part 14

4.8K 444 58
                                    

"Selamat pagi tuan,"

"Pagi juga, bagaimana apa semua sudah siap?"

"Sudah tuan, tapi sepertinya di sektor sembilan ada sedikit masalah,"

"Masalah? Baiklah nanti kita cek kesana,"

"Apa tuan baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja, memang ada yang aneh di wajahku?"

"Tidak, hanya saja tuan sedikit pucat,"

"Mungkin karna hari ini aku sedikit banyak mengeluarkan cairan, jadi aku sedikit lemas,"

"Maksud tuan? Tuan sedang buang-buang air?"

"Bukan, tapi memuntahkan isi perut, dan sekarang aku sedikit lemas saja, sudah tidak perlu di pikirkan lebih kita kita berangkat saja,"

Akhirnya setelah selesai sarapan Mew dan bright pun berangkat ke lokasi dan menemui off sebagai kordinator lapangan.

"Bagaimana off, apa semua berjalan lancar?"

"Semua berjalan lancar tuan, dan sudah sampai tujuh puluh persen,"

"Aku dengar ada masalah di sektor sembilan, apa sudah kau tangani,"

"Sudah saya tangani tuan, tidak perlu ada yang di hawatirkan,"

"Bagus, kau memang bisa di andalkan,"

Setelah itu off mengajak Mew berkeliling bangunan dan Mew pun senang karna semua sesuai yang dia inginkan, dan dia meminta pada off untuk membuat satu penginapan kusus untuk dirinya dan Gulf, persis di pinggir pantai dengan bangunan dua lantai, Mew sudah membayangkan jika dia akan menghabiskan waktu bersama istrinya dan menghabiskan malam-malam panjang disana, berbicara tentang istrinya membuat Mew sangat merindukannya.

"Tuan lebih baik kita kembali ke hotel saja, sepertinya tuan sedang tidak baik-baik saja,"

"Baiklah, kita kembali ke hotel, off trimakasih untuk kerja keras mu kau akan mendapatkan bonus,"

"Terimakasih tuan, terimakasih banyak,"

Karna rasa hawatir akhirnya bright membawa tuanya ke hotel kembali, karna dia melihat tuanya benar-benar pucat wajahnya.

"Bright, aku ingin ngopi sebentar di lobi,"

"Akan saya pesankan,tuan tunggu saja disini,"

Bright pergi memesan kopi dan juga kue untuk Mew, karna dia tau apa yang menjadi kesukaan tuanya.

"Phi Mew,"

Deg..

Saat Mew tengah asik bertukar pesan dengan Gulf, Tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dan membuat Mew terkejut.

"Art!"

"Phi apa kabar mu,"

Sejenak Mew terdiam memandangi art, namun sekian detik Mew tersadar karna ada hati yang harus dia jaga.

"Seperti yang kau lihat aku baik-baik saja,"

"Boleh kita bicara sebentar?"

"Bicara saja,"

Art duduk di samping mew, dan memandang wajah yang selalu iya rindukan itu, namun tentu saja art tidak bisa kembali pada Mew karna dia sudah menikah dengan yang lain.

"Phi, aku minta maaf, atas kejadian dulu, maaf karna aku sudah meningalkan acara pernikahan kita dan membuatmu malu,"

"Kau tidak perlu minta maaf, untuk apa kau repot-repot minta maaf padaku, lebih baik kau tidak perlu menampakan wajahmu itu di hadapan ku lagi,"

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang