"Hanya Allah saja yang tidak pernah meninggalkanmu ketika kamu terus mengkhianati nya"
Starla mencari-cari keberadaan sahabatnya di ndalem. namun, hasilnya nihil! rara tidak ia temukan dimanapun
"Gus.. rara mana ya?" tanya starla kepada Gus Arsen yang sedang ingin menyeruput kopi nya
Gus arsen mengangkat bahunya, lalu menyeruput kopinya
Sluurrppp..
"Heum..entahlah. saya juga nggak tau star. coba tanyakan ummi, ataupun abi. barangkali mereka tau, dimana rara" ucap Gus arsen
"Gus.. boleh minta tolong nggak?"
Gus Arsen mengangkat alisnya satu. Apa?
"Tolong tanyain ke ummi, sama abi dongg"Gus Arsen menyeruput kembali kopi, yang bentar lagi mau habis "Kenapa nggak nanya sendiri aja?"
"Hmm... malu" lirih starla yang mampu Gus Arsen dengar
Gus Arsen tersenyum tipis. "ngapain harus malu sih star?"
"Y-ya malu aja..hehe"
"Hmm.. yaudah nanti aj--" Gus Arsen belum selesai berbicara tiba-tiba saja, ucapannya terpotong oleh sang istrinya
"ihh sekarang Gus!"
"Nanti star.. nunggu kopi saya habis. baru..saya nanya ke ummi, atau abi"
"Yaudah cepetan dong dihabisin!" ucap starla
"Minum kopi aja, lama bangett" cibir starla dengan nada yang pelan, namun, dapat didengar oleh Gus Arsen
"Ini, kopinya lumayan panas loh star.. saya aja, minum nya, dikit-dikit. biar lidah, nggak melepuh"
"Ck! yaudah cepetan!"
"Iya-iya" Gus Arsen meniup-niupi kopinya, agar tidak terlalu panas. lalu meminumnya, sampai kopi itu habis, dan--tak tersisa sedikitpun.
Setelah kopi, yang diminum oleh Gus Arsen sudah habis, ia menaruh kembali, wadah cangkir kopinya ke meja "kopinya sudah saya habiskan star.."
"Yaudah! cepet sana, tanyain ke ummi, atau abi!" ucap starla sambil memasang raut wajah yang masam
"senyum dulu. baru, saya pergi buat nanya sama ummi, ataupun abi"
"Gak!"
"Kalau kamu nggak mau senyum.. yaudah! brarti saya juga nggak mau, nanya ke ummi, ataupun abi"
"ihhh! iya! iya!" starla langsung tersenyum dihadapan nya Gus Arsen (karna terpaksa!)
"Udah! kan!?!"
Gus Arsen mengangguk. "Iya. udah"
"Sering-sering senyum ya star..saya suka, kalau ngeliat senyuman kamu. indah! sangaattt indah" batin Gus Arsen
"Apasih Gus! senyum-senyum muluu! gila ya?!" starla menjadi merinding, menatap suaminya, yang daritadi senyum-senyum, seperti orang gila
"Iya, saya gila. gila karna senyuman kamu star.."
"Apasih nggak jelas!" cibir starla
"udah sanaa Guusss! katanya, tadi, kalau kopinya udah habis, mau nanya ke ummi, sama abi. kok nggak nanya-nanya!!? daritadi disinii muluu"
"Iya-iya. ini, mau nanya kok! kamu tunggu disini yee" ucap Gus Arsen
"Hm"
Gus arsen beranjak dari tempat duduknya, lalu melenggang pergi untuk mencari keberadaan ummi, dan juga abinya.
Sambil menunggu Gus arsen balik, starla memakai handsetnya, untuk mendengarkan lagu.
Lagu yang sedang starla dengarkan itu, berjudul ' Yang Ku Tau, Cinta Itu Itu Indah'. yang dinyanyikan oleh, Afgan dan juga Nagita Slavina.
Bagaimana rasanya dicintai secara tulus?
Heum.. kayanya, itu, hanya berlaku hanya untuk wanita yang cantik.
Karna.. didunia ini tuh, berpihak sama orang cantik!
A few moments later...
"Starr.. heyy.. kamu kok melamun?" ucapannya Gus Arsen membuat lamunan starla menjadi buyar
"E-enggak"
Gus Arsen mendudukkan bok*ngnya dikursi "mikirin apa hm?"
"Enggak apa-apa"
"Yakin? nggak mikirin apa-apa??"
Starla mengangguk
"Yaudah. hmm.. tadi, kata ummi, rara memang nggak ada disini, tapi..." gantung Gus Arsen
Starla mengangkat alisnya satu"Tapi??"
"Tapi, rara ada di pondok putri"
"Hah?! maksudnya?"
"Iya, jadi, sebenarnya tuh, ummi dah nawarin rara, buat tinggal disini aja.. tapi, rara nya nolak. rara, lebih milih tinggal di pondok putri aja"
"Kalau rara tinggal di pondok putri.. rara masuk kamarnya, kamar apa dong Gus? jangan-jangan.. aku sama rara pisah kamar?!"
"Enggak. kalian, bakalan tetap satu kamar"
"YES!!" starla bersorak gembira
Senyum rara seketika pudar. kala mengingat, apakah dirinya bakalan bisa satu kelas diniah? atau..tidak? "Tapi, kalau diniah.. gimana Gus?"
"Hmm.. enggak"
"Kok enggak sih, Gus?!"
"Kalau kalian disatuin..nanti, ngobrol terus dibelakang, nggak mendengarkan ustadz yang sedang mengajar. dan--asyik bergossip!"
"ihh! enggak!"
"Saya nggak percaya!"
"kalau nggak percaya, y-ya..dipercaya-percayain dongg"
"Kalau saya bilang enggak-enggak!"
"Ayolah Guss.. masa iya, aku, sama rara nggak sekelas!"
"Kan kamu udah satu kamar sama rara! masa iya, kamu mau satu kelas diniah juga?"
"Ya nggak papa! malahan seneng! seneng bangeett"
"Nggak star!"
"Ayolah Guss" mohon starla sambil bergelayut ditangan kekar suaminya
"Tetap E N G G A K!"
"Gus Arsen mah gituu!"
"Terserah kamu mau bilang apa star. mau kamu ngelakuin seribu cara pun, nggak akan pernah saya izinkan!"
"Oke fine! kita berdua marahan!" starla langsung pergi begitu aja
"Asal kamu tau star.. ini juga, demi kebaikan kamu. kalau semisal kamu, satu kelas, bareng rara.. yang saya takutkan, kamu, bakalan ngobrol terus, nggak memperhatikan ustadz yang sedang mengajar, dan--tidur, disaat jam pelajaran dimulai. kalau semisal itu, semua terjadi, kamu bakalan kena hukuman. dan--hukumannya pun, lumayan berat"
Sorry, baru bisa up😓🙏
Jan lupa klik bintang nyee😉
KAMU SEDANG MEMBACA
STARSEN || NA JAEMIN (END)
Romance"Terimalah khitbahan dari saya starla..."--Muhammad Arsenio Syahputra "Gak! Saya gak mau!!" --Starla Nisyallia Evelyn • • • Usai di patahkan hatinya, oleh seorang ustadz muda yang dikagumi oleh dirinya, starla menjadi sosok perempuan yang pendiam, s...