☆STARSEN 48☆

419 16 0
                                    

Keadaan tidak pernah gagal untuk mendidik seorang hamba. Kamu saja yang tidak pernah baik dalam merespon ujiannya.

-Muhammad Arsenio Syahputra






















Gus Arsen mengajak Starla untuk ke pondok putri. mereka kesana, hanya berniat untuk mengambil beberapa barang milik Starla, yang akan Starla pakai atau gunakan saat di ndalem.

Starla merasa sangat bahagia sekali, ketika diajak oleh suaminya untuk ke pondok putri lagi. pasalnya, ia sudah lama tidak kesana. ia sangat merindukan teman-teman, dan juga sahabatnya. rara. ahh.. rasanya ia ingin sekali cepat-cepat bertemu dengan rara, dan juga ke 3 teman kamarnya.

Starla sedikit berlari agar ia cepat sampai di pondok

Gus Arsen yang melihat istrinya berlari, ia langsung mempercepatkan jalannya "jangan lari-lari star.. nanti, kamu bisa jat---" ucapan Gus Arsen tiba-tiba mendadak terhenti ketika melihat istrinya yang sudah terjatuh diaspal jalan.

Bruk!

"aww!" pekik Starla

Starla merasa sakit di area lututnya. mungkin, lututnya agak sedikit lecet.

Gus Arsen menyusul istrinya, yang sudah tertinggal lumayan jauh.

ketika sudah dihadapan starla.. Gus Arsen berjongkok "kamu gapapa star? ada yang sakit?"

"lutut ku terasa sakit Gus.."

"bisa buat jalan lagi, atau tidak? atau.. mau saya gandong aja?"

Starla nggak salah dengar? Gus Arsen menawari dirinya untuk digendong? apa dia tidak memikirkan, ia sanggup atau tidaknya untuk menggendong dirinya?! Starla akui.. kalau dirinya lumayan berat. dan--tidak mungkin, Gus Arsen sanggup untuk menggendongnya.

"ahh.. nggak usah lah Gus. Starla bisa jalan sendiri kok!" ucap Starla merasa tak enak hati

"tidak papa, kalau kamu mau digendong. jangan dipaksakan buat jalan star.. nanti, bisa makin sakit,"

"Starla berat Gus.." lirih Starla

setelah Starla mengucapkan kata-kata seperti itu, Gus Arsen langsung menggendongnya. ia ingin tau, memangnya seberat apasih istrinya? sampai-sampai tidak mau digendong olehnya.   "berat darimananya sayangg? kamu nggak berat kok! malah ringan!" ujar Gus Arsen

pipi Starla memanas. ketika Gus Arsen memanggilnya dengan sebutan 'sayang'. kalian bisa bayangkan bukan? rasanya dipanggil 'sayang' dengan orang yang kalian suka? ini baru pertama kali loh.. Gus Arsen memanggilnya dengan sebutan 'sayang'! biasanya tidak pernah sama sekali!

"iihhh.. Gus Arsen mahh.."

"jangan manggil starla dengan sebutan kaya gitu Gus! starla maluu" ucap Starla sambil memukul dada bidang suaminya

"nanti, kalau ada yang dengar gimana?"

untung saja.. suasana halaman pesantren sedang sepi. coba kalau rame? beh! mau ditaruh dimana muka Starla?

"ya gapapa. biar semua orang disini tau. kalau kita, adalah sepasang suami istri"

"tapi, Starla belum siap Gus.."

"belum siap apanya?"

"belum siap buat dipublish hubungan nya.."

"siap nggak siap, kamu harus siap. okey sayang? "

"y-ya ta-tapikan.."

"nggak ada tapi-tapian sayangku cintakuuu"

"Gus Arseennn!!" Starla merasa sedikit kesal dengan suaminya. padahal, ia sudah memperingati nya, agar tidak memanggilnya dengan sebutan yang romantis, karna.. takut ada yang dengar. entah itu, santri, pengurus, ustadz ataupun ustadzah.

STARSEN || NA JAEMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang