☆STARSEN 49☆

388 13 0
                                    

بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم

hiduplɑh seperti lilin yɑng menerɑngi kehidupɑn orɑng lɑin dɑn jɑngɑn pulɑ kɑmu menjɑdi seperti duri yɑng sering mencucuk dɑn menyɑkiti orɑng lɑin .

╭・﹕੭ 🥀 ˳⁺⊹︰[@Budakhijrah_bot ]




























"lo kesini sendirian star?" kepo Rara

"ya enggak lah! yakaliii.. mana berani gw, kesini sendirian"

"ya trus?"

"emm.. berarti.. dianter sama suami lo?"

"yap! kamu benar sekali! 100!!"

"suami lo... mana?"

"didepan"

"hah? didepan? didepan pondok, maksudnya?"

"bukan. didepan kamarr" tutur Starla

"WHAT?!!" pekik rara kaget. ketika mendengar penuturan dari sahabatnya

"eh buset! biasa aja kali, kagetnya!"

"sorry-sorry. kalau suami lo ada didepan kamar.. berarti, dia denger dong, percakapan kita?!"

Starla mengedikkan bahunya. ia juga tidak tau, suaminya mendengar percakapan nya dengan sahabatnya atau tidak.

muka rara menjadi pucat basi. ia takut kena ta'ziran.. ia takut di ta'zir, hanya karna menggunakan bahasa 'lo dan  gw'

"kenapa muka lo? sakit?" tanya Starla

Rara menggeleng

Starla mengangkat alisnya satu "ya trus?"

"gw takut di ta'zir anjirr"

"yaudah sih.. kan, cuman di ta'zir. toh, paling cuman disuruh bersih-bersih kamar mandi, atau apa. enggak sampai disuruh bersihin satu pondok ini!"

"ya iya sih.. tapi... lo masih mending! lo bisa bujuk suami lo, biar lo nggak di ta'zir. lah gw? gw minta bantuan sama siapa anjir?!"

"tamat lah sudah riwayat kuu"

Starla memutar bola matanya malas "alay!!"

"Star" panggil Rara

"hm"

"gw.. pinjam bahu lo dong.. gw pengen senderan dibahu lo.." pinta rara

"boleh. silahkan aja raa.."

Rara pun langsung menyendeh di bahu kirinya Starla. nyaman. itulah yang dirasakan oleh Rara. ia slalu merasa nyaman, disamping starla.   "Star.. lo tau nggak?"

"ya enggak lah! lo nya aja belum ngomong sama sekali! ya jadi, gw kagak tau lah!"

"iya juga sih.."

STARSEN || NA JAEMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang