Ke besokan harinya...
Starla, Loly, dan juga Hani mendapatkan piket untuk membersihkan halaman depan pondok putri.
sedangkan Rara, dan juga Sasa mendapatkan piket ndalem.
Starla mulai menyapu halaman, yang terdapat sampah yang berserakan dilantai.
Srek.. Srek..
"ini, ada serokan Star" ucap Loly
Starla langsung mengarahkan sampah itu, ke serokan / cadukan sampah.
Hani mendekatkan tong sampah, lalu Loly pun memasukkan sampah-sampahnya ke dalam tong sampah.
datanglah 2 ustadz, yang mendekati mereka. 2 ustadz itu, yakni Ustadz Galang, dan juga ustadz Paris. "MasyaAllah.. rajinnya," puji Ustadz Galang
"yang bersih ya, kalau nyapu. takut suaminya brewokan," ucap Ustadz Paris.
"yang tugasnya nyapu itu, Starla. jadi, kalau Starla nyapu nya nggak bersih, berarti...." Loly tak melanjutkan ucapannya. karna takut, orang yang ia omongi, tiba-tiba datang, menghampiri mereka.
"Gus Arsen nya brewokan!" akhirnya Ustadz Paris lah, yang melanjutkan ucapannya Loly.
ucapannya Ustadz Paris, dan juga Loly, mampu membuat Ustadz Galang tertawa. "hahahaha"
"EKHEM!!"
Ustadz Paris yang kenal dengan suara itu pun, ia langsung membungkam mulut Ustadz Galang, dengan menggunakan tangannya.
Ustadz Paris menelan salivanya kuat-kuat. ia sudah tau, apa yang bakal Gus Arsen lakukan kepadanya, dan juga Galang.
"tadi, kalian bilang apa?!"
"saya? brewokan?!"
mereka semua terdiam. tidak ada satupun yang menjawab.
melihat mereka yang daritadi diam saja, itu membuat Gus Arsen semakin marah. "JAWAB!!"
"siapa yang bilang saya brewokan?!!"
Gus Arsen menarik kerah bajunya Ustadz Galang. "kamu?!!"
Ustadz Galang panas dingin, ketika kerah bajunya ditarik oleh Gus Arsen. ia segera menggeleng cepat. "bu-bukan ana Gus!"
"terus siapa?!!"
Ustadz Galang menunjuk ke arah Ustadz Paris. "Pa-Paris Gus!"
Gus Arsen melepaskan kerah bajunya Ustadz Galang. ia beralih menarik kerah bajunya Ustadz Paris. "kamu?!!"
"i-iya Gus,"
"a-afwan.. ana nggak sengaja bilang seperti itu,"
"AFWAN! AFWAN! nggak ada maaf-maafan!!"
"Gus!"
"tadi, Ustadz Paris udah minta maaf loh.. apa susahnya sih? buat maafin dia," akhirnya Starla angkat bicara.
Gus Arsen menatap ke arah istrinya, yang sedang memegang sapu lidi. "Star.. tapi dia...."
"apa?!"
"udah. itu, kerah bajunya Ustadz Paris, dilepas"
Gus Arsen pun melepas cengkraman nya ke kerah bajunya Ustadz Paris.
Ustadz Paris bernafas lega. kala kerah bajunya tidak dicengkeram lagi, oleh Gus Arsen.
"Star. Star. pulang ke kamar yuk. disini mah, serem. tuh! liat, mukanya Gus Arsen" bisik Loly di telinganya Starla.
Starla mengangguk. "ayok kita pulang," ajaknya ke Hani
Hani mengangguk.
mereka bertiga pun pergi begitu saja.
melihat tangan Starla yang digandeng oleh satu temannya, yakni Loly, itu membuat Gus Arsen tak bisa mencegah tangan Starla.
Gus Arsen menatap tajam ke arah Ustadz Paris, dan juga Ustadz Galang. "kalau bukan karna Starla, nggak bakal mungkin, saya biarin kalian lepas gitu aja" setelah mengucapkan itu, Gus Arsen langsung pergi begitu saja.
Ustadz Galang menggidik ngeri. "ihh.. hari ini, Gus Arsen lumayan ngeri yah," ucapnya
"iya. padahal tadi, ana cuman bilang seperti itu,"
"lagi ada masalah kali ya?" tanya Ustadz Galang
"gatau," jawab Ustadz Paris.
•°•°•°•°•°•°
Gus Arsen melangkahkan kakinya menuju ndalem, dengan perasaan yang lesu nya. hari ini, ia nampak kurang bersemangat. ahh.. ia masih memikirkan bagaimana caranya, agar istrinya tak marah lagi, kepadanya.
ia yang melihat Ummi nya yang sedang duduk, sambil membaca sebuah buku pun, ia langsung mengambil tempat duduk disamping nya. "Ummiii" panggilnya
"hm. kenapa lagi?"
"bantuin Arsen dongg,"
Ummi Naya menutup buku nya. "bantuin apa?"
"bantu jelasin ke Starla, tentang semalam, alasan kenapa Arsen ketemu Aliza,"
"itukan, masalah rumah tangga kamu, sama Starla. kenapa harus Ummi, yang ngejelasin?"
"kalau Arsen yang ngejelasin, Starla nya suka nggak percaya. jadi, Ummi aja ya? yang ngejelasin nya?"
"kalau Ummi yang ngejelasin, sudah pasti, Starla percaya. lah? kalau Arsen? sudah pasti, nggak bakal percaya"
"Ummii.. Arsen mohon ya? satu kalii aja,"
Ummi naya terlihat menghela nafas nya panjang. "iya, nanti Ummi bantu jelasin,"
Gus Arsen memeluk Ummi nya dari samping. "makasih Ummii," ucapnya
"hm,"
"kamu itu, sudah mempunyai istri, Arsen. hargain istri kamu, dengan cara jaga hatinya. jangan terlalu dekat, dengan perempuan, termasuk Aliza. Aliza juga sudah punya suami, begitupun dengan kamu, yang sudah mempunyai istri"
"Ummi, sama abi kamu juga, nggak suka, kalau kamu, masih dekat dengan Aliza,"
"Ummi, sama abi aja, nggak suka, apalagi istri kamu"
"kamu sudah makan, apa belum?"
Gus Arsen menggeleng. pertanda ia belum makan.
"sudah sana, makan dulu. nanti kamu bisa sakit,"
Gus Arsen mengangguk. "baik Ummi," Gus Arsen pun pergi menuju dapur, untuk mengambil makanan.
Jangan lupa kasih vote, and
komennyaa🤗💗Thanks~~

KAMU SEDANG MEMBACA
STARSEN || NA JAEMIN (END)
Romans"Terimalah khitbahan dari saya starla..."--Muhammad Arsenio Syahputra "Gak! Saya gak mau!!" --Starla Nisyallia Evelyn • • • Usai di patahkan hatinya, oleh seorang ustadz muda yang dikagumi oleh dirinya, starla menjadi sosok perempuan yang pendiam, s...