☆STARSEN 21☆

735 31 0
                                    

“Kamu selalu berimajinasi bahwa kelak akan datang seseorang yang tulus mencintai mu, padahal Rasulullah telah mencintai mu begitu tulus sebelum kamu hadir di dunia ini.“

~Habib Ali Zainal Abidin








































Pukul 08:30 :

Starla sedang melipat-lipat baju miliknya, untuk dimasukkan ke koper. karna, nanti, ia akan pindah ke ndalem (rumahnya Gus Arsen. lebih tepatnya, rumahnya kyai ahmad) , ditambah..dirinya, juga akan merasakan yang namanya, mondok.

Sedangkan Gus Arsen? ia malahan sedang asyik-asyikan menonton TV. melihat kartun kesayangannya, yaitu SPONGEBOB SQUAREPANTS.


Beberapa menit... akhirnya starla sudah selesai, memasukkan baju-baju yang ingin, ia bawa ke pondok.

"Selain baju... gw harus, bawa apalagi yaa?" gumam starla

"Tanya, aja kali yaa.. ke Gus Arsen.."

"Gus! selain baju, starla harus bawa apalagi?" tanya starla ke Gus Arsen

"Handuk? perlengkapan mandi? pembalut? mukenah, buat gonta-ganti? Al-Qur'an? senter?"

"Handuk yaa.. pastinya bawa! perlengkapan mandi, juga ya pastinya bawa lah!! pembalut.. kayanya, nanti, beli aja deh Gus! di supermarket! soalnya, stok pembalut nya, udah habis! mukenah.. bawa satu aja kali yaa? kalau Al-Qur'an... disana juga, ada kan? senter buat apaan dah!?" ucap starla

"Kalau pembalut, gak usah beli. saya sudah men-stok nya" ucap Gus Arsen

"Hah?! Gus Arsen ngapain stok pembalut!? Gus mens juga!?" pekik starla

"Mulut mu ituloh star..! saya stok pembalut, yaa... buat istri saya, kalau sedang halangan. jadi, nanti, kalau dia lagi halangan, gak usah, beli lagi" jelas Gus Arsen

Mendengar jawaban dari Gus Arsen.. starla pun ber 'oh' ria

"Kalau kamu, mau bawa mukenah, satu aja, y-yaa gak papa sih.. kalau Al-Qur'an.. harus bawa sendiri! senter itu, buat nanti, kalau di pondok sedang mati lampu. nah! disitulah, kamu bisa nge-gunain senter kamu star!" jelas Gus Arsen lagi

"kan ada handphone! jadi, gak usah, susah payah, nge-bawa senter!" acuh starla

"Kalau batrai handphone kamu habis gimana?"

"Y-yaa... pakai lilin lah!"

"Koprasi tidak menyediakan lilin"

"WHATT!?!"

"Pondok elit, lilin syulit! huh!" gumam starla

"Tadi, kamu bilang apa star?"

"Tanyakan saja, kepada rumput yang bergoyang!" ucap starla sebelum pergi menuju kamar mandi

Gus Arsen mengerucutkan bibirnya, saat starla mengucapkan kata-kata tsb. Padahal yaa.. dirinya, ingin tau, tadi, istrinya mengucapkan kata-kata apa!

Merasa bosan, menonton TV terus, Gus Arsen pun mematikan TV nya.

"Star.. kamu dah mandi?"

"Ya udah lah! masa iya, mau ke pondok, gak mandi duluu!"

"Yaa siapa tau aja.."

"Gus... hmm.. kalau di pondok sih, boleh gak? makai celana panjang?"

"Boleh"

"Emang iya?"

Gus Arsen mengangguk "iya boleh, asalkan, kamu, kalau make celana, cuman dikamar aja. kalau diluar kamar gak boleh! nanti bisa kena ta'zir!"

"Ta'zir itu, apaan Gus?" tanya starla penasaran

"upaya menghibur dan meringankan kesedihan bagi keluarga yang ditinggal wafat yaa?" tebak starla

"Itu ta'ziyah starlaaa! kalau ta'zir.. itu beda lagiii"

"Emang ta'zir apaan dah? sejenis makanan kah?"

"Bukan"

"Ya trus? apa dongg? heum.. kalau bukan makanan, berarti minuman!?"

"Ta'zir itu hukuman. setiap santri, yang melanggar peraturan di pondok pesantren, biasanya akan dikenakan sanksi, atau..hukuman" jelas Gus Arsen

Starla manggut-manggut

"Trus nanti, hukuman nya, yang ngasih siapa? kyai, sama bu nyai kah?" tanya starla

"panggilnya ummi, sama abi aja yaa.. anggap orang tua ku, itu.. orang tua mu juga.." ujar Gus Arsen

"Heum..okey"

"Kalau ummi, sama abi, itu, jarang ngasih hukuman. biasanya yang ngasih hukuman itu, saya, atau.. bisa jadi, pengurus, ataupun ustadz, dan juga ustadzah" ucap Gus Arsen seraya menjawab pertanyaan dari istrinya tadi

"Hukuman nya, pasti berat-berat ya Gus?"

"Y-yaa gitu.."

"Gitu nya gimana guss!" geram starla

"Itu, tergantung kamu nya star.. kalau kamu nya, ngelakuin kesalahan yang fatal, y-yaa.. pasti hukuman nya berat" ucap Gus Arsen

"Tapi, kalau saya, yang ngasih hukuman buat kamu. InsyaAllah, gak akan berat. yang ringan-ringan ajaa" lanjut Gus Arsen

"ying ringin-ringin ijii" ucap starla sambil menirukan nada bicaranya Gus Arsen

"Halah! palingan nanti, disuruh nge hafal!"

"Ya itu tau"

"Kalau nge-hafal.. itu bukan ringan Gus! tapi berat! be ra t!!"

"Sebenarnya, hafalan, akan terasa lebih mudah, kalau kita nya, udah niat" ujar Gus Arsen

"Apaan! dari duluuu... saya ke pengen, bisa hafal juz am'ma, tapi apa!? gak hafal-hafal sampai sekarang Gus!!"

"Mau hafal juz am'ma?"

"Ya mau lah! sebelum hafal Al-Qur'an, yaa..harus hafal juz am'ma dulu lah! masa iya, langsung trobos Al-Qur'an!"

"Nanti, saya bantu kamu, buat nge hafal juz am'ma. cukup, setiap sehabis kegiatan sore.. nanti, kamu ke ndalem" ucap Gus Arsen

"Sehabis kegiatan, langsung nge-hafal!?! jeblok kalii otak gw, kaya gitu mahh!!" batin starla

"Gak jadi ah! kalau kaya gitu"

"Kenapa?"

"habis kegiatan, itu istirahat dulu! masa iya, mau langsung nge-hafal!? jeblok langsung, kalii otak saya Gus!"

"Istirahat? pulang kegiatan sore nya aja, jam 05:30 menit. adzan maghrib, jam 06:00.   gak ada yang namanya istirahat! istirahat!"

"Lah? kan, masih ada sisa waktu 30 menit Gus! gimana sih!?"

"Sisa waktu 30 menit, itu, buat mengantri starla!"

"Ya emang, se-ngantri apasih?! sampe-sampe, ngantri, aja, bisa lebih 30 menit?"

(Se-ngantri apa yah star...huh! andai kau tau star.. ngantri nya tuh, udah kaya pada pengen antri sembako🙂😌) -Author

Gus Arsen menyunggingkan senyumannya "nanti, kamu juga, akan tau star. gimana, rasanya ngantri di pondok"





































Sorry pendek.



Se-pendek umur mas crush.



Eh--? Astagfirullah... canda-canda🙏😓





















Btw, jangan lupa votmen nyaaww ❤

STARSEN || NA JAEMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang