh sekretaris mu lagi 'kan?" tanya Irene memecah keheningan.
Seulgi mengalihkan pandangannya dari jalanan menuju kedua manik gadisnya.
"Tidak."Irene tersenyum lalu menepuk bahu Seulgi beberapa kali.
"Good Daddy.""Apa kau bilang?" Seulgi mengerutkan keningnya.
Irene terkekeh, "Kau sudah tua untuk disebut good boy." ucapnya membuat Seulgi memutar bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] Loftily [Money, Lust, and Love] || SEULRENE [COMPLETE] ✔✔
FanfictionBae Jungnam terpaksa memberikan anaknya; Bae Joohyun, kepada seorang wanita kaya raya karena terlilit hutang yang cukup besar. Bae Joohyun a.k.a Irene masih duduk dibangku kelas tiga SMA dan sedang menjalin hubungan dengan kekasihnya, Kim Taehyung...