⛓️EKSTRA PART⛓️

758 18 2
                                    

_*اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*_

“Diam adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya. kebanyakan dosa anak Adam adalah karena lidahnya sendiri.“






















Starla terbangun dari tidurnya, kala mendengar suara alarm yang berasal dari handphone nya sendiri.

Hoamm...

ia menguap. menutup mulutnya sendiri dengan tangannya. agar tidak ada setan yang masuk, disaat ia sedang menguap.

"kamu sudah bangun rupanya"

Starla memutar bola matanya jengah. malas untuk menanggapi ucapannya Gus Arsen. ia memilih untuk menutupi badannya sendiri dengan selimut, lalu beringsut untuk pergi menuju kamar mandi. baru saja satu langkah ia bergerak untuk turun dari ranjang, miliknya terasa ngilu. mungkin, karna efek habis kayak gituan kali ya? jadi ngilu. "sialan emang si Arsen!" umpatnnya pelan.

"mau saya bantu?" tawar Gus Arsen

"nggak usah! gw bisa sendiri! toh, kamar mandinya juga deket." jawab Starla dengan nada yang judes.

"oh, yaudah. silahkan saja, kalau bisa" ucap Gus Arsen

"lo nantangin gw bangs*t?!" Starla tersulut emosi. gara-gara Arsen ia kembali mengucapkan kata-kata kotor. padahal, ia sudah berjanji untuk tidak mengucapkan nya kembali.

"tidak juga"

"nih, gw tunjukin ya, kalau gw itu, bisa ke kamar mandi sendirian. tanpa perlu bantuan elo!" Starla mencoba untuk berjalan lagi. namun, ia masih tetap saja tidak bisa. karna, di anu nya masih terasa sangat ngilu. apalagi dibuat berjalan. makin nambah ngilu.  "sshh.. ngilu banget lagi."

Gus Arsen terkekeh pelan. ia langkah membawa Starla ala brydel style menuju kamar mandi.

Di kamar mandi :

Gus Arsen menaruh Starla diatas kloset. "Thanks!" ucap Starla kepada Gus Arsen. sebagai tanda terima kasih karna Gus Arsen sudah mau mengantarkan nya ke kamar mandi.

"ekhem ekhem!" Gus Arsen sengaja berdehem, hanya untuk mengode istrinya agar memperbolehkan ia untuk mandi bersamanya.

"apalagi sih, Gus?"

"ayo mandi bareng!"

"nggak nggak! nggak mauuu. Starla nggak mauu" tolak Starla secara mentah-mentah.

Starla hendak ingin turun dari kloset, lalu keluar dari kamar mandi, namun langkah nya ternyata kalah cepat dengan Gus Arsen. Gus Arsen sudah lebih dulu menutup, bahkan mengunci pintu kamar mandi. "ayolah Star.. hanya mandi doang kok. nggak lebih,"

"beneran ya? awas macam-macam!"

"iya, bener. janji deh!"

Starla akhirnya mengangguk. mereka berdua pun mandi bersama. hanya mandi! tidak lebih.



••••



s

etelah selesai mandi, Gus Arsen dan juga Starla memutuskan untuk pergi berjalan-jalan. sekalian mencari makan gituh.. sumpek juga kan, kalau di rumah terus?

"Gus. Starla perginya mau pakai-pakaian kayak gini. bagus nggak?"

"bagus. cuman bisa emm.. sebentar" Gus Arsen membenarkan cara berkerudung nya Starla. ia juga memasukkan rambut kecil-kecilnya ke dalam krudung. tidak dibiarkan keluar begitu saja, olehnya.  "tadi, ada beberapa rambut yang keluar. jadi, saya benerin deh," jelas Gus Arsen pada Starla.

Starla mengangguk mengerti. "yaudah, ayo!"

"sebentar. saya mau pakai parfum dulu" ucap Gus Arsen. Gus Arsen pun menyemprotkan parfum ke bajunya sendiri. agar lebih wangi.  "sudah. ayo!"

"mau pakai motor kan?"

Starla mengangguk. "iya, pakai motor aja."

Gus Arsen mengambil kunci motornya, lalu menggandeng tangan istrinya. mereka berdua keluar dari kamarnya.



***



Gus Arsen memberhentikan motornya didepan restauran. "Gus, kok berhenti?" tanya Starla disaat setengah sadarnya. ia baru saja terbangun dari tidurnya.

"kita sudah nyampe"

"hah? nyampe?"

"iya, ayo turun"

Starla mengangguk. ia pun turun dari motor. ia takjub dengan objek yang ada di depannya. "wihh.. restauran.."

"kita makannya disini Gus?" tanya Starla yang langsung dijawabi dengan sebuah anggukan oleh Gus Arsen.

"ih, tapi lumayan rame Gus!"

"ya, gapapa."

"saya tau restauran ini, dari teman saya loh.. katanya, menu-menu disini tuh, enak-enak"

"iyakah?"

"katanya sih, gitu. makanya saya ngajak kamu kesini"

"ayo!" Gus Arsen membawa Starla masuk ke dalam restauran yang direkomendasikan oleh temannya.

"kamu mau pesan apa?"

"terser--"

"menolak jawaban 'terserah'!!"

Starla mengerucutkan bibirnya.

"yaudah. samain aja kayak Gus."

"oke"

"kamu tunggu disini ya.. saya mau pesen makanannya dulu" ucap Gus Arsen. Gus Arsen pergi. untuk memesan makanan.



Gus Arsen telah selesai memesan makanan. ia pun kembali. "saya sudah memesan makanan nya. nanti pelayan nya kesini, membawa pesanan kita. jadi, kamu tunggu saja sebentar" ucap Gus Arsen

sambil menunggu pelayannya datang, Gus Arsen membenarkan rambutnya terlebih dahulu. ia membuka pecinya. menyugarkan rambutnya kebelakang.

Starla yang melihat itupun ia langsung menatap tajam ke arah Gus Arsen. ia bersedekap dada. "ngapain kayak gitu?! mau tebar pesona?! biar dikatain 'ih, keren' 'ih, ganteng' iya?!!"

"hah? e-enggak. saya cuman mau benerin rambut saya doang Star.. nggak ada maksud buat tebar pesona,"

Starla memilih untuk menatap ke arah lain. daripada menatap Gus Arsen yang berada didepan nya. "Starla.. jangan kayak gitu dong.. masa iya, kamu ngambek cuman gara-gara hal sepele? ini, saya pakai lagi deh, pecinya." Gus Arsen memakai kembali peci putihnya.

"maafin ya?" ia terus membujuk istrinya agar mau memaafkan nya. ya, walaupun tak ada sahutan sama sekali.

Cup!

Gus Arsen mengecup singkat pipi kanannya Starla. "Gus!"

"apa?"

"ini, di depan umum!"

"gapapa. nggak peduli juga." acuh Gus Arsen

"I Love You Starla Nisyallia Evelyn. aku sayang kamu. saranghaee "
















Vote–Nya jan lupa!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STARSEN || NA JAEMIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang