☆STARSEN 50☆

455 18 0
                                    

"بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم

ɑndɑi kɑmu ditimpɑ mɑsɑlɑh , kɑtɑkɑnlɑh kepɑdɑ mɑsɑlɑh tersebut bɑhwɑ kɑmu ɑdɑ Allɑh untuk membɑntumu menyelesɑikɑn mɑsɑlɑh itu."

- Muhammad Arsenio Syahputra






















Starla kembali ke ndalem. ia ingin menceritakan semua yang tadi ia bicarakan dengan satpam penjaga gerbang pesantren.

Starla melihat, kalau ada suaminya didepan ndalem, sedang duduk sembari meminum coffee dengan ustadz galang. ia pun mendekatinya.

"Gus.."

Gus Arsen meneguk coffee nya terlebih dahulu, sebelum menjawab panggilan dari sang istri.

"iya. kenapa star?"

Starla melirik sebentar ke arah Ustadz Galang. tidak mungkin kan? ia langsung menceritakan kejadian tadi, disaat ada Ustadz Galang disini?

Ustadz Galang tau. kalau Starla meliriknya sekilas. kemudian ia berdehem. "ekhem! a-afwan Gus.. kayaknya.. ane harus kembali ke pondok deh. soalnya, ane harus ngambil baju-baju ane, yang kemarin sempat dijemur. soalnya, kalau tidak langsung diambil, takutnya digozob santri," ucap Ustadz Galang

Gus Arsen mengangguk. "iyaa.."

"kalau gitu, ane pamit pergi. Assalamu'alaikum"

"waalaikumsalam" jawab Gus Arsen dan juga Starla

Ustadz Galang pun pergi

berhubung ustadz Galang nya sudah pergi, jadi.. Starla bisa duduk deh! dikursi kosong, samping nya Gus Arsen.

"Gus Arsen tau tidak? tadi tuh, Starla sama Rara nggak jadi keluar. gara-gara si satpam!"

"lah? kenapa nggak jadi pergi?"

"ish! masa iya, katanya harus izin ke pengurus dulu. kalau tidak izin, nanti nggak bakalan bisa keluar. dikasih waktu keluarnya pun, cuman 10 menit doang lagi! ya, minimal 20 menit gituh.."

"dan--harus ada bukti izinnya, melalui selembaran kertas,"

Gus Arsen mendadak jadi ingat. kalau tadi, ia belum memberikan istrinya selembaran kertas yang berisikan tanda tangannya, dan diizinkan atau tidaknya keluar, beserta waktu keluarnya. "maaf star. saya lupa. tadi, saya nggak kasih kamu selembaran kertas,"

"lagi pun, tadi.. saya memang nggak bawa sama sekali, pulpen sama kertasnya,"

Starla melipat tangannya didada. "ish! enek banget! padahal, niatnya pengen cari udara segar, diluar pesantren. ehh.. malah kaya gini," batinnya


"maaf yaa.. sebagai gantinya, nanti kamu keluar sama saya aja!"

"nggak mau Gus.. pengennya sama Rara.." ucap Starla

"kalau sama Rara sudah pasti dikasih waktu. dikasih waktunya pun, sedikit. kalau sama saya kan, bebas. mau sampai satu jam pun, tidak apa-apa,"

STARSEN || NA JAEMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang