part 1

10K 502 61
                                    

"Gulf, hari ini kau harus mengantarkan bunga ini ke kantor tuan jos, jangan sampai telat datang,"

"Siap phi, jam berapa aku harus mengantarkanya?"

"Seperti biasa,"

"Baiklah, aku akan siapkan dulu bunganya,"

Gulf kanawut atau yang biasa di pangil Gulf laki2 dari keluarga tak berada dan hidup sebatang kara, hidupnya tak tentu arah bahkan dia hampir mengakhiri hidupnya karna dia merasa tidak pernah di hargai oleh orang lain, beruntung saat itu Gulf bisa bertemu dengan jenie dan merawat Gulf dengan baik, dan merubah kehidupannya menjadi sedikit berwarna.

Setelah setengah jam akhirnya kini Gulf sudah berada di perusahaan milik joss, Gulf sudah sangat sering datang kesana namun sekali pun Gulf tidak pernah bertemu dengan joss wayar, padahal joss sudah sering memesan bunga dari toko milik jenie tapi Gulf tidak pernah bertemu langsung, Gulf penasaran dengan rupa bos perusahaan besar itu namun sayang dia tidak pernah beruntung bertemu dengan laki2 bernama joss itu, Gulf akan hanya bertemu dengan security perusahaan.

"Gulf!"

"Paman, ini pesanan bunga tuan joss,"

"Terimakasih Gulf, dan ini uang nya,"

"Sama2 paman, saya permisi dulu na,"

"Hati2 di jalan,"

Setelah mengantar bunga, kini Gulf mengayuh sepedah nya dengan rasa bahagia sambil mendengarkan lagu milik artis terkenal suppasit, season off you menjadi lagu kesukaanya.

"Lelah nya, padahal aku sudah sering kesana, tapi kenapa aku sangat lelah hari ini,"

"Gulf,!

Saat tengah istirahat tiba2 jenie memanggilnya membuat Gulf sedikit terkejut.

"Phi, kau membuat ku terkejut saja,"

"Apa kau haus?"

"Sangat phi, oh iya phi kalo boleh tau wajah tuan joss itu seperti apa? Aku sudah sering kesana tapi sekali pun tidak pernah melihat wajahnya seperti apa?"

"Dia sangat tampan, tapi ya begitu dia tidak ingin bertemu dengan siapa pun kecuali dengan rekan bisnisnya saja,"

"Orang2 kaya kenapa sangat misterius sekali?"

"Karna mereka banyak pesaing bisnisnya, kau pernah dengar tidak tuan Mew suppasit dari keluarga khirigun?"

"Tidak, bahkan aku baru mendengar namanya dari phi, dan aku tidak ingin mengenal orang2 seperti mereka,"

"Jika kau menikah dengan salah satu dari mereka kau akan sangat beruntung Gulf, kau akan menjadi orang kaya dan orang2 akan sangat segan padamu,"

"Sudahlah phi aku tidak ingin membahas tentang mereka, dan aku tidak ingin menjadi bagian dari mereka juga lebih baik aku hidup miskin tapi bahagia,"

"Kau benar Gulf, karna harta tidak akan pernah bisa membeli ke bahagiaan,"

"Phi, aku ingin makan dulu aku lapar phi,"

"Ya sudah makan saja dulu,"

"Makasih phi ku yang cantik,"

Jenie hanya bisa mengeleng melihat tingkah Gulf, jenie sudah mengangap Gulf seperti adiknya sendiri dan jenie sudah berjanji akan menjaga Gulf.
.
.
.

"Tuan, maaf di luar ada tuan muda Art,"

"Suruh dia masuk,"

"Baik tuan!"

Tidak lama Art masuk dan langsung duduk di pangkuan Mew, karna memang mereka adalah pasangan kekasih, bukan kekasih lebih tempatnya Art adalah calon istri dari Mew.

"Baby, dari mana saja kamu?"

"Maaf phi, tadi aku pergi untuk menemui sahabat ku, apa kau merindukan ku?"

"Tentu saja, bukankah besok kita akan menikah?"

"Menikah?"

"Apa kau lupa? Bahkan aku sudah menyebar undangan ke seluruh thailand, aku ingin kolega ku menghadiri pernikahan ku dengan mu, agar mereka tau siapa istri dari seorang Mew suppasit khirigun,"

"Apa akan semegah itu pernikahan kita?"

"Tentu saja!"

"Phi!"

"Hmm!"

Chup..

"Apa kau ingin mengoda ku?"

"Tentu saja, karna sudah lama kau tidak memasuki diriku, aku merindukannya merindukan saat dia memasuki dengan hentakanya,"

"Mari kita lakukan, aku akan memuaskan mu hingga kau tidak bisa berjalan,"

"Tapi kau tidak boleh mengunakan pengaman, karna aku ingin merasakan kulitnya saat dia masuk dalam tubuh ku,"

Mew memang akan selalu memakai pengaman jika dia sedang bercinta dengan Art, dia tidak ingin menanggung resiko dan setelah menikah barulah dia tidak akan mengunakan pengaman lagi.

"Aku tidak bisa, jika kita sudah menikah barulah aku tidak akan mengunakan pengaman lagi,"

Art mencebikan bibirnya karna Mew sangat susah jika setiap bercinta di minta tidak mengunakan pengaman, namun Mew tetap akan mengunakan pengaman, membuat Art merasa sangat kesal.

Mew mulai mencium dan menghisap bibir yang tidak terlalu sexy itu, dan mengigitnya dengan kasar membuat Art mengaduh kesakitan, tidak sampai disana kini Mew pun mulai melucuti pakaian milik Art hinga terpampang lah dada kecil milik Art.

Art yang mendapat serangan memabukan itu pun tidak kuat untuk tidak mendesah, walau desahanya tidak terlalu merdu dan sexy tetap saja membuat Mew suka, dengan tidak sabaran Mew membuka resleting miliknya dan mengeluarkan penis yang sudah sangat menegang dan mencuat itu dan menyuruh Art untuk mengsisapnya seperti lollipop, setelah di rasa cukup Mew memasang pengaman dan memasukan pada lubang hambar milik Art, jeritan kesakitan pun terdengar mengerikan saat Mew dengan kasar mendudukan Art di pangkuanya dan masuklah penis besar itu dengan sempurna.

Ahhhh..

Desah Mew saat merasa miliknya di remas oleh lubang Art.

"Ahhh..phi ini sangat sakit, tapi kenapa  terasa begitu sangat nikmat phi,"

Mew tidak ingin membuang waktu dia berdiri dari duduknya dan membalikan posisi Art untuk membelakanginya lalu menghentakan dengan kasar lagi milikinya kelubang milik Art membuat Art lagi2 menjerit ke sakitan, namun Mew tidak perduli dia tetap mengenjot lubang yang sudah iya sering masuki itu dengan sangat kasar hinga tidak lama dia pun mencapai klimax nya, dan setelah itu Mew segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan membuang kondom ke dalam tong sampah, setelah membersihkan diri baik Art dan Mew kini sedang bersantai di sofa di dalam ruangan kerja milik Mew dengan sambil berpelukan, dan tidak lama bright datang memberi tau tuanya karna akan ada meeting.

"Maaf tuan, menggangu waktunya,"

"Ada apa?"

"Anda memiliki jadwal meeting, dengan tuan zee jam satu siang tuan,"

"Baiklah, kau tunggu di luar aku akan bersiap,"

"Baik tuan!"

Bright keluar dari ruangan Mew dan akan menunggu tuanya di luar, karna tidak ingin menggangu tuanya dengan kekasih pendeknya itu.

"Pulanglah, nanti malam aku akan menemuimu lagi,"

"Baiklah, tapi jangan sampai tidak?"

"Iya!"

Art pergi meninggalkan kantor Mew, sedangkan Mew pergi meeting dengan perusahaan milik zee untuk membangun kerja sama di bidang resort.












Bersambung...

Kalo rame lanjut..

See you..

☀🌻

☺😊

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang