“Percaya dan yakin, setiap apa yang Allah aturkan adalah yang terbaik.“
•☆STARSEN☆•
"Star!"
Starla memberhentikan langkahnya, kala ada seorang laki-laki yang memanggilnya.
Laki-laki itu pun, berjalan mendekati starla"Star" panggilnya lagi
Starla pun membalikkan diri, untuk bisa melihat, laki-laki siapa, yang tadi memanggilnya
Ternyata laki-laki itu adalah...
Ustadz arlanka aksara
Ustadz arlanka menyodorkan 2 undangan, yang dimana, disitu tertulis, nama dirinya, dan juga calon istrinya "Ini. buat kamu, sama rara. jangan lupa datang yaa..." ucapnya sambil tersenyum manis
Starla diundang? diacara pernikahannya ustadz arlanka, dan juga calon istrinya??
Sanggup kah, dirinya melihat, kala orang yang sempat ia sukai, bersanding dengan perempuan lain??
Do'a yang selama, ini, ia panjatkan juga, ternyata MATI.
"Do'a ku ternyata mati syahid. entah, semulia, apa wanita itu, sehingga dia memenangkan pertarungan do'a" batin Starla
Starla mengulurkan tangannya, untuk bisa menerima 2 undangan yang di berikan oleh ustadz arlanka, untuk dirinya, dan juga sahabatnya "Pasti" jawab starla dengan perasaan yang berkecamuk
"Star.. saya mau nanya, apakah kamu masih menyimpan rasa, sama saya? kalau iya, saya mohon, hilangkan perasaan itu.. karna, sebentar lagi, saya akan menikah"
"Saya yakin juga, pasti, ada seorang laki-laki yang suka sama kamu"
"Kalau nanti, kamu dilamar, oleh seorang laki-laki, saya mohon, jangan ditolak yaa.. apalagi, kalau laki-laki itu, adalah laki-laki yang faham agama, dan juga hafal Qur'an.."
Starla mencoba untuk tersenyum tipis "kalau perasaan suka, InsyaAllah..perlahan-lahan, rasa suka itu, akan hilang"
"Kalau nanti, ustadz sudah menikah, dan--menjadi suami, dari istrinya ustadz.. starla minta, ustadz jangan egois.. kalau udah punya, jangan mau semua.."
Ustadz arlanka mengangkat alisnya satu. Maksudnya?? "Maksud kamu apa star?"tanya ustadz arlanka
"Iya, ustadz jangan egois. karna, sikap baik ustadz, bisa jadi luka baru, buat orang lain. buat orang, yang punya, perasaan lebih, sama ustadz. Padahal, menurut, ustadz, itu biasa aja. jadi, please.. jangan memperlakukan seseorang dengan begitu istimewa, kalau ustadz, udah punya seseorang yang lain, yang hatinya harus ustadz jaga" jawab starla
"Hmm.. Makasih ya tadz, undangannya.. nanti, starla, sama rara, pasti bakal datang kok! starla, pergi duluan yaa...assalamu'alaikum" tanpa menunggu jawaban dari ustadz arlanka, starla lebih dulu pergi
"Wa-wa'alaikumussalam"
Starla pergi menuju rumahnya rara, dengan menggunakan motor beatnya.
Setelah beberapa menit, akhirnya starla sampai, didepan rumahnya rara.
Starla pun memencet Bel rumahnya rara
Ting nong... Ting nong... Ting nong...
Ceklek..
Pintu dibuka oleh rara
"Eh!? Hai star..." sapa rara diambang pintu
Starla berangsur memeluk erat sahabatnya
Rara sontak terkejut, saat dirinya tiba-tiba saja, dipeluk erat, oleh starla"Eh? Lo kenapa sih, star?"
"Hiks... hiks.. u-ustadz arlanka raa...!"
"Iya, ustadz arlankanya, ngapain lo? trus.. kenapa lo bisa nangis kaya gini hah!?"
"U-ustarz arlanka.. mau nikah! dan--ki-kita.. diundang, ke acara pernikahannya"
"Emang iya? ada undangannya gak?"
Starla melepaskan pelukannya, lalu menunjukkan 2 kertas undangan, yang ada ditangannya "ini"
Rara mengambil satu, undangan tsb. lalu membacanya
Ya.. benar saja, disitu tertera, namanya ustadz arlanka, dan juga calon istrinya.
"Lo yakin? mau datang ke pernikahannya? nanti, kalau lo datang, lo jadi, makin gak bisa ngelupain ustadz arlanka gimana!?"
"Tapi, gw udah janji, buat datang raa.." ucap starla sambil menghapus air matanya, yang tadi menetes
"Nanti, gw bilangin, kalau lo sedang sakit, dan--gw harus ngerawat lo"
"Tapi, janji itu, harus ditepatin! gw gak mau ya, jadi orang yang munafik, cuman gara-gara, gw gak nepatin omongan gw!" sergah starla
"Star.. gw gak yakin, kalau lo, datang kesitu, lo bakal baik-baik aja.."
"Please star... turutin, kemauan gw... lo jangan datang, ke acara pernikahannya yaa?"
"Tapi, gw gak mau, jadi orang yang munafik raa.. hanya karna, tidak menepati omongan gw sendiri.." lirih starla
"Kalau lo, emang udah mengatakan janji, lalu, lo gak nepatin, itu, lo bisa masuk ke kategori, Ciri-ciri orang yang munafik! jadi, lo tadi, bilangnya, ke ustadz arlanka apa?"
"Gw cuman bilang... pasti. udah!"
"Yee... Itu mah, bukan janji. kalau janji itu, bilangnya 'saya janji, bakal datang!' nah! Itu, namanya janji!" ujar Rara
"Hmm... Trus, gw harus gimana?"
"Ya, lo gak usah datang!"
"Tapi, gw gak enak star.. apalagi kan, ustadz arlanka itu, ustadz kita.. orang yang udah ngajar kita, trus.. dia juga, wali kelas kita.. masa iya, kita gak datang?"
"Yaudah, biarin aja sih!" acuh rara
"Ke kamar aku aja yuk! gak enak, masa daritadi, ngomongnya, di ambang pintu kaya gini.." ajak rara ke starla
Starla mengangguk
Rara membawa starla menuju kamarnya
"Mau makan gak star?" tanya Rara
"Gw udah makan raa" jawab starla
"Yaudah minum, mau ya?"
"Gw juga udah minum tadi.."
"Makan jajan deh! Gw stok banyak lohh..."
"Enggak deh raa.. Dah kenyang gw"
"Nonton TV mau?"
"Gaskeun!"
Rara pun menyetel TV yang ada didalam kamarnya
"Mau film apa star?"
"SpongeBob!" jawab starla bersemangat
"Hmm.. gak ada film yang lain? selain film SpongeBob?"
Starla menggeleng "enggak! gw suka banget film SpongeBob raa!" ujar starla
"Hmm.. yaudah deh! tak ganti, channel nya, jadi film SpongeBob yaa..."
Starla mengangguk
Rara pun mengganti channelnya menjadi film SpongeBob..
Mereka berdua pun, menyaksikan film SpongeBob bersama-sama
Jangan lupa vote nyaa❤
~Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
STARSEN || NA JAEMIN (END)
Romance"Terimalah khitbahan dari saya starla..."--Muhammad Arsenio Syahputra "Gak! Saya gak mau!!" --Starla Nisyallia Evelyn • • • Usai di patahkan hatinya, oleh seorang ustadz muda yang dikagumi oleh dirinya, starla menjadi sosok perempuan yang pendiam, s...