part 19

4K 411 85
                                    

Enam bulan sudah berlalu, kini kandungan Gulf sudah menginjak usia sembilan bulan dan tentu saja Gulf sudah sangat kesulitan beraktivitas membuat dirinya sering lelah dan sebagainya.

"Perutku sakit sekali, kenapa phi Mew belum pulang padahal ini sudah malam, apa pekerjaanya begitu banyak, Mae Ayah aku merindukan kalian maafkan Gulf na yang tidak pernah mengunjungi kalian, Gulf janji Gulf akan datang kesana jika baby sudah besar nanti,"

Sejak dua hari ini Mew memang selalu pulang larut karna pekerjaan, membuat dirinya merasa sedikit bersalah pada istrinya harusnya Mew sudah selalu ada untuk istrinya apa lagi kandungan Gulf memasuki usia yang sudah sangat rawan .

Tepat jam dua belas malam Mew baru sampai rumah dan saat masuk kamar dia mendapati istrinya tengah menangis kesakitan membuat Mew panik tentu saja.

"Sayang, ada apa?"

"Phi, perutku rasanya sakit sekali,"

"Kita ke dokter saja na,"

"Tapi, waktunya melahirkan masih tiga minggu lagi,"

"Tapi sayang, kau terlihat pucat ayo kita kerumah sakit saja,"

"Tidak mau, mungkin saja baby hanya rindu dengan mu phi karna kau sibuk bekerja dan jarang menyapanya,"

"Maafkan aku sayang,"

Dengan perlahan Mew mengusap perut besar Gulf, dan benar saja rasa sakit perut Gulf berkurang karna sang jabang bayi rindu dengan dady nya.

"Phi, baby nya anteng, dan perutku tidak sakit lagi terimakasih phi,"

"Iya sayang, sekarang tidurlah lagi,"

Setelah Gulf tidur mew pergi ke kamar mandi, namun saat akan membuka pintu kamar mandi ponsel miliknya Berdering begitu nyaring beruntung Gulf tidak terbangun.

"Halo, phi Mew,"

"Siapa?"

"Ini aku phi, art, phi tolong aku disini aku ketakutan phi, hiksss aku sendirian phi,"

"Apa maksud mu art?"

"Di-dia membuang ku phi, suamiku membuang ku tolong aku phi,"

"Aku tidak bisa, istriku sedang membutuhkan ku,"

"Tolong phi aku mohon, aku tidak tau harus meminta tolong pada siapa,"

Tiba-tiba di luar terdengar suara gemuruh yang mengerikan, dan tanpa berpikir panjang Mew pergi menemui art, tidak masalah bukan jika hanya menemuinya?

"Berikan alamat dimana kau berada, aku akan kesana,"

Sebelum pergi Mew menghampiri Gulf dan menciun istrinya yang tengah tertidur pulas itu, dan tidak lupa Mew mengucapkan kata maaf.

Setelah hampir satu jam kini Mew sudah menemukan art, dan dia pun membawa art ke apartemen lamanya apartemen yang dulu akan iya berikan pada art saat mereka akan menikah.

"Terimakasih phi karna kau sudah mau menolong ku, aku tidak tau harus pergi kemana lagi aku diusir oleh suamiku bahkan aku di pukuli olehnya, hiksss.."

"Tidak masalah, dan sekarang gantilah pakaian mu dan setelah itu makan lalu istirahat, aku permisi ingin pulang,"

Grepp..

"Tolong phi jangan pergi jangan tinggalin aku sendiri, aku benar-benar takut,"

Art memeluk Mew erat dan Mew pun merasakan tubuh art begitu bergetar dan akhirnya dia pun mengurung kan niatnya untuk pulang, dan menemani art hinga art tertidur pulas.

Pengantin Penganti (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang