Dua minggu sejak kejadian itu sikap Gulf masih sama, tidak ingin ada sentuhan antara dirinya dan Mew walau sudah tingal di mansion sejak satu minggu lalu namun mereka terlihat cangung, tidak bukan Mew lebih tepatnya Gulf yang masih menjaga jarak.
"Buna, ini sudah malam tapi kenapa dady belum pulang?"
"Mungkin pekerjaannya masih banyak sayang, apa kau sudah mengantuk?"
"Bole Nata tidur disini?"
"Kenapa tidak? Ayo tidurlah,"
"Mau peluk buna,"
"Iya sayang,"
Gulf menangis saat mengingat dirinya yang berniat pergi meninggalkan putrinya, bagaimana bisa dia memiliki pikiran seperti itu lihatlah putrinya sangat menyanyangi dirinya.
Tidak lama Mew datang dengan wajah lelahnya, ingin sekali rasanya Gulf berlari dan memeluk suaminya namun entah mengapa rasanya begitu berat iya untuk melangkah.
"Phi baru pulang?"
"Iya sayang, maaf ya aku pulang aga malam,"
"Tidak apa-apa, apa phi sudah makan?"
"Nanti saja, apa tuan putri tidur sejak tadi,"
"Hmm,"
Mew mendekati Nata lalu menciumnya.
"Sayang, apa boleh aku menyapa baby?"
Gulf terdiam saat mendapat Pertayaan itu, entah mengapa hatinya masih ragu, sedangkan Mew yang melihat raut wajah sedih Gulf jadi mengurungkan niatnya.
"Tidak apa-apa jika tidak boleh, sekarang tidurlah sudah malam, aku mau mandi dulu,"
Mew pergi ke kamar mandi dia butuh air dingin untuk menyegarkan diri, sikap Gulf yang tidak ingin dia sentuh benar-benar membuatnya frustasi harusnya kejadian ini tidak terjadi, semua gara-gara manusia biadab itu istrinya menjadi trauma.
Saat keluar kamar mandi Mew mendapati Gulf sudah tertidur Mew menghampirinya lalu mengusap wajah cantik yang terlihat begitu tirus itu, dengan sayang Mew mengecup kening Gulf bahkan dia meneteskan air matanya.
"Tidurlah yang nyenyak sayang, jangan mimpi buruk na,"
Setelah itu Mew pergi ke arah sofa mengambil sesuatu di atas meja lalu membawanya keluar menuju balkon kamarnya, kebiasa yang dulu hilang kini hadir kembali menyesap nikotin dan meminum wine yang dulu sempat iya tingalkan kini iya lakukan lagi.
"Tuhan, bisakah kau menghapuskan semua tentang kesedihan istriku? Aku hanya ingin melihat istriku tersenyum lagi seperti dulu, wajah yang selalu membuat ku bahagia saat aku menatapnya namun kini telah terganti dengan kesedihan, aku hanya ingin semua itu kembali lagi seperti dulu agar kami tidak memiliki jarak,"
Tentu saja Mew hanya bisa menyampaikan keluh kesahnya pada Tuhan, hatinya selalu merasa sedih setiap kali melihat wajah sedih istrinya wajah yang dulu ceria tapi kini terasa begitu menyedihkan.
Gulf terbangun dari tidurnya karna dia merasa sangat haus, saat ingin memanggil suaminya dia tidak mendapati suaminya di samping kiri Nata membuatnya sedikit kecewa, Gulf berjalan ke arah pintu namun dia melihat bayangan seseorang yang tengah berdiri di balkon, dengan pelan Gulf menghampiri ternyata itu adalah suaminya.
Grepp..
Mew sedikit terkejut saat tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, namun saat mendengar suara isakan istrinya Mew senang tentu saja, semakin lama Mew merasa pelukan istrinya semakin kuat membuatnya membalikkan posisi agar mereka berhadapan.
"Maaf,"
"Kenapa terbangun hmm? Apa kau mimpi buruk lagi?"
"Tidak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Penganti (END)
Romance"Maaf tuan, calon pengantin mu melarikan diri.." "Bagaimana bisa?" "Saya tidak tau Tuan, Tuan lihatlah bukankah dia begitu cantik?" "Kau benar.. "Maaf Tuan, saya ingin mengantar pesanan bunga," "Cepat ganti pakaian ya , dan bawa ke altar," "Bai...